Audrey mendesah pelan saat merasakan angin bertiup pelan membelai kulitnya dan hangat matahari membuatnya nyaman berlama-lama berada diluar rumah seperti ini.
Audrey menahan napasnya karena terkejut namun tanpa membuka matanya saat merasakan kecupan seringan bulu mendarat di keningnya, turun ke pipinya, lalu ke hidungnya sebelum beranjak ke bibirnya, membuat Audrey tersenyum saat tahu bahwa itu pasti suaminya.
Audrey membelalak saat merasakan satu kecupan lagi meninggalkan bekas panas dilehernya dan membuatnya gemetar mendamba.
"Jangan disini, aku mohon. Mereka bisa bangun," bisik Audrey pada suaminya dengan menunjuk pada kedua puteri mereka yang keduanya baru berusia sepuluh bulan sedang terlelap telentang diatas alas piknik mereka karena merasa nyaman oleh belaian angin dan nyanyian burung.
Dua gadis mungil itu mengenakan gaun merah jambu yang dibuat sendiri oleh Hellen, sepasang dengan pita-pita dan juga sepatu rajut berwarna merah jambu, menambah pesona dua gadis mungil itu untuk menggoda setiap orang yang melihat ingin mengecup pipi bulat kemerahan mereka.
"Aku janji aku tidak akan berteriak," jawab Lexus membuat Audrey menutup mulutnya sendiri untuk terkikik karena Lexus sedang menyindirnya. Lexus mudah sekali terangsang karena Audrey tidak bisa menahan mulutnya untuk tidak menjerit saat Lexus menindihnya atau mengulum puncak payudaranya, tapi Lexus sangat suka Audrey yang seperti itu. Audrey yang jujur dan transparan menunjukkan semua yang dirasakan wanita itu terhadap kenikmatan mereka diatas ranjang.
"Aku yang akan menjerit, jadi aku mohon jangan melakukannya. Rossa dan Rossi baru saja tidur, Lexus," ingat Audrey pada ayah kedua anak tersebut.
Lexus mendesah pelan sebelum menatap Audrey dengan mata yang dibuat semenyedihkan mungkin, yang diajarkan oleh bibi Joanna serta ibunya Cecillia dan biasanya mempan saat Lexus berhadapan dengan paman Willis atau ayahnya Dante, tapi Lexus segera menggaruk rambutnya yang tidak gatal dengan putus asa saat mata coklat Audrey memasang ekspresi yang sama, dan membuat Lexus lebih tidak berdaya.
"Oke baiklah," keluh Lexus dengan merebahkan tubuh besarnya disamping Rossa yang tiba-tiba bergerak untuk menyusup pada lengan ayahnya dan membuat Lexus tergelak pelan.
Rossa bergerak-gerak dan mengerjapkan mata biru besarnya untuk menatap wajah ayahnya, yang dengan cepat mencuri hati Lexus saat Rossa tersenyum lebar dengan dua giginya yang sudah sedikit tumbuh.
"Halo, Pumpkin, sudah bangun rupanya, kebetulan sekali aku lapar," kataLexus pada bayinya dengan duduk dan mengangkat Rossa untuk duduk diatas pahanya sebelum menunduk untuk berpura-pura mengunyah perut gendut Rossa, membuat Rossa tergelak keras dan menjambak rambut ayahnya berusaha menjauhkan kepala ayahnya karena kegelian. Lexus mengulanginya hingga mereka lelah dan kembali berguling keatas alas piknik mereka, membuat Audrey bertopang pada lengannya dan menunduk untuk mengecup bibir suaminya yang membalas dengan kecupan-kecupan berkali-kali dirahang Audrey.
Rossa bertengger manis diatas perut keras ayahnya dan menjulurkan tangan gemuknya untuk menarik rambut Rossi tanpa sengaja.
Rossi menangis keras karena terkejut dari tidurnya dan berguling untuk tengkurap diatas alas piknik dan menendang-nendang dengan kesal diantara isak tangisnya.
"Rossa, kau membangunkan Rossi, Sayang," tegur Lexus dengan duduk dari tidurnya walaupun Lexus tahu Rossa tidak akan mengerti apa yang dikatakan oleh ayahnya.
Lexus mendudukkan Rossa disatu paha, dan Rossi dipaha lainnya sebelum mengguncang pahanya pelan untuk membuat keduanya terkekeh-kekeh riang.
Audrey bangkit dari tidurnya dan bersandar di bahu Lexus untuk ikut tersenyum mendengar dua puteri kembarnya terkekeh riang akibat mendengarkan ayahnya membuat suara-suara tapal kuda seiring dengan hentakan pahanya mengguncang pelan puteri mereka.
Audrey pernah mengalami mimpi buruk, juga mimpi indah, dan kali ini Audrey pasti sedang mengalami mimpi paling menakjubkan yang pernah dialami seorang gadis, tapi kali ini Audrey bermimpi bahkan saat dirinya tengah membuka matanya. Menatap Lexus dan kedua bayi mereka rasanya seolah semua mimpi dan impian Audrey berubah menjadi kenyataan.
Lexus berpaling menatap istrinya dengan sisa tawa diwajahnya sebelum menunduk untuk melumat mulut Audrey sebelum berbisik 'mencintaimu selamanya.'
KAMU SEDANG MEMBACA
the GAME of FATE (Paxton seri 2)
RomanceCerita ini sudah dibukuka dengan judul yang sama (@70k) untuk pemesanan bisa menghubungi penulis. Selama ini, Audrey selalu meminta tolong pada Tuhan untuk melapaskannya dari ayahnya dan hanya berpikir bahwa mungkin Tuhan sedang sibuk dengan permint...