"Sebaiknya kau menjauh dariku." ucap Teo dan pergi, meninggalkan Haera yang masih menatap pintu ruang kesehatan yang baru saja tertutup itu.
"Tapi aku tidak ingin menjauh darimu." gumam Haera.
Tepat setelah Teo menutup pintu itu, ia masih bisa mendengar suara Haera. Namja itu terdiam sejenak. Teo sangat ingat pesan ayahnya yang menyatakan bahwa ia tak boleh terlalu dekat dengan manusia karena mereka berbeda dengannya. Ia bingung harus bersikap seperti apa kepada mereka. Haruskan ia bersikap kasar? Tidak, ia tak boleh melukai manusia.
Teo segera kembali menuju kelasnya. Tepat setelah ia masuk, namja itu disambut oleh banyak pasang mata. Ia tak memedulikannya dan beralih duduk di bangkunya.
"Apakah kalian saling mengenal?" tanya Jae Hyung pada Teo.
"Mengenal apa?"
"Kau dan Haera."
"Tidak." jawab Teo acuh.
Jae Hyung merangkul leher Teo dan sedikit menarik namja itu mendekat. "Kau tak usah menutupinya dariku." bisik Jae Hyung.
"Sudah kubilang aku tidak mengenalnya." Teo menyingirkan tangan Jae Hyung dengan kasar. "Dan jangan menyentuhku seperti itu. Aku tak suka dengan kontak fisik."
Jae Hyung menatap Teo tak percaya. "Kau pikir aku benda menjijikan?" desisinya namun tak mendapat tanggapan dari Teo.
Teo menjalani harinya dengan sikap sebiasa mungkin. Beberapa hari telah ia lalui tapi ia masih belum mengerti dengan sikap yang harus ia tunjukkan. Dan beberapa hari ini pula ia harus berhadapan dengan dua orang sunbaenya. Ya, Teo harus mendapat masalah dengan sunbaenya itu karena Jae Hyung telah menyeretnya ke dalam masalah yang Teo sama sekali tak ingin memasukinya.
Semenjak hari pertama ia bertemu sunbaenya dan memukulnya, ia berjanji pada dirinya bahwa itu adalah terakhir kalinya ia memukul manusia, ia tak ingin melakukannya lagi. Namun terkadang kedua sunbaenya itu terus saja menghadangnya dan menantangnya. Dan apa yang dilakukan Teo? Namja itu hanya melewati kedua namja itu dengan tanpa minat dan itu malah membuat kedua sunbaenya semakin geram dengan Teo.
Hingga pada akhirnya di sinilah Teo sekarang. Di koridor sekolah tengah berhadapan dengan kedua sunbaenya, Wo Hyun dan Gae Sang. Cukup banyak murid yang berkumpul di sana hanya untuk sekedar melihat.
"Hei anak baru! Aku benar-benar muak melihatmu! Aishh! Aku tidak suka dengan tatapanmu itu!" ucap Wo Hyun yang berdiri berseberangan dengan Teo.
Teo hanya diam tak membalas. Ia malas berurusan dengan mereka.
"Sebenarnya apa mau kalian?" tanya Teo akhirnya.
Wo Hyun tersenyum remeh. "Mau kami?" ia menoleh ke arah Gae Sang yang berdiri di sampingnya. "Kami sangat ingin menghajarmu hingga kau sekarat!"
Teo yang awalnya diam mendengar ucapan Wo Hyun itu akhirnya tersenyum tipis, sangat tipis bahkan tak ada yang bisa melihatnya.
"Sudah kubilang terulang kali, aku tak ingin berurusan dengan kalian. Jika kalian masih marah karena aku menghajar kalian waktu itu, aku minta maaf."
Wo Hyun menatap Teo tak percaya. Walaupun Teo berniat meminta maaf tapi di mata Wo Hyun itu lebih mirip seperti ledekan untuknya.
"Pulang sekolah. Kau akan tau akibatnya." ucap Wo Hyun penuh dengan penekanan. Namja itu sedang memperingati Teo, namun Teo bahkan sama sekali tak terpengaruh dengan peringatan itu.
Wo Hyun dan Gae Sang akhirnya berbalik dan pergi menerobos murid yang berkumpul itu. Teo juga ikut berbalik, namun tepat saat ia berbalik mata namja itu menangkap sosok Haera yang berdiri tak jauh darinya. Mereka saling bertatapan beberapa saat hingga Teo memutus kontak mata itu dan berjalan melewati Haera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Child III (Creatures of The Blank Space) [Kai EXO Fanfiction]
Fanfic[Buku ke-III dari Devil Child] (Silahkan baca Devil Child I & II sebelum membaca ini) Kali ini bukan kisah seputar Kai dan Sung Ha, melainkan kisah Teo, anak mereka. Teo yang notabennya adalah anak yang tak bisa diam dan sulit diatur tiba-tiba harus...