Sekuel ke 3 Devil Mask, Happy reading...
Part 9
Aira memisahkan diri dari kerumunan, entah akan kemana dia, laki-laki itu mengikutinya, aku mengikutinya juga. Dengan langkah sedikit tergesa, karena pemuda itu mempercepat langkahnya. Aku menahan napas saat dia akan menangkap tangan Aira yang akan masuk ke sebuah ruangan.
Beruntung aku cepat menariknya sehingga Aira bahkan tidak sempat melihat kami.
" Siapa kau?? Mau apa kau??" tanya ku yang sudah memojokkan nya ke dinding. Dia mendorong ku dan merapikan jasnya.
Aku menatapnya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Laki-laki ini jelas bukan dari kalangan orang biasa, dia sangat rapi. Jas yang dikenakan pun bukan jas dari penjahit jalanan. Dia laki-laki kaya, itu yang aku tangkap dari penampilannya. Bahkan dia mungkin saja adalah laki-laki yang punya pengaruh, kalau tidak dia tidak akan bisa hadir ke gala primer ini dengan status tamu undangan.
" Gue, Ferdy ..," dia mendengus kesal pada ku, dan mata ku nyaris lompat dari tempatnya. Nama itu tidak mungkin bisa aku lupakan, sebuah nama yang disebutkan dengan perasaan marah dan benci dari Pak Amar.
Tanpa tunggu waktu lagi, aku mencengram kerah bajunya dan menariknya menjauhi kerumunan, aku membawanya masuk ke tangga darurat.
"Loe, Ferdy ..?? " aku menatanya penuh intimidasi, tapi laki-laki ini terlalu sombong untuk merasa terintimidasi.
"Ya.," jawabnya lantang.
"Kenapa loe mengikuti Aira ??" aku tidak akan kalah darinya. Aku masih berusaha mengintimidasinya.
"Loe siapa ??" tanyanya balas menatap ku, dia benar-benar sombong.
"Gue manajer Aira.," kata ku, dia mencibir remeh pada ku.
"Ciiih, hanya manajer.," katanya merendahkan
"Gue pemilik manajemen itu.," aku berkata tegas, dia sedikit kaget, tapi dia tidak mengubah tatapan merendahkannya. Sekuat tenaga aku menahan emosi ku. Aku harus tahu ada hubungan apa dia dengan Aira.
"Loe belum menjawab pertanyaan gue.. Kenapa loe mengikuti Aira..??" tanya ku
"Gue penggemarnya.. Gue mau minta tanda tangan.," dia menyangkal
"Bukan hari ini saja loe mengikutinya...," aku menatap tajam, dia sedikit kaget mendengar perkataan ku.
"Ada hubungan apa loe dengan Aira ??," aku berteriak, aku tidak sabaran lagi
"Kenapa tidak loe tanyakan padanya.? Yang jelas ... Gue dan Aira punya sebuah kenangan indah bersama," dia tersenyum menjijikkan.
Aku marah dan kesal menatap senyuman itu. Aku lagi-lagi meraih kerahnya hingga dia tercekik,
"Gue tidak peduli dengan kenangan loe.. Tapi, jangan pernah lagi mendekati Aira...," kata ku menatap tajam, dia masih tersenyum menjijikkan.
"Gue tidak akan pernah melepaskannya... Dia gadis gue," dia makin menjijikkan.
"Loe tidak tahu, dia tidak sepolos yang loe kira," laki-laki ini makin menjijikkan. Tanpa bisa aku bendung lagi kemarahan ku sudah meledak, aku memukulnya. Dia tersungkur
Dia menghapus sudut bibirnya yang berdarah. Dia menatap ku penuh amarah, saat dia bangun dan akan membalas ku, Alex datang tepat waktu. Dia menahan tangan laki-laki itu, dan beberapa pengawal Raiyan datang dan memegangnya
"Loe tidak tahu siapa orang tua gue," katanya mengancam
"Gue tidak peduli siapa orang tua loe... Ini peringatan buat loe.. Jika loe berani menganggu bahkan menemui Aira lagi.. Gue janji akan mengirim loe ke neraka," aku menatapnya tajam dan penuh amarah. Aku tidak sedang ber-akting.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Grumpy Girl(Catatan Hati Radit Sang CEO)
Roman d'amourini adalah Sekuel ke 3 dari Devil Mask. kisah ini menceritakan tentang Radit, bagaimana hari-harinya menjadi seorang CEO yang tenang dan sabar, hingga seorang gadis tiba-tiba datang mengusik ketenangannya, dia dilanda cemas dan ketakuran yang tidak...