Sekuel ke 3 dari Devil Mask, Happy reading..
23 mei 2016
Part 10
Ting tong... Duk.. Duuuk.. Raiyan sudah berdiri di depan pintu sambil memencet bel dan mengendor pintu bergantian. Sudah hampir sampai satu jam lebih, tapi dia tidak menyerah.
"Cherry ... Cherry... Buka pintunya,"
Tin tong... Duk.. Duuuk.
"Mas.. Berisik..," teriak seseorang keluar dari apartemennya yang terletak di depan Apartemen Tika.
"Mas Raiyan...," Tika menyembulkan kepalanya dari balik pintu. Raiyan memaksanya membuka lebar pintu apartemen. Tika tidak cukup kuat melawan tenaga Raiyan, akhirnya dia terhempas ke belakang pintu. Raiyan masuk menuju kamar Cherisa.
"Sayang... Ayo kita pulang ke rumah kita," Raiyan memohon,
"Tidak... Pergi ... Pergi kamu dari hadapanku...," Cherisa menjerit histeris. Dia melemparkan apapun yang ada di dekatnya. Bantal, kotak tisue, bahkan selimut juga. Semuanya sudah tergeletak manis di lantai.
"Cherry sayang... Dengarkan dulu penjelasanku," Raiyan memohon lagi.
"Aku tidak mau mendengar penjelasan kamu... Aku sudah melihat semuanya ... Aku tidak mau melihat mu lagi," pekik Cherisa frustrasi. Tika hanya menjadi penonton di ruang tengah.
"Itu tidak seperti yang kamu Pikirkan, sayang! Aku hanya membantunya," Raiyan berlahan mendekat, dia menatap mengiba pada Cherisa.
"Membantunya? Kau bahkan melupakan jadwal konsultasi ku dengan dokter... Aku pikir karena pekerjaan mu yang sibuk.. Tapi ternyata kau bahkan punya waktu luang untuk membantunya.. Jangan kau pikir aku tidak tahu kalau kau membantunya selama ini," pekik Cherisa, dia terlihat marah, matanya memancar kesedihan, airmatanya sudah turun, entah sudah berapa lama dia menangis, matanya mulai bengkak.
"Cherry...," Raiyan berkata lirih, matanya tidak kalah terluka. Dia tidak menyangka kalau efeknya sedahsyat ini, mata terluka itu sungguh menyayat hatinya.
"Jangan mendekatiku," pekiknya hebat, dia menggemerentakkan giginya. Dia meringis dan wajahnya yang sedari tadi memang sudah pucat makin terlihat pucat.
"Aaahhhhhggg ...." Cherisa membungkuk, dia memegang perutnya.
"Cherry... Kau kenapa?" Raiyan terlihat memucat.
"Cherry ...," Tika sudah berlari menghampiri Cherisa.
"Bawa aku ke dokter..," Cherisa berkata lirih, Raiyan mendekatinya dan memegang bahunya,
"Jangan sentuh aku," Cherisa memekik histeris, dia menghalau tangan Raiyan. Raiyan terkejut.
"Aaahhhhgggg..," dia meringis sakit lagi. Raiyan akhirnya hanya diam mematung, kaget karena penolakan Cherisa, dan cemas membuat pikirannya berhenti.
"Aku akan memanggil Dr. Ella.. Semoga dia sudah pulang ke apartemen," Tika menyambar cepat HP-nya, dia menelepon seseorang
"Dokter... Apa Anda sudah kembali ke apartemen? " tanya nya
"...,"
"Ooohhh.... Syukurlah! Bisakah dokter datang ke apartemen saya.. Perut Cherisa kesakitan.," Tika melihat Cherisa cemas, malahan sekarang Cherisa seperti menangis tanpa suara.
"....,"
"Terima kasih dokter ...," Tika menutup telponnya dan menghampiri Cherisa. Dia mengelus bahu Cherisa.
Raiyan masih saja diam, tiap dia akan mendekat, Cherisa menatapnya marah. Beberapa kali malah histeris, dan menyebabkan perutnya makin makin sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Grumpy Girl(Catatan Hati Radit Sang CEO)
Roman d'amourini adalah Sekuel ke 3 dari Devil Mask. kisah ini menceritakan tentang Radit, bagaimana hari-harinya menjadi seorang CEO yang tenang dan sabar, hingga seorang gadis tiba-tiba datang mengusik ketenangannya, dia dilanda cemas dan ketakuran yang tidak...