Part 20

149 16 5
                                    

Sekuel ke 3 Devil Mask, Happy Reading....

Part 20

Sebulan sudah berlalu, Aira masih dalam perawatan. Kakinya yang retak masih perlu perawatan. Sebenarnya bisa saja Aira kembali ke apartemen tapi Raiyan menyarankanku untuk tetap membiarkan Aira di rumah sakit. Semua itu untuk menghindari wartawan dan juga keluarga Ferdy. Beruntung rumah sakit ini milik keluarga Frans, jadi hanya Kakak Frans dan satu orang perawat saja yang mengetahui keberadaan Aira.

Selama Aira di rumah sakit, hari-hariku lalui dengan berada di rumah sakit dan kantor. Hanya dua tempat itu. Aku bahkan jarang pulang ke apartemen. Masalah Aira dan juga Kirana menguras seluruh energiku.

Kirana bahkan menghilang sejak dua minggu yang lalu. Frans dan Cherisa serta Raiyan juga ikut menghilang. Hanya Alex yang setia membantuku. Bima tentu saja dipusingkan dengan masalahnya sendiri.

**RSr*****

Malam itu turun hujan, semua orang terlelap dari tidurnya. Seorang gadis kecil terbangun, dia menatap keluar jendela, enam bulan sudah berlalu, sejak malam berhalilintar itu merenggut kedua orang tuanya dari sisinya, dia sebatang kara.

Beruntung sang paman datang untuk merawatnya, paman yang sangat baik itu datang dengan seorang anak dan seorang nenek tua.

Hari-hari gadis kecil tidak sunyi lagi, mereka yang datang menyayanginya sepenuh hati, tapi sayang sang paman sering meningalkan mereka bertiga di rumah.

Sampai seorang lelaki datang tinggal bersama mereka, orang-orang menyebutnya mahasiswa KKN, gadis kecil tidak mengerti apa itu KKN.

Orang-orang bilang lelaki itu tampan, dia memang sangat baik. Dia selalu memberikan dua orang gadis kecil itu permen dan coklat, mengajak mereka bermain dan membawa mereka pergi ke pasar malam.

Tapi dia sangat aneh, dia sering menciumi mereka, memegang mereka dimana pun.

"Hai... gadis kecil kemari ...!" gadis kecil menoleh, dia menatap lelaki itu bingung,

"Eenggg...," sepupunya terbangun,

"Kakak punya permen... ayo kemari, sayang!" sang gadis menghampiri. Dia tidak tahu sepupunya mengikuti dari belakang.

"Enak permennya, sayang?" lelaki itu menatap sang gadis dengan mata yang berkilat-kilat, gadis kecil itu masih terlalu kecil untuk mengerti.

"Kau sangat cantik, sayang...!" Lelaki itu mebelainya, menciuminya hampir di seluruh wajahnya. Dia merasa heran.

"Dingin, Kak...! kenapa kakak membuka bajuku?" dia kedinginan.

"Tidak apa-apa sayang ... sebentar lagi juga hangat ..," lelaki itu terus menciumi gadis mungil di depannya. Dia merasai kelembutan kulit gadis mungil yang sangat cantik, yang tercantik yang pernah lelaki itu temui.

"Aakkkh...," gadis kecil itu menjerit sakit saat tangan besar itu masuk ke celana dalamnya. Wajah gadis itu memucat, seketika dia ketakutan, dia mencoba melepaskan tangan itu.

"Kamu kesakitan, sayang...?" lelaki muda itu tersenyum. Dia melepaskan tanganya, membelai wajah gadis itu, mencoba menghilangkan ketakutannya. Tapi matanya tidak lepas dari wajah gadis kecil itu, dia menciumi bahkan menggigit bibir gadis kecil itu.

Gadis kecil itu manangis karena perih yang dia rasa dari bibirnya, darah segar mengalir. Dia makin ketakutan, tidak tahu apa yang dilakukan lelaki ini padanya, tapi lelaki ini menggigit dirinya hingga berdarah. Seolah tahu bahaya sedang mengancamnya, gadis kecil itu menggigit tangan lelaki itu.

"Aaww ...," lelaki itu mengaduh.

"Plaaakk..." lelaki itu menamparnya, sudut bibirnya berdarah. Lelaki itu kaget. Gadis kecil itu sudah menangis.

My Grumpy Girl(Catatan Hati Radit Sang CEO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang