Mila berjalan menuju kamarnya dengan gontai. Dia sama sekali tak tega melihat keadaan mamanya. Mila sangat khawatir jika mamanya sakit karena memikirkan dirinya.
-cekrek-
Mila memasuki kamar tidurnya dan melihat kevin, suaminya tengah duduk di kasur bersama laptop kesayangannya.
Mila berjalan lemah menuju jendela. Disibakkannya tirai yang menutupi sebagian jendela di kamarnya. Mila memandang jauh kedepan dengan angan-angan yang melayang jauh.
Kevin menyadari kehadiran mila, namun dia merasa ada yang berbeda dengan istrinya. Kevin meletakkan laptop diatas kasur lalu berjalan menghampiri mila yang tengah berdiri menghadap jendela kamar mereka.
Kevin menyelipkan kedua tangannya di pinggang mila. Mila menyadari kehadiran kevin dan hendak memutar tubuhnya, namun kevin tak mengijinkannya.
"Ada apa sayang?" Tanya kevin dengan mengecup puncak kepala sang istri dari balik tubuhnya.
Air mata mila kembali menetes mendengar suara kevin. Tubuh mila kembali menegang dan bergetar karena tangisannya. Kevin merasakan tubuh istrinya bergetar hebat kemudian yang dirasakan selanjutnya adalah sebuah tetes air mata jatuh diatas tangannya.
"Ssshhh... Aku disini." Ujar kevin berusaha menenangkan mila.
Mila kembali terisak-isak karena mendengar perhatian kevin. Kevin melepaskan pelukannya lalu memutar tubuh mila agar menghadapnya. Mila menunduk dengan wajah dipenuhi air mata.
Kevin menaikkan dagu mila dan melihat wajah sang isteri sangat sembab. Kevin mengajak mila duduk di sofa lalu memeluk mila. Kevin membelai puncak kepala mila dan sesekali mengecupnya ringan.
Tangis mila mulai mereda, namun kevin masih tetap setia memeluk tubuh mila. Mila menghapus sisa air matanya lalu menengadah memandang wajah kevin.
"Udah enakkan?"
Mila hanya bisa mengangguk kemudian mengelap bekas air mata di pipinya. Mila melepaskan pelukan kevin lalu berjalan menuju kamar mandi. Mila menghampiri wastafel yang dikelilingi bebatuan koral dengan dinding marmer yang sangat cantik.
Mila menyalakan kran air dari wastafel lalu membasuh wajahnya. Kevin mengikuti sang istri dan melihatnya dari depan pintu kamar mandi yang dibiarkan terbuka oleh mila. Kevin bersandar pada pintu sambil bersedekap.
Mila mengambil handuk kecil lalu mengeringkan sisa air di wajahnya. Mila berjalan kembali meninggalkan kamar mandi. Kevin masih setia mengikuti mila dari belakang. Mila berjalan menuju kasur lalu duduk dipinggirannya.
Kevin ikut duduk disamping sang istri. Mila meletakkan handuknya di kasur lalu memandang wajah kevin.
"Maaf ya."
Maaf? Pikir kevin dalam hati.
Mila menatap wajah kevin yang tak berubah sedikit pun. Mila menyenggol lengan kevin lalu mendekat padanya.
"Kamu kenapa?" Tanya mila.
"Aku? Kenapa?" Tanya balik kevin.
"Ada yang salah?" Mila semakin binggung dengan pertanyaan kevin.
Kevin menatap kedua mata mila lalu mendekat ke wajahnya. Kevin mengecup singkat kening mila lalu membelai pipi mila.
"Kamu yang kenapa? Ada masalah apa? Cerita sama aku." Pinta kevin.
"Em.. aku gakpapa kok."
"Sure?"
Mila mengangguk sambil memaksakan senyuman keluar dari bibir tipisnya. Sebenarnya kevin tidak percaya dengan ucapan mila, tapi kevin tahu bahwa ada sesuatu yang terjadi dengan mila. Kevin tidak ingin memaksa mila jika mila belum siap cerita padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins
RomanceKetika cinta datang mendekat, namun dengan jalan yang salah. Apakah ini takdir atau hanya mimpi??? "Nchanbum"