TIIINNN
BRAAAK"Aduh,maaf mas saya bener-bener gak liat" ucap seorang wanita berambut panjang tersebut setelah keluar dari mobilnya.
"Gapapa mba. Saya yang salah,nyebrang gak liat-liat" ucap Ali sembari mencoba berdiri.
"Gini aja,mas-nya masuk mobil saya dulu biar diobatin lukanya,terus saya anter mas ke rumah" ucap wanita tersebut kemudian membuka pintu mobil dan membantu Ali masuk.
"Maaf ya mas,duduknya di belakang,anak saya tidur" ucap wanita tersebut kemudian mengeluarkan kotak P3K dan mengobati luka Ali.
"Mas namanya siapa?" tanya wanita tersebut setelah mengobati Ali.
"Ali mba" jawab Ali.
"Saya Shinta. Ali rumahnya dimana?" tanya Shinta sambil menjalankan mobilnya.
"Emmm" Ali bingung harus menjawab di mana letak rumahnya.
"Nanti saya kasih tau deh mba" ucap Ali. Shinta mengangguk kemudian melajukan mobilnya.
Selama perjalanan,Shinta terus mengajak Ali ngobrol tanpa ada rasa canggung.
"Kamu sekarang sekolah dimana?" tanya Shinta.
"Emm,beasiswa aku di cabut mba,jadi gak sekolah" jawab Ali.
"Aduh,maaf Li. Mba gak maksud. Tapi kalo mau,kamu bisa kerja di tempat suami mba" ucap Shinta.
"Wahh,beneran mba?" tanya Ali dengan mata berbinar.
"Iyaa,beneran. Besok kamu udah bisa mulai kerja. Ini alamatnya" ucap Shinta memberikan kartu nama.
"Siap mba. Makasihh yaa. Nah,stop di sini mba. Ali turun ya,makasih mba" ucap Ali.
Shinta sedikit heran,karena di sepanjang jalan tersebut tidak ada komplek atau pun perumahan. Selanjutnya ia terkejut,karena ternyata Ali tinggal di depan ruko.
"Maaf lama ya Ma,Kak" ucap Ali.
"Iya,gapapa Li. Eh itu kenapa?" tanya Dewi saat melihat siku Ali yang diplester.
"Ah,gapapa kok ka. Ayo makan" ucap Ali kemudian mengeluarkan dua bungkus nasi.
"Kamu berdua aja sama mama Li" ucap Refa.
"Gapapa ko ma,Ali masih kenyang. Mama makan yang banyak ya" ucap Ali.
"Nih,kamu berdua sama kakak. Gak boleh nolak" ucap Dewi menaruh bungkus nasi tersebut di depan Ali.
"Oya ma,kak. Ali ada kabar bagus" ucap Ali antusias.
"Apa Li?" tanya Refa penasaran.
"Ali besok mulai kerja di cafe!" ucap Ali kemudian mengeluarkan kartu nama yang diberikan Shinta.
"Alhamdulillah ya allah" ucap Refa langsung memeluk Ali.
Keesokan harinya,Ali segera mendatangi tempat tersebut. Dilihat dari alamatnya,cukup jauh dari ruko yang dipakai sementara oleh Ali. Mengapa tak pakai sepeda? Saat mereka keluar dari kontrakan,sepeda Ali bannya bocor. Entah disengaja atau tidak.
"Permisi,maaf mba mau tanya kalo Pak Rio nya udah datang?" tanya Ali pada pelayan yang sedang bertugas.
"Baru aja datang,mari saya antar" ucap pelayan tersebut mengantar Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pantaskah Aku Mencintaimu
FanficSalahkah jika aku menyimpan rasa padamu? Namun aku cukup tau diri jika kamu tak pernah melihat ke arah ku.