"Apakah kau mau menyingkirkan mereka berdua?" tanyanya pada Teo tanpa memutus kontak mata itu. "Aku bisa membantumu."
Ucapan namja berambut pirang itu sukses membuat Deviola dan Zeon terkejut. Ia tak menyangka namja itu akan mengatakan hal seperti itu.
"Apa maksudmu?" tanya Deviola tajam namun hal itu tak membuat namja itu menoleh dan menatap Deviola.
Namja berambut pirang itu menunjuk leher kirinya. "Aku bisa menghilangkannya." ucapnya dan membuat raut wajah Teo berubah. "Aku akan membantumu jika kau memintanya."
"Xerxes!" teriak Deviola, yeoja itu tampak geram akan kata-kata Xerxes. "Zeon! Kita pergi!"
"Ne." Zeon yang masih menahan Teo segera berbalik, hal itu membuat kontak mata antara Teo dan Xerxes terputus.
"Jangan ikut campur dengan urusan kami." ucap Deviola dan ikut berbelik bersama Zeon.
Teo kembali memberontak. "Ya! Lepaskan aku!" Teo berusaha menoleh ke belakang, mencoba menatap Xerxes yang masih berdiri di tempatnya.
"Siapapun kau! Aku mohon singkirkan mereka untuk selamanya!" teriak Teo pada Xerxes.
Xerxes tersenyum. "Diterima." ucapnya dan tepat setelah ia mengatakannya namja itu menghilang.
Kemunculan Xerxes yang tiba-tiba dihadapan mereka, membuat Deviola dan Zeon menghentikan langkahnya. Xerxes kembali menatap Teo yang juga sedang menatapnya. Nafas Teo tampak masih memburu.
"Xerxes, bukankah kita sudah tak memiliki urusan lagi?" tanya Deviola sengit. "Jadi menyingkirlah!"
"Aku memang tak memiliki urusan dengan kalian. Aku hanya memiliki urusan dengan anak itu."
Perlahan asap hitam mulai menyelimuti tubuh Zeon dan juga Deviola, mereka memilih untuk segera melarikan diri daripada melawan Xerxes yang notebennya memiliki kekuatan yang lebih unggul. Namun dalam sekejap mata, tubuh Xerxes kembali menghilang dan ia muncul tepat di hadapan Zeon, namja itu meraih tubuh Teo dan menariknya. Hal itu membuat Teo terjungkal ke dalan, untungnya Xerxes segera membantunya menyeimbangkan tubuh.
Xerxes tersenyum pada Zeon dan namja itu kembali menghilang dan muncul di dekat Haera, di belakang Zeon dan Deviola. Seketika itu Teo segera terduduk karena ia tak kuat menopang kakinya. Namja itu mendongak, menatap wajah Xerxes.
"Kau tunggu di sini dan jangan bergerak." ucap Xerxes yang sekarang terkesan begitu serius.
Payung hitam yang sedari tadi melindungi tubuh Xerxes akhirnya terjatuh saat namja itu melepas penganggannya. Payung itu tergeletak begitu saja di dekat kaki, membuat air hujan membasahi tubuh namja itu.
"Kita pergi." ucap Deviola pada Zeon. Mungkin kali ini mereka gagal mengambil Teo, tapi mereka tak akan menyerah semudah itu.
Xerxes yang seolah tau apa saja yang akan dilakukan oleh kedua sosok itu tak membiarkannya begitu saja. "Apakah kalian akan menyerah semudah itu?" tanya Xerxes. "Kemarilah dan lawan aku, Deviola Zeon.. Tapi jika kalian takut maka pergila." lanjutnya sembari tersenyum.
Perkataan Xerxes membuat Deviola menoleh ke belakang. Yeoja itu paling tidak suka jika ia diremehkan. Apalagi oleh namja menyebalkan seperi Xerxes.
Deviola akhirnya berbalik, membalas tatapan Xerxes. "Sebaiknya kita tidak melawannya." saran Zeon yang melihat Deviola mulai terpancing emosinya.
"Sebelum pergi mari kita beri dia pelajaran." ucap Deviola tajam, masih menatap Xerxes.
Xerxes kembali tersenyum ia menghela nafasnya, sudah sangat lama ia tak mengeluarkan kekuatannya, dan ia merasa senang akhirnya ia bisa kembali mengeluarkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Child III (Creatures of The Blank Space) [Kai EXO Fanfiction]
Fanfiction[Buku ke-III dari Devil Child] (Silahkan baca Devil Child I & II sebelum membaca ini) Kali ini bukan kisah seputar Kai dan Sung Ha, melainkan kisah Teo, anak mereka. Teo yang notabennya adalah anak yang tak bisa diam dan sulit diatur tiba-tiba harus...