Setelah dari british library aku dan hanum pergi menuju big ben untuk menikmati pemandangan yang ada, sudah lama aku tidak ke big ben karena tidak sempat. Setelah sampai di big ben aku dan hanum menuju tempat duduk yang menghadap kearah big ben, aku dan hanum bercakap cakap sambil menikmati segelas coklat hangat yang telah kami beli tadi.
"Allya lusa kau akan menjadi wanita yang sebenarnya" ucap hanum
"Maksudmu hanum?" tanyaku bingung
"Ya, kau lusa akan menikah dengan harris bukan?" tanya hanum berbalik
"Ya, memang kenapa?" tanyaku lagi
"Lusa kau akan menjadi wanita yang sebenarnya, karena kau tidak mengurus dirimu sendiri namun kau akan mengurus harris dan keluargamu allya" jawab hanum dengan jelas
"Ohh seperti itu" ucapku mengangguk.
Tiba tiba saja ponselku berdering dari dalam tas, akupun langsung mengambil ponsel dan ternyata itu adalah telfon dari harris dan aku langsung mengangkatnya.
"Assalamualaikum" ucapku memberi salam
"Waalaikumsallam" ucap harris
"Kau sedang dimana?" tanya harris
"Sedang di big ben, memang kenapa?" tanyaku berbalik
"Aku akan kesana untuk menjemput kau dan hanum" jawab harris
"Tunggu disana aku akan segera sampai" lanjut harris dan langsung mematikan ponselnya.
Setelah lama aku menunggu tiba tiba mobil yang aku kenali berhenti tepat didepan aku dan hanum, aku langsung masuk kedalam mobil dan bertukar tempat duduk dengan rahman yang awalnya duduk di samping harris. Akhirnya aku, harris, hanum, dan rahman pergi kembali kerumah untuk beristirahat.
"Kalian berdua abis dari mana aja?" tanya harris
"Aku sama hanum tadi abis dari british library" jawabku
"Untuk apa kalian kesana?" tantanya rahman
"Kami mencari laki laki tampan" ucap Hanum tertawa
"Oh jadi begitu, yasudah aku dan rahman akan mencari perempuan yang lebih baik dari kalian" ucap harris mengejek
"Silahkan cari saja aku tak perduli" ucapku sambil cemberut
"Allya, kau kenapa?" tanya harris sambil melihat ke arahku
"Tidak" ucapku menyepelekan
"Allya aku hanya bercanda" unjar harris menjelaskan
"Iya aku tau" ucapku enteng
"Bukannya kalian duluan yang mulai?" tanya rahman
"Kami hanya bilang kalau mencari laki laki tampan bukan laki laki yang lebih baik dari kalian" jawabku kesal
"Oke" ucap harris dan tiba tiba harris memberhentikan mobilnya
"Kamu apa apaan sih?!" unjarku yang sempat membentak
"Udah kamu jangan marah marah lagi ya, kamu inget aku cuma cinta sama kamu dan gaada yang bisa gantiin kamu dihati aku allya" ucap harris menjelaskan
"Kamu yakin harris?" tanyaku
"Ya aku yakin, kalo aku gak yakin kita gaakan sampai sekarang babe" jawab harris mengelus lembut kepalaku
"Yasudah kita langsung pulang saja, mom and dad sudah menunggu dirumah" lanjut harris dan melajukan kembali mobilnya.
Sesampai dirumah kami duduk diruang tengah sambil berbincang bincang mengenai hari pernikahanku dan harris yang akan diadakan lusa.
"Bagaimana semuanya sudah siap?" tanya mom
"Yes, clear semuanya" jawabku tersenyum
"Satu satunya anak perempuan kami akan kami lepas bersama dengan orang yang dicintainya itu sangat membahagiakan sekali" unjar dad sambil tersenyum
"Dad sungguh aku sangat berat hati meninggalkan kalian" ucapku menahan tangis
"No problem honey, mom and dad akan baik baik saja" ucap mom sambil menghampiriku
"Tapi mom, aku masih butuh mom" ucapku yang tanpa sengaja menjatuhkan air mataku
"Kita akan selalu bersama didalam doa allya" ucap mom memelukku
"Sebisa mungkin kami akan menemukan kalian" lanjut mom
"Oke, dont cry again" lanjut mom sambil menghusap air mataku.
Akhirnya malam tiba aku dan yang lainnya menunaikan solat berjamaah, setelah selesai aku langsung masuk kedalam kamar dan memandang langit melalui jendela kamarku, namun tiba tiba ada seseorang masuk dan aku mengabaikannya karena yang ada difikiranku itu adalah hanum tapi dugaanku salah itu bukan hanum melainkan harris yang langsung duduk di sampingku dan menatap wajahku.
"Are you oke?" tanya harria memandangku
"Im fine" jawabku tersenyum
"Aku ingin bilang sesuatu kepadamu" ucap harris
"What?" tanyaku
"Aku akan membeli rumah untuk kita tinggal, namun aku ingin kita mencarinya bersama sama" jawabnya
"Oke baiklah" ucapku
"Aku menemukan sebuah rumah yang aku lihat di internet tadi siang" unjar harris
"Tidak terlalu mewah namun aku rasa kita akan merasa nyaman" lanjut harris
"Kapan kita akan kesana?" tanyaku
"Mungkin besok" jawab harris
"Baiklah" ucapku
"Allya aku akan berjanji kepadamu bahwa aku akan selalu menjagamu" lanjut harris
"Aku akan menggantikan posisi orang tuamu agar kau selalu nyaman denganku" unjar harris menatap mataku
"Aku menghargai itu harris" ucapku tersenyum
"So, jangan menangis lagi oke! Look at me, aku disini untuk membuatmu bahagia allya" ucap harris tersenyum
"Hmm, oke i believe" ucapku tersenyum dan menyenderkan kepalaku ke bahu harris
"Langit yang indah" ucap harris
"Why? Langitnya biasa aja" ucapku melihat ke arah harris
"Langitnya indah karena aku melihatnya bersamamu yang selalu berada disampingku" unjar harris tertawa
"Stop, itu menjijikan oke" ucapku tertawa dan memukul pelan dada bidang harris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Friendship 2 [H.J]
Teen FictionIni lanjutan cerita dari "Love In Friendship" part pertama, buat kalian yang udah baca dan vote "Love In Friendship" makasih banyak yaa.