Sembab. Itu lah yang pertama kali aku lihat saat bercermin. Walaupun sudah berulang kali aku tutupi dengan bedak,namun tetap saja sama.
"Queen,ayo sarapan dulu" ketukan pada pintu membuatku menutup bedak dan menyemprotkan parfume pada seragam.
"Iya ma" jawabku kemudian membuka pintu.
"Yaallah,kamu kenapa sayang?" tanya mama yang sepertinya terkejut dengan mataku.
"Gapapa ko ma. Kayanya gara-gara semalem begadang ngerjain tugas" ucap ku berbohong,padahal tadi malam aku tidur lebih awal.
"Nanti lagi jangan begadang-begadang yaa. Yaudah,sekarang sarapan yuk" ajak mama.
Tak seperti biasanya. Hari ini aku sangat tak nafsu makan. Bahkan rasanya ingin bolos sekolah saja.
"Ma,Queen gak usah sekolah ya" ucapku pada mama.
"Loh kok gitu? Biasanya paling semangat kalo ke sekolah,sekarang males?" tanya mama bingung.
"Gak enak badan maa" ucapku manja.
"Tapi kan kamu ujian sayang. Mama anter aja ya" ucap mama sembari mengelus rambutku. Aku hanya mengangguk lesu.
Dengan malas aku turun dari mobil dan berjalan menuju kelasku. Sebelumnya,aku duduk di taman belakang sekolah terlebih dahulu untuk sedikit menenangkan pikiran.
"Apa ini karma gue karena sebelumnya gue hina dia?"
Aku memejamkan mata menikmati setiap hembusan angin yang menerpa wajahku. Hingga akhirnya aku merasakan bangku yang aku duduki terguncang.
"Kenapa gak ke kelas?"
Suara itu. Suara yang merubah semua keadaanku. Dan suara itu pula yang tak ingin aku dengar sekarang. Tanpa menoleh ke arahnya aku bangkit dan menuju kelas.
"Tumben lesu Prill? Biasanya semangat lo" ucap Livia menyambut kedatanganku.
"Tau" jawabku tak berniat melanjutkan obrolan.
"Yaelah dia ngambek. Kenapa sihh Piyiku sayanggg" ucap Mila menumpukkan dagunya di bahuku.
"Guee-" ucapanku terpotong karena bel sudah berbunyi
Kertas ujian sudah ada di hadapanku. Entah mengapa rasanya otakku kosong. Yang ada dipikiranku hanya kejadian kemarin yang menusuk hati.
"Prill" panggil Ali saat aku merapikan alat tulis untuk bersiap pulang.
"Hm?" aku menoleh ke arahnya yang sedang menatapku sendu.
"Hari ini mau belajar?" tanyanya.
"Maaf Li,kayanya buat satu minggu ini gue mau coba belajar sendiri" ucapku kemudian mengambil tasku dan bergegas pulang.Aku berharap ia akan memanggil dan mencegahku,dengan sengaja aku memperlambat langkahku. Namun nihil. Tak ada panggilan ataupun sesuatu yang menahanku.
"Loh? Sendirian Queen?" tanya mama heran.
"Lah? Emang harusnya sama siapa?" tanya ku kemudian menekan tombol untuk menyalakan radio.
"Gak belajar bareng Ali? Kan sekarang lagi ujian" ucap mama menghentikkan aktifitas ku mencari gelombang radio.
"Aku berantem ma sama dia" ucap ku. Untuk pertama kalinya aku terbuka pada mama,dan ini karena kamu Li.
"Loh? Perasaan terakhir kalian baik-baik aja kan?" tanya mama. Aku pun menceritakan semua kejadian yang membuatku kecewa padanya.
"Kamu belum tau kebenarannya gimana sayang. Coba biarin Ali jelasin dulu" ucap mama setelah aku selesai bercerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pantaskah Aku Mencintaimu
FanfictionSalahkah jika aku menyimpan rasa padamu? Namun aku cukup tau diri jika kamu tak pernah melihat ke arah ku.