Sore ini aku dan harris menuju ke rumah sakit untuk memeriksa keadaanku yang semakin lama semakin parah, harris mulai sangat khawatir dengan keadaanku. Harris melajukan mobilnya dengan kecepatan stabil namun cepat, tak lama aku dan harris sampai dirumah sakit dan langsung mengambil nomor antrian, saat nomor antrianku dipanggil aku langsung masuk kedalam ruangan dan mulai diperiksa.
"Bagaimana keadaannya?" tanya harris
"Hanya demam dan mungkin ia kelelahan" jawab dokter
"Kau bisa menebusnya diapotek yang berada di dekat administrasi" ucap dokter sambil memberi sebuah resep obat
"Oke, thanks somuch" ucap harris sambil mengambil resep obat yang diberikan.
Aku dan harris keluar ruangan dan langsung menuju apotek untuk menebus obat yang telah diberikan, setelah itu kami pulang menuju rumah karena aku harus banyak beristirahat.
Setelah sampai rumah aku langsung terduduk di sofa, harris langsung mengambilkanku makanan untuk minum obat, harris menyuapiku karena tubuhku lemas dan pucat. Suapan demi suapan masuk kedalam mulutku namun rasanya sangat hambar dan hanya ada rasa pahit didalam mulutku.
"Sudah, aku tak mau lagi" ucapku
"One again?" tanya harris
"No!" jawabku sambil bergeleng
"Oke, kau minum obat dulu oke?" tanya haris lagi
"Baiklah" jawabku sambil mengambil obat dan air yang telah diberikan harris.
Setelah aku meminum obat aku langsung tertidur dikaki harris.
Jam sudah menunjukan pukul 6.30 sore aku dan harris bergegas untuk menunaikan solat berjamaah bersama dengan mom and dad harris, kami solat di ruang tengah karena aku tidak sangat lemas untuk berjalan menuju ke ruang beribadah, aku terduduk disofa yang pada saat itu menghadap menuju kiblat.
Setelah selesai solat berjamaah aku dan yang lain makan bersama ditempat yang sama yaitu ruang tengah, mereka selalu setia menemaniku sedari sore tadi sampai sekarang.
"Aunt, sepertinya aku harus ke toilet" ucapku
"Oke, harris tolong kau antarkan allya" unjar mom harris kepada harris
"No, aku bisa sendiri" ucapku berusaha unyuk berdiri.
Akhirnya aku bertekad untuk menuju kamar mandi sendiri walau aku masih lemas karena belum sepenuhnya pulih, akhirnya aku sampai di kamar mandi dengan penuh perjuangan. Aku langsung duduk di kloset duduk yang tertutup dikamar mandi, aku hanya bisa terdiam dan menangis.
"Yallah, bagaimana bisa aku menjadi seperti ini? Aku ingin mom and dad berada disampingku sekarang aku membutuhkan kalian" ucapku sambil menangis dan langsung keluar dari toilet.
Setelah keluar dari toilet aku menemukan sosok harris yang berada di dinding depan toilet.
"What you doing here?" tanyaku sambil memegang erat gagang pintu
"Aku menunggumu" jawab harris
"For what?" tanyaku lagi
"Aku takut kau kenapa-kenapa" jawab harris
"Aku tak apa apa, aku bisa berdiri sendiri! Kau lihat?" tanyaku sambil melepas genggamanku dan langsung terjatuh namun langsung ditangkap oleh harris
"Bukan itu, aku tahu kau sedang mempunyai masalah dengan dirimu" jawab harris yang langsung mengangkatku dan membawaku ke kamar.
Setelah dikamar aku dan harris terduduk di dekat jendela sambil melihat kearah jalan depan rumahku.
"How are you?" tanya harris yang membuatku bingung
"Im fine" jawabku dengan bingung
"No, kau tak baik baik saja" ucap harris membuatku semakin bingung
"Apa maksudmu?" tanyaku sambil bersandar di dinding
"Kau merindukan orang tuamu, dan aku tahu kau sangat membutuhkan mereka saat kau sakit seperti ini. Aku sahabatmu saat dulu namun sekarang aku akan menjadi pendamping hidupmu selamanya beberapa bulan lagi" jawab harris dengan jelas
"Bagaimana kau tahu?" tanyaku
"Dont worry, aku sudah menghubungi orang tuamu dan sepertinya mereka akan menuju kesini entah kapan" jawab harris sambil menenangkanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Friendship 2 [H.J]
Teen FictionIni lanjutan cerita dari "Love In Friendship" part pertama, buat kalian yang udah baca dan vote "Love In Friendship" makasih banyak yaa.