Hello person, happy reading!
***
"Bang, itu tadi temennya ganteng banget, lho. Enggak ada cita-cita mau jodohin aku sama dia aja," Bilqis dan segala sifat ceplas-ceplosnya berucap tanpa malu.
Saat ini Bilqis dan Rasya sudah kembali membelah jalan untuk kembali pulang.
"Kasian dianya, Dek. Kalo sampai Abang jodohin kamu sama dia," ejek Rasya. "Dianya hafidz Al-Qur'an, kamu hatam Al-Qur'an aja belom pernah."
Pisau mana pisau, batin Bilqis. "Abang ya, mulutnya jahat banget, aku ngambek," kata Bilqis.
Rasya hanya tertawa saja, "Dari pada ngambek mending baca Al-Qur'an yang ada di dashboard, itu ada terjemahannya. Buka surah An-nur disitu banyak penjelasannya," saran Rasya.
Bilqis hanya diam, tapi akhirnya mengikuti saran Rasya.
Bilqis menelusuri Al-Qur'an, dan mulai membaca surah yang di sarankan tadi oleh Rasya, Surah An-Nur yang berarti cahaya.
Surah yang diturunkan dikota Madinah, berjumlah 61 ayat. Surah yang menceritakan tentang tanda-tanda kebesaran Allah, seperti ayat pertamanya: "(Inilah) suatu surah yang kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukumnya), dan Kami turunkan di dalamnya tanda-tanda (kebesaran Allah) yang jelas, agar kamu ingat."
"Aku merinding," kata Bilqis. Bilqis menutup Al-Qur'annya sesudah membacanya. "Jadi kalo wanita kaya aku, enggak bisa dapetin laki-laki yang baik, ya?"
Rasya menengok sebentar ke arah Bilqis, "Bukan enggak bisa, Dek. Tapi janji Allah itu benar, ketika kamu rajin dalam beribadah untuk Allah, rajin solat malam, sholat wajibnya tentu enggak bolong, nanti kamu pasti bakal dapet jodoh yang seperti itu juga. Jodoh itu cerminan diri, enggak usah mikirin jodoh, Dek. Perbaiki diri, pantaskan diri kamu untuk jodohmu yang sudah di siapkan sama Allah. Jodoh yang namanya sudah dituliskan bersebelahan dengan namamu di lauh mahfudz."
Bilqis memeluk lengan Rasya, "Aku sayang Abang, ajari aku untuk menjadi yang lebih baik lagi."
Rasya hanya tersenyum sambil mengusap lembut kepala Bilqis yang tertutup pashmina.
***
"Aku dibeliin baju dong sama Abang," adu Bilqis begitu memasuki rumah dan menemui Anna yang sedang menonton tivi.
"Kelakuanmu, Qis. Kaya anak kecil aja," kata Anna. "Mana coba Mama mau lihat."
"Aku coba sekalian ya," Bilqis berjalan ke kamar untuk mencoba baju--lebih tepatnya gamis--barunya.
Anna membuka pintu kamar Bilqis, dan terpaku begitu melihat anaknya mengenakan gamis dan kerudung syar'i dengan model sederhana, tapi kelihatan sangat indah. "Cantik banget, Ya Allah, anak mama."
"Iya, Ma. Abang yang pilihin loh, udah cocok dia mah jadi suami, orangnya aja suami-able, gitu. Jodohin aja sama anaknya temen Mama." Bilqis berjalan ke kamar mandi untuk mengganti bajunya kembali.
"Jangan ah, biarin Abang pilih sendiri mau jodohnya kaya apa," kata Anna.
"Ih, Mama. Kaya enggak tau selera Abang aja, nih ya, Ma. Palingan tuh selera Abang tuh kaya," Bilqis duduk disaping Anna, "hijab-an, baik, lemah-lembut, bisa ngaji, pokoknya yang bisa dapet predikat istri sholehah, eh, tapi kok, baik-baik semua ya, Ma."
Bilqis termenung setelah menyelesaikan ucapannya, dia jadi teringat obrolannya dengan sang abang tadi siang.
***
"Berarti saat laki-laki baik dan perempuan enggak baik ketemu, mereka bukan jodoh, ya?"
"Saat laki-laki berhasil mengikat perempuan dengan pernikahan itu udah bisa disebut jodoh, Dek. Tinggal bagaimana cara mereka untuk menjaga pernikahannya, agar terus diridhoi Allah, dan bertahan dalam menaungi bahtera rumah tangga. Lagian 'enggak baik' itu cuma predikat, enggak berhak kita nge-judge orang seenaknya, enggak berhak kita...
... tapi kaya yang Abang bilang tadi, janji Allah itu pasti. Kamu lagi ngejar ayat dua puluh enam, kan? Yang artinya; Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga)."
Bilqis tertawa, "Iya,"
"Buat apa sibuk mencari jodoh, lebih baik belajar memantaskan diri. Jodoh itu enggak perlu dicari, kalau sudah waktunya, akan Allah datangkan."
"Aih ... Abang. Love you, Bang. Terus ingetin aku dalam hal kebaikan ya, Bang. Terus ajari aku sampai aku menjadi pantas."
"Pasti, Dek. Pasti."
Bersambung...
A/n : aku tau ini pendek. Kita jumpa besok kalo enggak ada halangan. See you babay!
Ps: Seneng deh kalo kisah ini bisa meng-inspirasi kalian-kalian yang sedang proses hijrah. Kita sama-sama belajar, ya! Aku juga masih belajar kok, karna menuntut ilmu itu wajib bagi tiap muslim dan muslimah. Hehe. Keep istiqomah dalam hijrah.
Pss: Kenapa jadi Rasya yang kaliann baperinnn??? Barra bakal keluar di-part 10, okehhhh??? Hehe.
Jalan Cikunir, no 59
Bekasi - Jawa Barat.Salam Jomblo,
Ayas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jomblo Sampai Halal [REVISI]
SpiritualPernah dengar kisah cinta Ali Bin Abi Thalib dan Fatimah? Kisah yang luar biasa sekali bukan. Cinta dalam diam yang nggak mungkin ada dijaman sekarang. Eh... Tapi beneran nggak ada emang? *** Ps: Aku cuma manusia biasa, jadi kalo masih ada kekuran...