Di dalam sebuah ruangan yang tampak gelap gulita karena tak ada satu pun lentera yang menerangi ruangan itu. Seluruh dinding di ruangan itu pun rapat dan tak membiarkan cahaya dari luar untuk bisa masuk.
Di tengah-tengah ruangan, terlihat sebuah meja dengan sebuah kotak di atasnya. Kotak itu terlihat bersinar dan bergoyang, tak lama sebuah suara yang dapat membuat bulu kuduk merinding terdengar. Sebuah suara yang berasal dari kotak yang bersinar itu.
Perlahan, cahaya di kotak itu menghilang diikuti berhentinya kotak itu bergoyang. Suara yang aneh itu pun juga sudah tak terdengar. Ruangan itu kembali ke keadaannya semula, gelap dan sunyi.
***
Seorang anak berumur sekitar 10 tahun tengah mengintip dari sebuah pintu. Namja itu melihat ke kanan dan ke kiri, memastikan apakah ada seseorang yang melihatnya atau tidak. Setelah memastikan bahwa dirinya benar-benar aman, namja itu segera membuka pintu dan berlari.
"Ya! Oppa!"
Namja itu seketika menghentikan langkahnya saat mendengar seseorang tengah memanggilnya. Perlahan ia menoleh, dan menemukan seorang yeoja dengan boneka barbie yang ada di tangannya.
"Ssttt!"
Namja itu menempelkan jari telunjuknya ke bibirnya sendiri. Menyuruh yeoja yang berdiri tak jauh darinya itu untuk diam.
"Appa! Eom-"
Dengan cepat kilat, namja tadi berlari ke arah yeoja itu dan mendekap mulut kecil yeoja itu. Namja itu mendengus karena yeoja itu barusaja berteriak.
"Sera.. Jangan beritau Appa dan Eomma." ucap namja itu pelan namun masih dapat terdengar oleh sang yeoja. "Argh." dengan cepat namja itu menarik tangannya yang membungkam mulut sang yeoja, ia mengibas-ngibaskannya dan melihat telapak tangannya yang terdapat bekas gigitan. "Ya!" namja itu menatap sang yeoja tajam.
"Akan kuberitau Appa dan Eomma, jika Oppa kabur lagi!"
Yeoja bernama Sera itu segera berlari meninggalkan namja yang tak lain adalah kakaknya itu.
"Ya! Sera!"
Namja itu segera mengejar Sera. Bagaimanapun juga Ayah dan Ibu namja itu tak boleh tau jika ia kabur lagi. Bisa-bisa ia akan dihukum seperti yang lalu-lalu, atau bahkan lebih berat.
"Appa! Eomma! Teo Oppa ingin kabur lagi!" teriaknya sekencang-kencangnya. Ia melihat ke belakang dan ia terbelak karena Oppanya itu tengah mengejarnya. Dengan sekuat tenaga ia berlari namun tak lama yeoja itu berhasil tertangkap.
"Ya! Kau!" geram Teo yang tengah mendekap tubuh Sera dari belakang.
"Oppa! Lepaskan aku!" Sera yang tak terima terus saja memberontak, namun percuma. Kekuatan Teo lebih besar daripada dirinya. "Jika Oppa tidak melepaskan aku, aku akan berteriak lagi!"
"Silahkan berteriak jika kau bisa!"
"Baiklah! APPA!"
"YA!"
Teo segera mendekap mulut adiknya itu. Ia meringis saat adiknya itu kembali menggigit telapak tangannya, namun ia tetap tak ingin melepaskan dekapan tangannya.
"Aku akan membawakan sesuatu untukmu.." bisik Teo tepat di telinga Sera.
Sera berhenti menggigit telapak tangan Teo dan namja itu perlahan melepaskan dekapan tangannya di mulut Sera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Child III (Creatures of The Blank Space) [Kai EXO Fanfiction]
Fanfiction[Buku ke-III dari Devil Child] (Silahkan baca Devil Child I & II sebelum membaca ini) Kali ini bukan kisah seputar Kai dan Sung Ha, melainkan kisah Teo, anak mereka. Teo yang notabennya adalah anak yang tak bisa diam dan sulit diatur tiba-tiba harus...