Sekuel ke 3 dari Devil Mask, Happy reading....
Part 15
Setelah melihat Aira bersama Frans di taman aku pun bernapas lega, meski tidak ingin kuakui, Frans sangat ahli menenangkan para gadis yang sedang marah.
Aku duduk di kursiku, pandanganku lurus kedepan, seolah mataku bisa menempus dinding di depanku. Pikiranku mengembara kesebuah peristiwa beberapa minggu yang lalu.
Flasback on.
Aku kembali lagi ke kampung halaman Aira, seperti saran Raiyan, aku bisa menemukan sesutu di sini, tapi hasilnya tetap nihil, semua orang bungkam, pak Amar pun makin bungkam saat mengetahui kalau Aira sudah menjadi artis.
Aku pergi ke kota S, di mana Aira tinggal setelah pindah dari kampung halamannya, aku juga tidak mendapatkan apapun di sana, sampai aku termanung di sebuah warung kecil pingir pantai menikmati es kelapa muda.
"Radit ...!" seseorang memanggilku, aku menatap pria bertubuh gempal yang tersenyum padaku.
"Kak Genta ...," pekikku tertahan, bodohnya aku, kenapa aku lupa kalau sepupu jauhku ini tinggal di kota ini.
"Sedang apa kau di sini??" tanyanya heran.
"Ada keperluan ...," kataku singkat, tidak mungkin aku mengatakan kalau aku ingin mencari jejak hidup seorang gadis, bisa-bisa gosip akan tersebar ke seluruh keluargaku.
"Kakak ??" tanyaku.
"Biasa ... bawa anak-anak liburan. Mumpung hari minggu." katanya. Aku hanya ber-O ria. Kemudian kami terlibat pembicaraan seru, bicara ini-itu, bertanya tentang anggota keluarga yang lain.
"Kak Genta sudah lama di sini ?" tanyaku.
"Sudah hampir 15 tahun," katanya tersenyum padaku.
"Tidak niat pindah ...?" tanyaku
"Dulunya pernah. Tapi aku berpikir ..., di manapun keadaan tetap sama saja," dia menatap lautan di depannya, ada nada kesal dalam kalimatnya.
"Kakak kenal dong Rusli Wijadmoko??" tanyaku, dia menegang, rahangnya mengeras atau itu hanya perasaan ku saja?.
"Tentu saja ..." dia tidak menatapku, tapi kaleng minuman di tangannya sudah remuk. Aku makin mengernyitkan dahi.
"Bagaimana orangnya??" tanyaku mencoba cari tahu.
"Dia baik, perhatian pada rakyat ...," aku makin menatap tidak mengerti, dia mengatakan hal baik, tapi dengan nada mencemooh.
"Itu bagi sebagian orang disini.. tapi tidak bagiku... dia tidak lebih dari penjahat..," aku makin menangkap aura kelam kak Genta.
"Apa yang terjadi ...?" aku bertanya.
Dan cerita mengalir, aku meremukkan dua kaleng minuman soda saat kak Genta bercerita.
"Setelah kasus itu, aku bahkan ingin mengundurkan diri dari profesi jaksaku ... tapi kau tahu, ibuku akan membunuhku jika aku melakukannya.. dia menjual sawah-sawahnya untuk sekolahku." matanya kosong menatap laut.
"Lalu bagaimana setelahnya??" tanyaku,
"Kasus ditutup tanpa bukti, gadis kecil itu bahkan tidak bisa bicara, tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi, setelah kasus itu ditutup, anak itu dan keluarganya menghilang ...," dia meminum minuman soda dari kaleng yang sempat dia remukan, masih ada sisa beberapa teguk.
Aku merasa nyeri di bagian telapak tanganku, aku menatap telapak tanganku, darah mengalir dari sana, aku terlalu kuat mencengram kaleng itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/57562130-288-k559959.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Grumpy Girl(Catatan Hati Radit Sang CEO)
Romanceini adalah Sekuel ke 3 dari Devil Mask. kisah ini menceritakan tentang Radit, bagaimana hari-harinya menjadi seorang CEO yang tenang dan sabar, hingga seorang gadis tiba-tiba datang mengusik ketenangannya, dia dilanda cemas dan ketakuran yang tidak...