Malampun datang kami sekeluarga hanum dan juga rahman makan malam bersama, ruang makan dipenuhi oleh kami semua. Mulai dari berbincang bincang sampai tertawa barsama, setelah kami makan malam bersama harris dan rahman langsung naik menuju kamarnya sedangkan aku dan hanum merapihkan semua peralatan makan yang kami pakai tadi. Setelah membereskan semua peralatan makan tiba tiba saja aku seperti mendengar ada yang memasukan sesuatu dikotak surat yang berada disamping pintu masuk, akupun langsung mengambilnya dan ternyata itu adalah surat untuk harris. Setelah aku mengambil surat tersebut aku langsung menuju kaar harris dan memberikannya, sesampai dikamar harris aku melihat harris sedang bermain playstation bersama dengan rahman.
"Assalamualaikum" ucapku
"Waalaikumsallam" ucap mereka berdua
"Harris ini ada surat untukmu" ucapku kepada harris sambil memberikan surat tersebut.
Harrispun langsung membuka surat tersebut dan seketika kaget saat melihat surat tersebut dan akupun menghampirinya.
"Ada apa harris?" tanyaku
"Ini, managerku ingin aku melanjutkan perkerjaanku menjadi artis" jawab harris
"Lalu kau mau?" tanyaku lagi
"Tentu tidak allya" jawab harris
"Oke baiklah" ucapku sambil meninggalkan harris dan rahman.
Pagi telah datang aku bangun dari ranjangku untuk segera menunaikan solat subuh bersama dengan hanum, setelah selesai solat aku berjalan menuju ruang tengah untuk menonton acara ditelevisi. Jam sudah menunjukan pukul 8am namun harris belum juga turun kebawah, aku mencoba untuk ke kamarnya harris untuk memastikan dia tak apa apa, alangkah kagetnya aku tidak menemui harris dikamarnya aku langsung menayakannya kepada rahman namun katanya ia tak tahu kemana harris. Seketika mataku tertuju kearah surat yang semalam aku terima.The honored to Mr. Harris J
With this letter we invite you to come to the event will be carried out in the Big Ben on Wednesday, October 20, 2015.
We hope Mr. Harris J can come and entertain all of us thank you.
Regards Robert Lowson.Aku langsung menelfon harris namun tak ada jawaban sama sekali, sungguh ia telah berbohong kepadaku tentang perkerjaannya.
Dengan kesal aku menuju ruang tengah, dengan herannya hanum menghampiriku.
"What wrong allya?" tanya hanum
"Harris, ia berbohong kepadaku" jawabku kesal
"Berbohong bagaimana?" tanya hanum lagi
"Ia bilang kepadaku bahwa ia sudah berhenti berkerja di entertain namun ia masih berkerja" jawabku jelas
"Kau tau dari mana?" tanya hanum lagi
"Surat yang ada di atas meja kamarnya" jawabku kesal.
Hanum langsung berjalan menuju kamar harris dan membaca sebuah surat yang dimaksud oleh allya, hanumpun kembali dengan membawa surat yang berada dikamar harris.
"Untuk apa kau membawa surat itu kesini?" tanyaku kesal
"Apakah kau begitu bencinya dengan harris dan perkerjaannya?" tanya hanum berbalik
"Aku tak benci dengannya dan perkerjaannya, seharusnya dia jujur kepadaku" jawabku
"Kalau dia jujur aku tak akan semarah ini kepadanya" lanjutku.
Seketika aku mendapat panggilan masuk dari harris namun aku mematikannya karena aku sudah tidak mood dengannya.
"Ia tak berfikir kalau kita akan menikah dan ia masih saja berbohong kepadaku" ucapku mengomel
"Aku akan mencari perkerjaan apapun asal tidak menjual diriku" lanjutku mengomel
"Kau yakin?" tanya hanum
"Ya aku yakin, jika perlu aku menjadi pemandu wisata" jawabku
"Dan jika tidak aku akan berkerja di salah satu minimarket" lanjutku
"Heii allya, mengapa kau tidak meminta kepada dadmu untuk menjadikanmu pegawai disana?" tanya hanum
"Astaghfirullah hanum kau pandai sekali, aku akan coba berbicara kepada dad nanti" jawabku tersenyum.
Setelah aku berbincang dengan hanum aku langsung menelfon dad dan aku meminta agar aku berkerja di perusahaannya.
"Assalamualaikum" ucapku
"Waalaikumsallam" ucapnya dari seberang sana
"Dad aku ingin meminta sesuatu kepadamu" unjarku
"What?" tanya dad
"Aku ingin kau menjadikanku pegawai diperusahaanmu" jawabku yang membuat dad bingung
"Begini saja, dad memintamu agar kau menjalankan perusahaan dad di london dan dad akan mengurus proyek dad di singapore" unjar dad dengan jelas
"Oke baiklah, dan aku akan meminta bantuan hanum yang sekarang sudah menjadi seorang manager perusahaan" ucapku
"Oke baiklah, mulai kapan kau akan menggantikan dad?" tanya dad
"Mulai besok saja bagaimana?" tanyaku berbalik
"Oke, baiklah" jawab dad.
Jam sudah menunjukan pukul 7pm dan harris baru saja pulang dari tempat konsernya itu, awalnya aku yang sedang bersantai diruang tengah aku langsung berpindah menuju ke kamarku, mungkin harris terlihat bingung melihat tingkahku saat itu dan langsung menghampiriku.
"Allya are you oke?" tanya harris
"Menurut mu?!" jawabku
"Kau aneh" ucapnya
"Kau yang aneh, pergi sejak jam 5am pulang saat jam 7pm dan berbohong kepadaku!" ucapku
"Kau berbicara apa?" tanyanya
"Aku berbicara apa? Aku berbicara jika kau seorang pembohong yang membohongi seotang perempuan yang akan dinikahinya dalam waktu dekat" jawabku dengan jelas
"Aku menemukan surat diatas mejamu dan aku membacanya" lanjutku
"Maafkan aku allya" ucapnya
"Aku sudah muak dengan permintaan maafmu itu, dan aku mohon kau pergi dari kamarku" kataku sambil menunjuk kearah pintu
"Kau yang keluar atau aku yang keluar?" tanyaku lagi dan tanpa ada respon dari harris.
Akupun keluar dari kamarku dan keluar dari rumah juga, aku berjalan menuju ke sebuah kedai kopi yang lumayan jauh dari rumah, disepanjang jalan aku hanya bisa menangis dan menyalahi diriku sendiri. Saat aku sudah mulai bosan dikedai kopi aku menuju ketoko pakaian karena esok aku aka menggantikan dad di perusahaannya, setelah selesai aku mulai lelah dan kembali untuk pulang kerumah, sesampai dirumah aku menemui keluargaku sedang berkumpul bersama dan aku menghampirinya dan hanya bersalaman dan langsung kekamarku. Sesampai dikamar mom menghampiriku dan berbicara kepadaku.
"Are you ok?" tanya mom
"Not" jawabku singkat
"Kau kesal dengan harris yang telah membohongimu?" tanya mom
"Yes" jawabku singkat
"Wait, bagaimana mom tahu itu?" tanyaku
"Harris menceritakannya tadi saat kau tak ada dirumah" jawab mom menjelaskan
"Seharusnya dia takperlu berbohong mom denganku" ucapku menangis
"Ia menyesalinya allya" ucap mom
"Aku tak mempercayainya" unjarku tegas
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Friendship 2 [H.J]
Fiksi RemajaIni lanjutan cerita dari "Love In Friendship" part pertama, buat kalian yang udah baca dan vote "Love In Friendship" makasih banyak yaa.