JANE P.O.V
'Kries, kries'
Aku mengunyah kripik kentang ku dan mengganti channel tv di villa dengan bosan. Aku dan Taylor sudah selesai bermain air, sekarang aku sedang duduk di depan tv dan Taylor di dalam dikamarnya, entah sedang apa. Langit sudah gelap, waktu telah menunjukkan jam 7 malam.
Oh iya, letak villa ini agak jauh dari hutan tadi. Bisa dibayangkan kami berjalan keluar dari hutan, dan kembali naik mobil dengan baju basah. Untungnya Taylor dengan peka meminjamkan aku jaketnya.
Karena tidak ada acara yang menarik, aku mematikkan tv dan beralih ke handphone ku. Membaca percakapan di 'weird gurls'
Sarah Reynolds:
'Hai! Lagi apa kalian? Sat night nih..' 6.58 pm.Aku mengetik jawaban.
Jane Jackson:
'I'm dating with my boyfriend of course!😍' 7.02 pm.Tak lama kemudian, Sarah menjawab.
Sarah Reynolds:
'Me too😍' 7.02 pm.
'Have fun ya!' 7.03 pmRebeca Atkinson:
'Me too😍 (2)' 7.02 pm.Jane Jackson:
'Makasih! You too bae!😍' 7.04 pm.Angel Robinson:
'....' 7.04 pm.
'Temennya lagi sedih ga ada yang mau hibur gitu?' 7.04 pm.Sarah Reynolds:
'Maaf, kapan-kapan aja ya..' 7.05 pm.Rebeca Atkinson:
''Maaf, kapan-kapan aja ya.. (2)' 7.05 pm.Begitulah Rebeca, nimbrung saat ngobrol langsung jarang, begitupun di chat.
Jane Jackson:
'Kenapaa siih Angel ku yang paling bawel? Kenapa lagi?' 7.09 pm.Angel Robinson:
'Gua lagi kesel sama Thomas! Masa dia mau break sama gua gara-gara dia udah kelas 12?!' 07.14 pm.Baru saja aku hendak membalas namun Taylor berdiri di depanku, menaruh hp ku di meja dan menyerahkan kemejanya padaku.
"Nih pake, kita ke mau keluar," baru saja aku hendak melontarkan perranyaan, dia menyela. "Peraturan masih berlaku, gak boleh nanya! Hp tinggal aja."
Aku mengangguk pasrah, toh dia sudah mengatakan tidak akan menculikku kan? "Bentar ya, kasian tadi Angel lagi curhat,"
Dia mengangguk dan mengambilkan hp ku.
Jane Jackson:
'Sorry Angel.. Kapan-kapan aja ya curhatnya!😊😚' 7.45 pm.Angel Robinson:
'....'
'Entar kalau patah hati liat aja lu! Jangan cari gua!' 7.46 pmAku hanya membaca pesan itu dan menaruh hp ku lagi di meja. Lalu mengambil kemeja itu dari tangan Taylor. Kemeja hitam dengan bau khas Taylor, entah bagaimana ekspresiku tapi Taylor menyeringai padaku,
"Kenapa? Keren ya kemejanya?"
"Gak, kemejanya bau!" Aku tertawa dan memakai kemeja itu.
"Bau bau gini ngangenin kan?" Dia merangkulku dan ikut tertawa, Taylor mengunci pintu villa. "Kita jalan kaki aja ya, deket kok tempatnya."
Aku mengangguk dan terus tersenyum. "Semoga kita bisa gini terus sampe kakek-nenek,"
"Nggak lah, pasti nanti kita ditemenin beberapa anak-anak kecil, iya gak? Kan udah kakek-nenek," namun Taylor menatap langit, seakan meminta tuhan untuk mengabulkan omongan kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose
Teen Fiction"Disaat aku terpuruk, dia datang untuk menutup luka yang sempat kau buat. Lalu.. dia datang untuk menutup luka yang kau buat, dan membuatku kembali seperti sedia kala. Tapi, kenapa kau kembali datang dan kembali membuka luka lama yang kau buat dulu...