Bagian 3

2.7K 176 8
                                    

Hari ini merupakan hari terakhir Rivi berada di Jakarta sebelum ia mulai tugas di Merauke. Setelah selesai rapat dengan Direktur Asian Care Center untuk wilayah Indonesia dan Malaysia, ia segera menuju sebuah rumah di selatan Jakarta untuk bertemu dengan Yoga dan Boggi. Tak terasa setelah tiga tahun hidup bersama dengan Dhio, sekarang mereka berempat menjadi sahabat baik.

Didepan halaman rumah terlihat Yoga sedang asyik bermain dengan Rara. Rivi segera melangkahkan kakinya masuk ke perkarangan rumah.

"Halo Rara cantik."

Yoga tersenyum mengetahui kehadiran Rivi dan Rivi langsung menggendong Rara.

"Apa kabar Pak Konsultan HIV? Sudah lama nggak main ke rumah?" Tutur Yoga dengan senyuman.

"Baik Ga.. Rara tambah gendut aja nih."

"Iya, lagi doyan makan Rara. Ayo masuk dulu Vi."

Perbincangan pun diteruskan di dalam rumah.

"Boggi belum pulang Ga?"

"Masih perjalanan pulang kok, kamu jadi ke Merauke?"

"Jadi lah Ga. Gimana? kamu tertarik bekerjasama disana?"

"Sebenarnya cukup menantang bekerja di Merauke, tapi buat sekarang belum bisa Vi, masih banyak yang harus diselesaikan disini."

Tak berapa lama, terdengar mobil Boggi parkir di garasi rumah. Boggi sudah menjadi dokter spesialis penyakit dalam yang fokus dengan HIV/AIDS. Dalam project di Merauke, sebenarnya Rivi mengajak Dhio, Boggi dan Yoga untuk bergabung, namun Dhio tidak bisa, karena jumlah dokter yang masih kurang di Bukittinggi. Sementara Yoga dan Boggi sudah tentu sangat sulit mengajak mereka dengan kesibukannya di Jakarta. Kedatangan Rivi sebenarnya hanya untuk bersilaturahmi dan mengunjungi sahabatnya.

"Eh ada Om ganteng dateng ya," tawa Boggi menyambut Rivi.

"Ganteng apanya?" sambut Rivi.

"Hahahahahahaha... Rara itu manggil kamu Om Ganteng Vi. Aku kan cuma ngikutin apa kata anakku."

Sore menjelang malam diisi oleh candaan mereka berempat.

"Sudah malam, aku pamit ya. Besok aku pesawat pagi ke Papua," Pamit Rivi.

"Jaga diri kamu Vi, jangan lupa kasih kabar ke kami," Kata Yoga.

"Iya, jangan lupa kabari kami perkembangan HIV/AIDS di sana juga. Kalau kami ke Papua kami akan mampir ketempat mu. Jaga kesehatan Vi. ARV jangan lupa diminum tepat waktu, sekarang kamu punya tiga orang yang sayang dengan dirimu. Tiga orang yang selalu mengingatkan mu untuk tepat waktu minum ARV. Aku, Yoga dan Dhio," ucap Boggi.

"Iya sayang Boggi, hahahahaha.. Salam buat Ayah dan Bunda. Rara sayang cium om ganteng dulu?"

Rara mencium dua pipi Rivi dan Rivi pun berlalu meninggalkan rumah Boggi dan Yoga.

****

Penerbangan Jakarta – Merauke sangat melelahkan,, Dari Jakarta menuju Jayapura Penerbangan memakan waktu 6 jam dengan satu kali transit di Makkasar. Pukul 12 waktu Papua pesawat Garuda Indonesia mendarat di Bandara Sentani Jayapura.

Penerbangan Jayapura – Merauke di tempuh dengan Merpati dalam waktu lima puluh menit. Terdengar suara pilot yang memberitahukan bahwa pesawat akan segera mendarat diikuti perintah untuk mengenakan sabuk pengaman dan menegakkan sandaran kursi. Beberapa menit kemudian roda pesawat keluar dan perlahan-lahan pesawat Merpati itu mendarat mulus di Bandara Mopah Merauke. Masih ada beberapa menit sebelum pesawat berhenti dengan sempurna dan pintu pesawat dibuka.

Rivi berdiri sejenak di ambang pintu pesawat untuk melihat sekeliling. Matahari yang bersinar terik membuatnya meringis seketika. Mirip cuaca di Jakarta, namun disini udaranya lebih segar. Rivi segera menuju ke ruangan kedatangan. Diperhatikannya dengan saksama gerombolan orang yang menunggu di luar.

PITA MERAH DALAM SEBUAH CERITA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang