Part 17 - Tugas Yang Terselesaikan

42 1 0
                                    

Tugasku Selesai dengan Sempurna..
Congratulation~

Tepat jam pulang sekolah, Fanny mengajak Ara menuju ke tempat yang sudah di rencanakan Ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tepat jam pulang sekolah, Fanny mengajak Ara menuju ke tempat yang sudah di rencanakan Ara.

Faris mengikuti mereka berdua seperti hal nya mata mata.

Mereka berdua menuju ke restoran terdekat di sekolah. Fanny menggandeng Ara dengan gembiranya.

Sedangkan faris, menutupi sebagian muka oleh tangannya. Jarak mereka sekitar 3 meter jauhnya.

Akhirnya, mereka sampai di tempat tujuannya. Ara dan Fanny memasuki ruangan itu.

Ara sedikit terkejut ketika melihat Dika ada di meja nomor 2 itu. Dan Ara lebih terkejut lagi kalau ia menuju ke meja Dika.

'Uhh.. ini ada apa ??"

Gumam ara dalam hati. Jantungnya berdebar sangat cepat dan mukanya memerah. Tapi bagaimana lagi, Fanny sudah mendudukan Ara di hadapan Dika. Fanny duduk di sudut yang berbeda, membiarkan Dika mengatakan semuanya pada Ara.

Suasana mereka berdua sangat canggung. Fanny melihat mereka sambil tertawa kecil.

Faris memasuki ruangan dengan sedikit penyamaran. Ia menggunakan jaketnya dan memasangkan kupluk di kepalanya. Dan duduk di sudut yang berbeda pula.

Setelah 3 menit hanya diam saja, Dika memulai pembicaraan mereka.

"Eumm Ara, Maaf ya kalo hal ini kamu belum tau."

"E..eum.. iya ga.. papa kok."

"Kamu kenapa, Ra ?"

"Ahh.. en.. enggak kok ga kenapa napa."

Ketika mereka sudah saling mengobrol, Fanny menghilangkan wajah senyumnya itu. Fanny seperti ingin meneteskan airmatanya. Faris yang memperhatikan Fanny sedari tadi, ingin rasanya langsung menarik fanny dari suasana ini. Tapi, Faris tak bisa melakukannya. Karena faris tahu, Kalau ia melakukannya.. mungkin Fanny akan sangat membencinya.

"Oh, iya.. ini rencana kamu, Dik ?"

"Iya.. emang kenapa ?"

"Ohh, gapapa sih. Dikirain ini rencana fanny."

"Eumm.. sebenernya, Maaf ya Ara. Ini tuh rencana kita berdua. Aku sama Fanny."

"Dih ? Untuk apa Dik ?"

Dika masih belum menjawab dari Ara. Ia hanya tersenyum senyum sambil menyeruput minumannya itu. Ara juga melakukan hal yang sama, ia meminum minumannya yang sudah dipesan oleh Dika.

"Makasih ya Dik,"

"Hehe.. iya sama sama."

Lagi lagi suasana mereka kembali canggung. Fanny menampakan senyum terpaksanya itu. Karena sedari tadi Ara selalu menengok ke arah Fanny.

Love Rotate DirectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang