02. Deviola

2.7K 287 11
                                    

Kai dan yang lain dengan cepat menoleh ke belakang saat ia mendengar sebuah teriakan. Namja itu segera menyuruh seorang iblis untuk melihatnya dan Kai kembali melanjutkan langkahnya.

"Aku baru tau ada tangga ini." ucap Kai pada Suga yang berada di sampingnya.

"Apakah saat kau kecil kau tak pernah ke sini? Bukankah kau dulu anak yang suka berpetualang?"

"Dari dulu aku tak tertarik dengan dua lantai terbawah istana itu-penjara bawah tanah dan lantai atasnya, tempat tangga itu berada-."

"Apakah tangga ini tidak berujung? Kita sudah lama menuruninya tapi tak ada tanda-tanda kita akan sampai di dasar."

Kai tersenyum tipis, tersenyum akan kebodohannya. Namja itu segera mengeluarkan sayapnya.

"Sebaiknya kita terbang jika kita ingin tau apa yang ada di ujung tangga ini." ucapnya. Bagaimana bisa Kai lupa jika ia memiliki sayap? Untuk apa ia susah-susah berjalan menuruni anak tangga?

Suga tertawa pelan dan menyusul Kai yang sudah pergi terlebih dulu.

Cukup lama mereka terbang, mereka akhirnya tiba di ujung tangga itu. Namun Kai hanya terdiam melihat ujung dari tangga itu. Ya, di hadapannya saat ini adalah sebuah dinding. Apakah akhir dari tangga sepanjang itu hanyalah sebuah dinding? Hei, jangan membuat Kai tertawa!

"Kalian mundurlah." Kai berjalan mendekati dinding itu dan satu pukulan tepat mengarah ke dinding itu, membuat dinding itu berlubang.

"Apakah tak ada cara lain yang lebih halus?" sindir Suga. Namja itu mulai mengikuti Kai yang telah lebih dulu melewati lubang yang ia buat. Suga mengedarkan pandangannya. Tempat itu terasa aneh baginya. "Tempat apa ini?" tanyanya. Langkah Suga terhenti saat ia menabrak punggung Kai. "Ya! Jangan tiba-tiba berhenti seperti itu!" protes Suga namun sama sekali tak di gubris oleh Kai.

Suga yang merasa aneh akhirnya mengikuti arah pandang Kai. Namja itu terdiam seketika saat melihat sebuah patung yeoja yang bisa dibilang sangat besar terpampang begitu saja di hadapannya. Patung yeoja itu berambut panjang sepunggung tangan patung itu menyilang di dadanya dan wajah patung itu tampak cantik.

Suga menoleh ke arah Kai, ia ingin menanyakan sesuatu pada namja itu. Namun ia membatalkannya saat ia melihat tatapan Kai tertus tertuju pada patung itu.

"Deviola.." gumam Kai tak percaya.

***

Bruk!

Tubuh Teo kembali berhantaman dengan lantai yang dingin. Namja itu mengaduh saat merasakan tubuhnya nyeri dan berputar-putar. Perlahan namja itu berdiri. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali melihat di mana dia sekarang. Namun tempat itu terlalu gelap untuk bisa ia lihat. Namja itu menunduk, mengambil obor yang ada di dekat kakinya lalu menyalakannya kembali.

Di mana ini? Teo mengarahkan obornya ke sekeliling, mencari tau tempat apa sebenarnya. Namun ia tetap tak melihat apapun. Namja itu perlahan melangkahkan kakinya mengelilingin tempat itu.

Teo terkejut saat cahaya muncul dari sebuah kotak yang ada di atas meja. Namja itu semakin terkejut, takala kotak itu berguncang dan tak lama mengeluarkan suara aneh. Tubuh Teo bergetar. Guncangan dan suara itu seakan menghipnotis Teo. Obor yang ia genggam terjatuh. Ia menutup telinganya rapat-rapat, tak ingin mendengar suara itu. Ia terus menggelengkan kepalanya saat suara dan getaran itu terus terngiang di kepalanya. Namja itu terlihat benar-benar ketakutan.

"Arrghh!"

Teo mencengkram leher kirinya yang tiba-tiba terasa sangat sakit. Seperti ada yang sedang menggoreskan benda tajam di kulitnya.

Devil Child III (Creatures of The Blank Space) [Kai EXO Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang