Pagi ini disambut dengan cahaya mentari yang sedikit malu-malu memancarkan sinarnya. Embun pagi belum berani meninggalkan sang daun dan udara yang berhembus sepoi-sepoi seakan menghipnotis siapapun untuk tetap terlelap dalam alam mimpi.
Suara dengkuran halus memenuhi salah satu ruangan yang masih tampak gelap karena lampu yang padam dan tirai yang belum terbuka. Sepasang manusia tampak tertidur pulas dibalik selimut tebal yang menutupi tubuh keduanya. Wanita dalam selimut itu tengah menggeliatkan tubuhnya untuk mencari posisi tidur yang nyaman.
"Eeekhh.."
Kevin perlahan membuka kedua matanya dengan sangat berat. Dia mengerjapkan matanya beberapa kali agar terbuka dengan sempurna. Setelah kedua matanya terbuka sempurna, dia menoleh kekirinya lalu tersenyum. Dia mendapati seorang wanita yang kini sudah menjadi istri sahnya tengah tertidur pulas dalam pelukannya. Wanita itu tampak meringkuk seperti anak bayi yang butuh kehangatan dari ibunya.
Kevin mulai menyentuh rambut wanita itu, lalu turun ke dahi, pipi, dan kini jarinya berhenti di bibir sang wanita. Kevin sangat menikmati pemandangan dihadapannya. Matanya tak kunjung lepas menatap bibir sang wanita. Perlahan kevin mendekatkan wajahnya ke wajahnya wanita itu. Wajahnya semakin mendekat hingga kini hanya menyisakan jarak sekian sentimenter.
Dia nampak memperhatikan sang wanita dengan sangat intens. Dia mendekatkan bibirnya ke bibir wanita dihadapannya.
Cup!
Sebuah kecupan singkat di pagi hari. Pikir kevin.
Saat bibirnya terlepas dengan bibir sang wanita, kevin nampak memperhatikan bibir wanita itu yang sudah basah dan lembab. Dia nampak tergoda dengan bibir itu dan tanpa aba-aba langsung melumat bibir sang wanita dengan dalam dan panas. Kevin melumat bibir bawah dan bibir atas wanita itu secara bergantian. Bahkan tangannya sudah berpindah ke tengkuk sang wanita untuk memperdalam ciumannya.
Sang wanita yang tak lain adalah mili, alias mila, tampak menggeliatkan tubuhnya dan matanya mulai terbuka. Dari kedua matanya, mila sangat terkejut dengan laki-laki yang berada dihadapannya. Dia berusaha mendorong dada laki-laki dihadapannya yang tak lain adalah kevin, suaminya. Kevin terkejut dengan dorongan mili yang membuat ciuman mereka harus terhenti.
Kevin menatap mila dengan tatapan binggung. Dia termenung sejenak dengan apa yang baru saja terjadi.
"Kev-in.." Ucap mila tertahan.
Kevin masih memandangi mila dengan tatapan bertanya. Mila yang dipandangi dengan sangat intens pun mulai salting.
"Ma-af ya."
"Buat?" Tanya kevin dingin.
Mila terkejut dengan ucapan yang keluar dari bibir kevin. Ia bahkan menatap kedua mata kevin untuk memastikan bahwa yang tadi berbicara adalah kevin. Tapi, suara yang barusan didengarnya berbeda dengan suara kevin sebelumnya. Suaranya kini jauh lebih dingin dan cuek.
"Kamu marah?" Tanya mila ragu.
Kevin tak memberi jawaban apapun, namun hanya menatap mila dengan tatapan yang masih sama. Kevin menggerakkan tubuhnya dan berbalik arah memunggungi mila. Mila yang melihat reaksi kevin langsung khawatir. Ia sangat takut suaminya itu marah dan membencinya. Baru satu malam mila menikmati saat menjadi istri kevin. Ia tidak ingin kehilangan kesempatan untuk bersama dengan laki-laki yang dicintainya.
"Vin."
Mila menyentuh bahu kevin dari belakang, tapi tak ada reaksi apapun dari kevin. Mila memberanikan diri mendekat pada punggung kevin dan saat tubuh mereka berdua bersentuhan, mila menyadari satu hal bahwa ia tidak mengenakan pakaian apapun dibalik selimut ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins
RomanceKetika cinta datang mendekat, namun dengan jalan yang salah. Apakah ini takdir atau hanya mimpi??? "Nchanbum"