Faris berdiri di hadapan Fanny sekarang. Melihat Fanny yang sedang menunduk menyembunyikan wajah Tangis nya.
"Fanny..."
Suara lembut yang terucap dari mulut faris pun terdengar.
"Maafkan aku..."
Fanny mulai mengangkat kepalanya. Ia mendengar perkataan maaf yang cukup tulus menurutnya.
"Kenapa kamu kaya gitu, Ris ?"
Tanya Fanny pada Faris. Faris tersenyum kecil, Faris tak ingin memberitahu alasan sebenarnya.
"Ga papa kok. Aku pengen ngetes kamu aja. "
"Maaf fan.. aku bohong sama kamu. Maaf.. aku emang jahat banget buat kamu fan. Maaf"
Sautnya langsung dalam hati.
"Ishhhh"
Fanny sebal mendengar alasan yang bahkan seperti mempermainkan perasaan fanny. Ia mengusap air mata di pipinya.
Faris tertawa kecil.
"Kenapa ketawa ? "
Fanny yang masih sedikit sesenggukan pun mulai menerima kata 'Maaf' dari faris.
"Kamu lucu fan. Dari kecil, Yang namanya fanny itu Lucu. Ditambah lagi Cantik. Hehe "
Faris terkekeh. Melihat itu, Fanny mulai teringat ingat masa masa kecil indah bersama faris. Ia juga ikut tertawa kecil.
Wajah tangis nya menghilang perlahan lahan.
"Fan, inget ga pas kita main bareng disini ? . Kita main sepeda bareng. Terus kamu jatuh.. Kamu nangis sambil duduk di pasir gitu aja. Haha.. ditambah lagi, Kamu teriak teriak ke aku 'faris!! Gara gara kamu aku jatoh.' Ya ampun!! .. itu nuduh banget tau ga ? Padahal aku sama kamu jarak sepedanya rada jauh."
Fanny mendengarkan salah satu cerita masa kecilnya. Ia tertawa kecil dan mulai berteman dengan Faris seperti biasa.
Tak ada pagar pembatas antara mereka. Mereka kembali pada keadaan semula. Dimana mereka selalu bersama dan saling mengisi hari bersama sama.
"Main sepeda lagi yuk ? Keliling kompleks aja. Mau ga ? "
Ajak Faris pada Fanny. Fanny setuju, ia sudah lama sekali tak mengendarai sepeda bersama sama dengan Fanny.
"Iya.. kita pulang dulu ke rumah ya. Kita ngumpul di depan taman aja. Ok ? "
Usul fanny langsung diterima oleh faris.
Mereka berjalan bersama menuju ke rumah. Rumah mereka dekat jadi mereka berjalan bersama sama sambil bercerita, Tertawa, dan tentu saja senyum diantara keduanya. Suasananya begitu bahagia.
Inilah saat saat yang ditunggu oleh mereka berdua ketika mereka bertengkar cukup lama.
Fanny sampai duluan. Faris melambaikan tangan pada fanny, begitupun sebaliknya.
"Jangan lupa ya ?"
Faris teriak mengingatkan fanny
"Iyaa!!"
Jawab fanny. Ia melambaikan tangan lagi pada faris. Faris juga melakukannya. Mereka berdua tersenyum. Mereka bersatu lagi.
--------
Mereka berdua sudah ada di depan taman. Seperti janji mereka berdua, mereka akan bermain sepeda keliling kompleks.
Mereka mengendarainya bersebelahan. Jalan kompleks memang sepi kalau sore seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Rotate Direction
Novela JuvenilPerjalanan hidup seorang gadis yang bernama Fanny yang dipenuhi oleh kejadian kejadian yang 'tak masuk akal' dalam hidupnya. Akankah Fanny bisa menempuh hidup yang 'aneh' ini ?