Candi Borrobudur. Tempat ini merupakan tujuan akhir dari Study Tour Langit High School tahun ini. Tempat ini pula yang merupakan tujuh keajaiban dunia. Namun apakah tempat ini juga akan memberi keajaiban pada Prilly dan juga Ali?
"Kamu sebelumnya udah pernah ke Borrobudur?" tanya Ali.
"Pernah,tapi waktu aku masih kecil banget. Gak inget" jawab Prilly.
"Waktu kamu masih lucu ya?"
"Berarti sekarang aku gak lucu gitu?"
"Enggak"
"Ih,jahat banget"
"Tapi cantik"
"Apa sihh,alayy gombal muluuu" ucap Prilly dengan pipi yang bersemu.
"Hahaha. Tapi pipi kamu merah-merah giniii" ucap Ali menepuk-nepuk pipi Prilly.
"Blash on yaa" ucap Prilly mengelak.
"Iyain aja deh ya. Cewek kan selalu benar" jawab Ali.
"Pasti dong. Eh iya,Li. Kalo aku nanti kecapean gimana?" tanya Prilly manja.
"Nanti aku gendong kamu." ucap Ali mantap.
"Hah? Emang kamu kuat?" tanya Prilly.
"Dikuatin aja. Mending aku yang kecapean,daripada kamu yang kecapean" ucap Ali lagi.
Prilly hanya terdiam menatap Ali. Niatnya hanya bercanda,namun Ali sepertinya menanggapi serius dan pakai hati.
"Ali,Prilly! Kalian gak akan turun?" ucap Pak Bayu mengejutkan mereka. Ternyata mereka telah sampai di Candi Borrobudur.
"Eh,i..iya pak. Ini mau turun" ucap Prilly. Ali dan Prilly bertatapan kemudian terkekeh bersama.
Ali dan Prilly pun berjalan beriringan menuju candi Borrobudur. Tak peduli mereka menjadi yang paling belakang.
"Aaaahhh,kereeennn bangetttt" ucap Prilly berdecak kagum saat mereka telah sampai di pelataran candi.
"Siap naik?" tanya Ali pada Prilly.
"Siap" ucap Prilly semangat.
Ali pun menggandeng Prilly menaiki anak tangga satu persatu. Cukup lama mereka berfoto,mereka kembali menaiki tangga hingga sampai di paling atas.
"Keren banget sumpah kalo diliat dari sini" ucap Prilly.
"Prill" panggil Ali yang berada di belakang Prilly.
"Hm?" Prilly menoleh ke arah Ali yang sedang menatapnya.
"Apa Aliii?" tanya Prilly lagi karena Ali tak juga berbicara.
"Kalo aku juga sayang dan cinta sama kamu gimana? Dan keluarga aku pun nerima kamu apa adanya juga" ucap Ali kemudian menggenggam tangan Prilly erat.
Prilly tersentak. Ia menelan ludah beberapa kali dan jantungnya terasa berdetak dua kali lebih cepat.
"Kalo aku sayang dan cinta sama kamu gimana? Dan keluarga aku pun nerima kamu apa adanya" ucap Prilly ragu-ragu pada Ali.
"Aku gak tau" hanya kata-kata itu yang bisa dikeluarkan dari bibir Ali.
Prilly menghela nafasnya kemudian menatap jalanan yang lengang. Apa itu berarti ia ditolak? Prilly tersenyum getir. Selama kegiatan di Jogja ia berusaha bersikap seperti biasa pada Ali meskipun nyatanya rasa sakit di hatinya tak terelakkan.
"Waktu itu aku bingung. Walaupun aku tau,aku harus jawab apa pertanyaan kamu. Aku harus berfikir beberapa kali buat ngomong ini sama kamu"
"Aku tau kenapa kamu nanya soal pacaran waktu itu. Aku ngerti banget perasaan kamu. Gak adanya status diantara kita buat kamu bingung kan? Apalagi dengan sikap aku ke kamu. Iya kan?"
Prilly menatap Ali dalam. Mengapa rasanya semua yang dikatakan Ali itu benar.
"Aku pengen banget ungkapin semua perasaan yang ada di hati aku sejak kita pertama ketemu. Namun aku fikir pantaskah aku mencintaimu?"
"Dan hari ini. Di tempat yang merupakan tujuh keajaiban dunia ini. Aku pengen kamu jadi bagian terpenting hidup aku. Walaupun aku gak tau,apa aku pantas jadi mmm...pacar kamu"
Prilly menangis haru,rasanya bibirnya kelu untuk menjawab seluruh pernyataan Ali. Ia memeluk Ali erat.
"Kamu gak perlu nanya,apa kamu pantas jadi pacar aku? Itu gak perlu Li. Karena bagi aku,kamu pantas. Cinta itu gak harus Princess and Prince"
"Aku gak peduli orang diluar sana ngomong apa tentang kita. Mereka gak tau kalo aku bahagia bisa sama kamu. Mereka gak tau kalo aku nyaman sama kamu. Biarin orang diluar sana ngomong apa. Kamu gak usah pikirin"
"Jadi?"
"Aku yakin kamu pasti bisa nyimpulin kok" ucap Prilly tersenyum. Ali membalas senyuman Prilly kemudian memeluk Prilly erat.
"Aku akan berusaha buat kamu bahagia terus"
"Kamu selalu ada buat aku juga aku udah bahagia"
Mereka terduduk di lantai candi. Prilly menyandarkan kepalanya di bahu Ali. Memisahkan diri dari keramaian.
"Kamu gak malu pacaran sama aku?" tanya Ali.
"Ngapain harus malu? Aku malah bangga jadi pacar kamu" ucap Prilly.
"Apa yang bisa dibanggakan dari aku Prill? Aku cuma-"
Cup!
Prilly mengecup pipi Ali dengan cepat membuat Ali terkejut.
"Mereka gak harus tau kalo kita pacaran. Biarin mereka tau sendiri kalo kita pacaran. Pacaran itu gak harus diumumin dan dipamerin. Hanya kita yang tau juga udah cukup kok. Yang penting kan kita bahagia" ucap Prilly.
Ali sedikit memundurkan duduknya dan memeluk Prilly dari belakang.
"I Love You"
"I Love You More"
***END***
Selamat malam! Masih adakah yang melek? Aku mau ngomong panjang lebar dulu nihh,hahahaha.
Makasih banget buat para readers yang udah nyempetin waktu buat ngikutin cerita ini dari awal. Makasih juga yang udah nyempetin waktunya buat ngevote,apalagi buat comment. Tanpa kalian,aku gak bisa buat cerita ini sampai end,dan maaf banget kalo cerita ini belum sesuai harapan kalian,banyak typo,gak nyambung,atau alurnya yang aneh dan mainstream. Karena aku masih belajar buat nulis cerita. Pokoknya makasih banget buat kalian yaa!
Jangan lupa baca cerita baru aku diwork aaprillyaa yang judulnya "Regret" selain itu,aku juga udah nyiapin cerita baru buat para readers kesayangan akuuuu!
Dan gak bosen buat ingetin supaya divote&comment!Night~!
Bandung,24 April 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Pantaskah Aku Mencintaimu
FanficSalahkah jika aku menyimpan rasa padamu? Namun aku cukup tau diri jika kamu tak pernah melihat ke arah ku.