"Pergilah...."
"Jangan muncul di hadapanku lagi, Keo."
"Karena aku akan menjadi lebih gila bila didekatmu."
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah malam yang membingungkan itu, aku hampir tidak lagi bertatap muka dengan Uri. Kalau bukan aku yang pergi, maka ia akan melesat begitu saja seolah tak pernah mengenalku.
Pasti sangat berat baginya menerima kenyataan seperti itu. Yah, dia akan tambah bingung lagi jika kukatakan kalau aku sebenarnya adalah seorang wanita. Bisa-bisa dia akan membunuhku dengan sianida hari itu juga. Lalu aku harus bagaimana? Aku juga tidak bisa memendam perasaanku selama ini. Cuma dia satu-satunya yang menyentuhku seperti itu. Cuma dia yang membuatku selalu berdebar bahkan sejak pertama kali mata kami bertemu. Arrrggggg aku terlalu mendramatisir, benarkan?
Pluk
Tepukan kecil memaksaku memutar kepalaku kebelakang. Dengan senyum misteriusnya Yeol menghampiriku. Bahkan dibandingkan dengan Yeol yang juga memiliki tingkat ketampanan diatas rata-rata pun masih belum menurunkan peringkat Uri dari posisi teratas. Kalau saja dia itu tidak bertingkah aneh...
"Melamun terus, memikirkan Uri-yya?"
Terkadang bocah ini seperti memiliki kekuatan cenayang, selalu bisa menebak dengan benar. Aku pura-pura terbatuk.
"Tidak. Untuk apa?"
Raut kebohongan sudah pasti terlihat jelas Keo. Kau ini tengah beracting didepan aktor yang punya seribu wajah palsu? jelas salah langkah.
"Yah untuk memastikan kenapa Uri tidak tinggal lagi di asrama, iya kan?"
Sudahlah akui saja Keo, percuma saja, "Huum.."
Yeol tersenyum miring sambil menenggak minuman jeruk yang entah datang darimana, "Apa Uri menyatakan perasaannya padamu?"
Eh?? Kali ini aku benar-benar tersedak.
"Benar Uri melakukannya kan?" tanya Yeol sekali lagi untuk meyakinkan.
Sudah kuduga ! Yeol benar-benar bisa cenayang !!
"Da..darrii mana kau tau?" oppss keceplosan.
Yeol menyeringai, "Pertanyaan bodoh. Tentu saja siapapun yang mengenal kalian akan memiliki dugaan yang sama sepertiku. Mungkin sebagian akan terkejut, tapi bagiku itu bencana."
Sudut alisku tertarik keatas, "Apa maksudmu?"
Yeol mendekat kemudian menaikkan daguku dari seberang tempat duduknya. Meneliti setiap inci wajahku hingga membuatku gelagapan, bingung.
"Tentu saja bencana...karena aku telah terlambat satu langkah darinya."
Sekali lagi aku kecolongan. Diperpustakaan yang untungnya sepi ini - ah tidak bisa kukatakan untung juga - Yeol mendaratkan bibirnya padaku dalam keadaan sadar tanpa paksaan seperti yang Uri lakukan . Hanya dua detik bibir itu menempel tapi berhasil membuatku diam membeku selama tiga menit penuh. Aku lihat Yeol tersenyum menang melihat reaksiku. Iris kelabunya seolah ingin lebih. Aku semakin takut.
"Aku tau kau siapa. Kau bukan Kiyoshi Keo seorang namja, tapi justru seorang yeoja. Anak dari model terkenal Yukiko kan?"
Aku berdiri terpaku mendengarnya. Yeol selama ini tau identitasku dan aku harap cuma dia yang tau, "Cukup !! jelaskan darimana hyung tau semua soal ini??"
KAMU SEDANG MEMBACA
SHUT UP !! I AM NOT GAY
General FictionKiyoshi Keo, gadis biasa yang hidupnya selalu berpindah-pindah dan membuatnya menjadi seorang yang tertutup. Terpaksa menerima keadaan absurd yang menjadikannya 'pria' imut di SMA MORIM SCHOOL . Tinggal sekamar dengan cowok populer yang dingin tapi...