chap 14 : Bad Luck

438 38 0
                                    

*Flashback on*

"Yukiko telah bercerai dengan suaminya setahun yang lalu, apa kau tidak tau berita itu?"

*

"Kenapa...??"

Aku mendongak sekaligus mengusap airmataku sendiri saat kucing orange yang telah mengutukku itu duduk tegak menatapku sendu. Ia memang seekor kucing, tapi aku bisa melihat kedua bola mata hijaunya ikut tenggelam melihatku terus terisak.

"Kenapa tidak kau katakan dari awal tentang keluargaku? kenapa kau membuatku seperti ini?"

Aku mendengar ia membuang nafas jengah, "Itulah dirimu, buta !!" aku terhenyak tak percaya, "...tidak melihat bagaimana dunia yang sebenarnya."

"Apa aku yang salah disini? apa salahku !! tolong katakan padaku !!"

Garfield menggeleng pelan kemudian tangan mungilnya menyentuh ujung sepatuku yang penuh dengan lumpur. Aku menarik nafas menghilangkan segukan dari tangisanku sendiri.

"Kau tidak salah, hanya terlalu asik memikirkan dirimu sendiri yang selalu merasa kesepian. Kedua orang tuamu bekerja diluar , mereka juga merasakan kesepian itu. Saat semuanya semakin susah untuk kembali , kalian bertiga lupa bahwa kalian adalah sebuah keluarga."

Aku kembali menenggelamkan wajahku dalam tekukkan lutut. Mencoba memahami semua sebab dan akibat ini. Aku teringat saat mulai masuk SMP di Thailand. Mengikuti les dan masuk asrama. Semua berjalan lancar dan kami menjadi keluarga yang sangat bahagia, hingga appa naik jabatan menjadi reporter utama dunia. Beliau semakin sibuk mengedepankan cita-citaku yang saat itu ingin kuliah di Universitas ternama.

Omma pun demikian, semakin sibuk setelah terjun dalam dunia fotografer dan mode. Mencari aktifitas demi menghilangkan kebosanan selama ditinggal oleh appa keluar negeri. Mereka bilang semua demi aku. Mereka bilang untuk kebahagianku. Aku mulai menuntut lebih namun juga merasa kesepian dan tak bisa melakukan apapun. Hingga aku tak pernah mengetahui semuanya menjadi lebih buruk seperti ini.

"Aku hanya ingin kau tidak kesepian, membuatmu memiliki banyak teman dan tidak hanya memikirkan dirimu sendiri yang selalu tertutup itu, walaupun..." ia menghela nafas lagi sambil menggaruk tubuhnya yang mungkin gatal, "...harus seperti ini. Mianhe.."

"Aku tidak ingin kembali menjadi Keo yang dulu" ucapku dengan nada sedingin sembilu. Kulihat Garfield melirikku tajam, "Kau serius?"

"Tanpa ada aku mereka akan bahagia kan? appa dan omma telah memilih jalan mereka sendiri dengan bercerai. Jika demikian maka akupun tidak punya alasan untuk menjadi gadis bernama Keo."

"Bodoh. Bukan itu akhir dari semua ini !!"

Aku bangkit sambil mengibas udara yang tak tampak. Aku menolak mendengar penjelasannya lagi, "Bagaimana dengan nasib orang lain? Uri tidak akan bisa kembali lagi" pekiknya.

Aku menggeleng tak peduli. Bagiku ini juga akan menjadi pilihan egois jika aku membiarkan Uri menjadi seseorang yang memang bukan dirinya, "Uri bukan gay !! Kami bukan Gay. Aku tidak mau Uri seperti itu."

"Kau serius tak ingin kembali?" tanyanya sekali lagi hingga suara langkah seseorang mendekat memanggil namaku.

"Keo-ah??" suara Uri mendekat, Garfield memandangiku lagi seolah meyakinkanku dengan pertanyaan yang sama, "Kau yakin?"

"Keputusanku sudah bulat."

*Flashback end*

CINTA SEPERTI ITU TIDAK PERNAH ADA. SADARLAH HYUNG !

Sadarlah...

Sadarlah...

"Keo !!!! bangun !!!" teriakan Jimin berhasil menyadarkanku dari mimpi panjang. Aku terlihat mengenaskan dengan tertelungkup di bawah tempat tidur lengkap dengan seragam sekolah yang masih kukenakan.

SHUT UP !! I AM NOT GAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang