"Kakak mau makan apa?" tanya Wanda sembari menuangkan kecap pada mangkok buburnya.
"Gausah Wan,aku udah makan tadi" jawab Ali berbohong. Ya,tadi ia belum sempat sarapan karena mengantar jahitan terlebih dahulu.
"Bi Diahhh,buburnya satu lagi sama teh anget dua ya" panggil Wanda.
"Ih gapapa Wan,kakak masih kenyang" ucap Ali merasa tak enak.
"Aku beliin bubur buat perut kakak ko,daritadi bunyi mulu" Wanda terkekeh lalu menyendokkan buburnya ke dalam mulut.
"Nih neng bubur sama teh angetnya" ucap Bi Diah sembari meletakkan bubur dan tehnya.
"Makasih bii" jawab Wanda.
Mereka pun makan bubur bersama sambil bercerita.
"Tunggu kak..." ucap Wanda kemudian mengambil tisu dan membersihkan ujung bibir Ali yang terkena bubur.
"Ma..kasih Wan" jawab Ali gugup. Ia baru pertama kali memiliki teman dekat,perempuan pula.
"Woww,ada couple baru yang berani-beraninya duduk di tempat kita" ucap Livia sambil bertepuk tangan,membuat mereka menjadi pusat perhatian.
"Lo apaansih Liv,kita diliatin nih malu." bisik Mila pada Livia.
"Minggir lo,lo gatau ini tempat khusus PRILLY" ucap Livia menghiraukan bisikan Mila dan menekan nama Prilly.
"Ini kan tempat umum,siapa aja bebas duduk disini" ucap Wanda.
"Dasar lo adik kelas belagu. Berani lo lawan gue? Lo gatau siapa kita ha?" Livia mulai marah dan mengambil air teh,saat akan menyiram Wanda,tangan Ali menahannya.
"Kamu ga pantes ngelakuin ini ke Wanda. Bener kata Wanda,ini tempat umum. Siapapun bebas duduk di sini,lagipula gaada tulisannya ini khusus Prilly" ucap Ali.
"Jangan ceramah lo! Mentang-mentang udah punya temen jadi so' berkuasa lo. Pergi dari sini sebelum Prilly dateng" ucap Livia.
"Liv udah Liv" ucap Mila menenangkan Livia.
"Tanpa kamu suruh pun kita akan pergi" ucap Ali kemudian menarik tangan Wanda.
"Liat aja lo,abis sama gue!" teriak Livia sebelum Ali dan Wanda menjauh.
"Livia! Udah! Jangan karena hal sepele gini jadi merembet" ucap Mila menasehati Livia. Diantara ketiga sahabatnya,Mila yang paling dewasa.
"PMS gue Milll,bawaannya pengen marahhh" ucap Livia menenggelamkan wajahnya ke meja.
"Hey,kenapa nih" tiba-tiba saja Prilly datang.
"PMS ni anak,marah-marah mulu. Pusing gue" ucap Mila.
"Kalian abis makan?" tanya Verrel.
"Ga. Tu anak culun baru punya temen udah belagu. Dia berani makan di tempat ini" ucap Livia.
"Bener,PMS dia" bisik Verrel pada Prilly. Prilly hanya terkekeh sembari menyubit lengan Verrel.
"Cepetan duduk. Gue udah ngeluarin tenaga ngusir tu anak culun" ucap Livia.
"Elahh sabar buk." ucap Prilly.
"Dasar couple baru. Tangan gabisa lepas" cibir Mila.
FlashbackON
"Umppphhhh" Tiba-tiba saja ada yang membekap mulut Prilly dari belakang.
Prilly terus berusaha melepaskan tangan sipembekap. Akhirnya ia mempunyai ide untuk menggigit sang pembekap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pantaskah Aku Mencintaimu
FanfictionSalahkah jika aku menyimpan rasa padamu? Namun aku cukup tau diri jika kamu tak pernah melihat ke arah ku.