Suasana di hall room sebuah gedung tampak cukup ramai. Banyak orang yang tampak berlalu lalang, diantaranya petugas catering dan Wedding Organizer. Seorang wanita paruh baya tampak berbincang dengan seorang laki-laki paruh baya di tengah-tengah ruangan.
"Papa liat mila gak? Mama udah cari kemana-mana tapi gak ketemu." Ucap wanita itu pada laki-laki yang merupakan suaminya.
"Papa gak liat ma. Coba mama tanya popi." Laki-laki itu bergegas pergi menemui pendeta yang baru saja sampai.
Setelah kepergian suaminya, wanita paruh baya ini mulai mengedarkan pandangannya mencari sosok bernama popi. Saat kedua matanya menangkap sosok popi, ia segera berlari mengejarnya.
"Popi." Panggil wanita bernama jane.
Gadis bernama popi langsung menoleh begitu mendengar namanya dipanggil. Ia mencari-cari sosok yang memanggil namanya.
"Tante." Sapanya saat jane berada tepat dihadapannya.
"Popi liat mila gak?" Tanyanya binggung.
"Kalau gak salah tadi popi liat mila ke ruangan mili, tan."
"Bener?"
"Iya tante." Jawabnya yakin.
"Kamu ikut tante ya."
Popi mengikuti arah kepergian jane dari belakang. Ia tampak membawa sebuket bunga yang dipersiapkan untuk pengantin wanita. Mereka sempat berhenti di sebuah ruangan dimana para perias sudah berkumpul. Mereka segera menuju ruangan pengantin wanita. Saat mereka sampai didepan ruangan bertuliskan 'private room', jane segera membuka pintunya.
Jane tampak terkejut melihat puterinya tengah terduduk lemas di lantai dengan wajah bersimbah air mata. Ia buru-buru menghampiri puterinya dan membantunya berdiri. Ia meminta bantuan popi untuk merebahkan puterinya di sofa.
"Kamu kenapa mil?" Tanya jane dengan wajah khawatir.
Puterinya tidak memberi respon apa-apa, namun air matanya masih terus mengalir. Jane bertambah binggung karena didalam ruangan ini tidak ditemukan sosok mila.
"Mili.."
Jane bertambah khawatir dengan kondisi puterinya saat ini. Ia meminta popi untuk mencari mila. Jane khawatir terjadi apa-apa dengan puterinya yang lain.
"Popi, kamu cari mila ya." Pinta jane gusar.
Popi menganggukan kepalanya dan bersiap pergi, namun...
"Gak usah dicari." Ucap mila dengan wajah penuh air mata.
Jane sangat terkejut mendengar penuturan puterinya. Ia membantu mila duduk lalu memberinya segelas air.
"Apa maksud kamu mil? Mila dimana?" Tanya jane khawatir.
"Mila.. Mila.." Jawab puterinya dengan terbata-bata.
"Mila kenapa sayang?"
"Mila... pergi... ma."
Mila menghambur kepelukan jane dengan berderai air mata. Jane yang syok hanya bisa membalas pelukan puterinya dengan air mata yang ikut mengalir dari sudut matanya. Jane membelai rambut puterinya dengan lembut seolah ingin memberikan ketenangan, tapi dirinya justru dirundung kebinggungan.
"Maafin mila ma. Mila gak bermaksud buat mama khawatir. Sekali lagi maaf ma."
Jane melepas pelukan puterinya lalu menghapus air matanya. Ia juga menghapus air mata puterinya yang terus mengalir.
"Kamu yang kuat ya. Sekarang kita harus siap-siap. Sebentar lagi acara dimulai." Jane langsung menyuruh perias segera mendadani mila.
Sementara itu ia keluar ruangan dengan popi. Saat didepan ruangan, jane langsung terjatuh lemas. Ia tak kuasa menopang tubuhnya. Popi membantu jane berdiri lalu segera membawa jane ke sebuah ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins
RomanceKetika cinta datang mendekat, namun dengan jalan yang salah. Apakah ini takdir atau hanya mimpi??? "Nchanbum"