Yang di mulmed itu foto Wanda yaaa,itu khayalan aku. Bebas sih terserah kalian mau bayanginnya pakai muka siapaa,hihi.
Happy Reading!*****
"BIK NINAAA" panggil Prilly yang telah siap menggunakan seragam sekolahnya.
"Queen kenapa teriak-teriak gitu sih nak?" tanya Ully.
"Bik Nina mana ma?" tanya Prilly sambil meneguk susu yang telah disediakan.
"Ada tuh di dapur" jawab Ully yang dibalas anggukan oleh Prilly. Ia segera menghampiri Bik Nina yang sedang sibuk di dapur.
"Bik,ii mau bekel ya. Tolong siapin makanannya. Apapun. Ii tunggu di ruang makan" ucap Prilly menghadiahi Bik Nina senyuman.
"Siap non. By the way non ii kenapa sih? Kayanya dari kemaren malem beda banget?" tanya Bik Nina.
"Ada dehh,kepo bangett Bik Na. Ii tunggu di ruang makan loh bik. Byee" ucap Prilly ceria.
"Semoga menjadi awal yang baik" gumam Bik Na kemudian tersenyum.
"Queen,papa sama mama berangkat dulu ya. Belajar yang baik,jangan bandel" pesan Rizal sebelum berangkat.
"Iya,iyaaaa" jawab Prilly.
"Hati-hati ya" ucap Ully kemudian mengelus rambut putrinya.
Prilly menghela nafas panjang. Baru saja ia akan bertekad untuk berubah,nyatanya orangtuanya yang tak berubah.
"Nih non,udah Bik Na bawain nasi goreng spesial pake cinta. Jangan cemberut mulu dong" ucap Bik Nina memberikan kotak makan pada Prilly.
"Hidihh Bik Na lebay bangettt pake cinta segala. Oya Bik,ii minta maaf ya,sama sikap ii selama ini yang kurang sopan sama Bik Nina" ucap Prilly tulus.
"Gapapa kali non,Bik Na juga ngerti. Kenapa sih non? Kayanya beda banget deh dari kemaren" ucap Bik Nina merapikan piring-piring.
"Ada deh! Udah ya,ii berangkat. Byeee" ucap Prilly mengambil tas nya dan berlari menuju garasinya.
Bik Nina hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya melihat perubahan sikap majikannya.
*****
"Ali!" panggil Prilly sembari berlari menghampiri Ali.
"Hai Prill! Kenapa sih lari-lari gitu?" tanya Ali sembari mengunci sepedanya.
"Ya abis gue panggil lo ga nyaut mulu" ucap Prilly.
"Hehehe,maaf ya. Gak kedengeran. Ke kelas yuk" ajak Ali.
"Ayo! Eh,itu kacamata lo udah dibenerin ya?" tanya Prilly melihat kacamata bulat Ali yang kini kembali bertengger di hidung mancungnya.
"Iya. Mendingan sih dari yang kemaren" jawab Ali.
Prilly mengangguk paham. Mereka berjalan beriringan menuju kelas. Dengan tatapan aneh dari seluruh siswa. Namun Prilly tampak tak memperdulikan itu semua.
"Ohh,jadi selera lo udah turun ya Prill?" Verrel tiba-tiba menghadang jalan mereka.
"Gak ada urusannya sama lo" ucap Prilly melipat tangannya di bawah dada.
"Jelas jadi urusan gue,karena lo-"
"Lo lupa? Sekarang kita gimana? Terserah gue dong,mau gue temenan sama Ali kek,sekalipun gue pacaran sama dia,gak ada urusannya sama lo. Ngerti? Minggir." ucap Prilly mendorong bahu Verrel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pantaskah Aku Mencintaimu
FanficSalahkah jika aku menyimpan rasa padamu? Namun aku cukup tau diri jika kamu tak pernah melihat ke arah ku.