Chapter 5
-----------
Jade's Point Of View
Aku membuka lokerku, kemudian menaruh buku pelajaran yang tidak akan kubawa pulang. Hari ini adalah hari yang melelahkan, sungguh. Entah kenapa, rasanya aku capek sekali. Padahal, hari ini sama seperti kemarin. Mungkin aku butuh istirahat. Ah, untung saja besok libur.
Setelah merapikan barang-barangku di dalam loker, aku menutup pintu loker dan berjalan menuju keluar sekolah. Ketika aku melewati koridor, aku tersandung sesuatu. Aku otomatis terjatuh, dan sesuatu yang berlendir jatuh mengguyurku.
Apa-apaan.
Aku bangkit berdiri, kemudian mengusap rambutku.
Oh, ayolah. Siapa yang mengerjaiku seperti ini.
Tumpahan telur-telur mentah itu benar-benar mengotori tubuhku. Untunglah, semua buku pelajaran kusimpan di dalam tas. Setidaknya, hanya bagian luar tasku yang terkena oleh tumpahan telur.
Aku bergegas menuju toilet untuk membilas diri. Keterlaluan, kenapa aku dikerjai seperti ini?
"Jade!"
Aku sontak menoleh ke sumber suara, dan melihat sesosok laki-laki dengan jambul istimewanya itu tengah berlari pelan menghampiriku.
Aku menghela nafas, kemudian berjalan cepat menuju toilet. Tidak seharusnya aku bertemu dengan Zayn Malik dalam keadaan jorok dan bau amis seperti ini. Terlalu memalukan.
Aku mendengar suara derap langkah kaki yang semakin mendekat, kemudian sesuatu yang hangat menyentuh pundakku.
Ia membalikkan tubuhku dengan tangannya, dan sekarang aku pun berhadapan dengannya. Dalam keadaan memalukan seperti ini. Oh, aku serius sekarang. Dia pasti menyesal sudah memegang pundakku yang sudah berlumuran telur. Dia pasti menatapku jijik, sekarang. Aku yakin.
"Jade. Apa yang terjadi denganmu? Kenapa kau berlumuran telur seperti ini?" Tanyanya, mengangkat poniku yang terjuntai ke depan akibat telur-telur itu. Sekarang aku bisa menatapnya, dan yang kulihat dari wajahnya bukanlah ekspresi jijik, melainkan ekspresi khawatir. Hei, bagaimana bisa dia tidak merasa jijik?
"Tidak..ada apa-apa. Aku ke toilet dulu." Aku berbalik, namun ia menarik tanganku untuk tidak pergi. Ah, kenapa situasinya malah jadi seperti yang terjadi di sinetron kebanyakan?
Aku Mengangkat satu alisku, menatapnya bingung. "Ada apa?"
"Katakan padaku. Bagaimana bisa kau seperti ini?"
Aku menutup kedua mataku, menghela nafas panjang kemudian menggeleng. "Akan kuceritakan nanti. Sekarang aku ingin ke toilet, untuk membersihkan tubuhku dari telur-telur ini. Tidakkah kau merasa jijik?"
Zayn menggigit bibir bawahnya, kemudian menggeleng. "Tidak. Aku tidak merasa jijik. Ya sudah, kalau begitu kau bersihkan saja dulu tubuhmu. Aku akan menunggumu di sini, okay?"
Aku menatapnya sebentar, kemudian mengangguk pelan. Aku masuk ke dalam toilet, menaruh tasku di atas meja wastafel dan masuk ke dalam salah satu bilik kamar mandi. Aku menyiram seluruh tubuhku sehingga basah total, hingga benar-benar bersih dari lendir-lendir telur. Setelah itu, aku memeras rambutku dan keluar dari bilik kamar mandi. Aku mengambil tasku, kemudian mengeluarkan semua buku di dalamnya. Aku mencuci tas itu dengan air, kemudian memerasnya lagi.
Setelah itu, aku melipat tasku dan membawa buku-buku pelajaran dalam genggamanku. Uh, berat sekali.
Aku keluar dari toilet, dan melihat Zayn memang sedang benar-benar menungguku. Tanpa pikir panjang, aku langsung menghampirinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/6817900-288-k333996.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Us (One Direction Fan Fiction)
RomanceCerita tentang siswa terpopuler, Zayn, dan Jade si murid pindahan. Tentang Harry yang menyebalkan dan begitu percaya diri, dengan Emily yang selalu menentangnya tentang segala hal. Tentang Liam yang terlalu setia, dan Sharon si pejuara renang. Ten...