Fanny merebahkan tubuh nya. fanny menutupi wajah sedihnya dengan bantal. Berteriak sekencang kencangnya dibalik bantal itu. Membuang semua kesesakan dihatinya dan terus memukul mukul sekitar karena sakit hati yang ia rasakan.
Setelah beberapa menit melampiaskan rasa sedihnya, ia beralih untuk membuka buku buku nya. Dan belajar pelajaran untuk besok.
Aneh memang, Tapi dari pada terus saja memikirkan Dika yang sudah jahat padanya, ia lebih baik mempergunakan waktunya dengan baik.
Hati fanny marah. Ia marah dengan semua tentang Dika. Ia memutuskan untuk melupakan Dika segera, dan secepat mungkin ! .
---
Keesokan harinya, ia berangkat sekolah sangat pagi. Entah apa alasan fanny melakukannya.
Faris yang menunggu fanny untuk keluar rumah percuma begitu saja. Faris sedikit khawatir dengan fanny, ia memutuskan untuk menyamper fanny.
Tapi, yang keluar adalah ibunya. Ibu fanny mengatakan kalau fanny sudah berangkat jam enam pagi ini.
Faris kaget, ia langsung berterima kasih dengan ibunya fanny dan berlari menuju ke sekolah.
Takut terjadi apa apa dengan fanny, ia mempercepat larinya.
Sesampainya di kelas, ia melihat fanny yang sedang menunduk dengan tadahan tangan dimejanya.
Ia langsung mendekati fanny.
"Fanny, kamu kenapa ?!"
Tanyanya dengan penuh ke khawatiran. Fanny langsung mengangkat kepalanya dan tersenyum manis di hadapan Faris.
"Gapapa kok. Emang aku kenapa ?"
Faris sedikit merasa lega ketika fanny mengatakan itu.
"Aku takut kamu kenapa napa, Fan."
Katanya dengan nada lembut."Aku ga kenapa napa, Ris. Ya ampun kamu berlebihan banget deh."
Tapi entah mengapa, yang dikatakan Fanny terlihat seperti kebohongan.
"Fan, ga tau kenapa?.. menurut aku, kamu tuh bilang yang sebaliknya dari yang kamu katain dari mulut kamu, fan. Please fan jujur, Kamu gapapa ?"
Fanny langsung berdiri dari duduk nya dan mengatakan dengan senyuman lebar dan melukiskan wajah gembiranya.
"Kamu ga percaya ? Aku bener bener gapapa,Ris. "
Faris mengiyakannya walaupun Faris belum penuh sepenuhnya pada fanny.
Setelah itu, Faris langsung duduk di tempat duduknya. Ia melihat ke arah Dika dengan tatapan sinis. Entah apa yang dipikirkan Faris, Tapi faris terlihat sangat kesal pada Dika.
"Lu kenapa Ris ?"
Faris malas menjawab, ia tak menjawab Dika walaupun ia mendengarnya.
"Weh, lu ga denger gua ?"
Jelas Dika lagi, kali ini Faris menjawab Pertanyaan Dika.
"Eh? Apaan Dik ? Maap gua ga denger tadi."
Menghindari pertengkaran, ia berpura pura Tak mendengar pertanyaan Dika tadi.
"Tadi kok lu natap gua dengan tatapan 'benci' ?"
Pertanyaan Dika sempat membuat Faris kaget,
"Ahh enggak kok. Lu aja kali yang perasaannya kaya begitu. Perasaan gua ngeliat lu biasa aja. Wahh lu kenapa Dik ? Salah obat lu yee ?"
Faris mengelabuhi kepercayaan tentang Faris menatapnya dengan tatapan sinis.
"Iye kali ya ? Perasaan gua aja kali ya? Ahh udah lah, jangan dibahas ga penting."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Rotate Direction
Teen FictionPerjalanan hidup seorang gadis yang bernama Fanny yang dipenuhi oleh kejadian kejadian yang 'tak masuk akal' dalam hidupnya. Akankah Fanny bisa menempuh hidup yang 'aneh' ini ?