Keesokan harinya, mereka menerima hasil dari test yang mereka ikuti kemarin.
Semua peserta terlihat begitu gugup dan ketakutan. Dari sekian yang mendaftar di kelas inovasi, Hanya 40 Orang yang bisa memasuki kelas inovasi tersebut.
Fanny, Friska, Ayumi, Dan Ara terus berdoa, meminta kepada tuhan untuk meluluskannya dan menjadi Siswa Kelas Inovasi.
"Ahh~ Aku gugup nih! ... duhh liat deh, muka aku merah ya ?"
Kata friska. Wajah nya memang terlihat memerah dari sebelumnya.
Tiba tiba, ada guru yang menempelkan selembar kertas pada mading khusus. Ya.. itu adalah daftar siswa yang diterima di kelas inovasi.
Mereka berempat tidak bisa menjangkau apalagi melihat tulisan di kertas itu.
Terlalu jauh untuk dibaca, dan banyak sekali peserta yang ingin melihatnya sambil berdesak desakan.
Fanny tak bisa melakukannya kalau seperti ini. Ia menunggu sampai para peserta satu persatu pergi. Ia hanya terpatung di belakang. Dan melipat kedua tangannya.
Friska ayumi dan ara sudah ada di lingkaran desak desakan itu. Fanny hanya menggeleng gelengkan kepalanya.
"Ya ampun, ga sabaran banget ya? Coba aja tertib, pasti kan enak diliatnya. Coba liat yang sekarang, baju mereka tertarik tarik, sepatu mereka terinjak injak, dan berteriak teriak. Aku cinta damai! Aku ga mau desek desekan kaya gitu. Sabar ya fanny!! Nanti kan bisa bacanya."
Gumam nya dalam hati. Ia merasa tak sendiri berada di belakang kerumunan itu. Fanny menoleh dan ternyata, DIKA!
"Eh .. ya ampun.. ada Dika! !! Duhh gimana ini ??!! Kenapa dia ga suka desek desekan juga ??!! Apa kita punya sifat yang sama ??!! Ya ampun !!!!! Apa kita jodoh ???? Aaaaaaa!!!! Tapi aku malu untuk bilang 'hai' sama dia."
Gerutunya lagi sambil sedikit menghentakan kakinya pelan. Sebenarnya, fanny ingin menyapa Dika. Tapi ia terlalu malu untuk mengatakannya.
"YA AMPUN!!! KITA SEMUA MASUK !!!!! HOREEEEE!!!"
teriakan friska begitu keras. Sampai sampai orang orang yang ada dikerumunan itu menoleh dan menatap friska Iri.
Fanny kaget, ia langsung menghampiri friska yang baru saja keluar dari segerombolan orang.
"Beneran fris, Kita berempat masuk ??"
Kata fanny sedikit khawatir. Fanny takut, friska membohongi kita semua.
"Suer deh. Ga percaya.. nanti liat aja!!"
Setelah 10 menit, orang orang yang bergerombol itu berkurang satu persatu. Ini kesempatan fanny untuk melihat daftar nama siswa yang diterima di kelas inovasi.
Lagi lagi, Disampingnya Dika. Tentu itu membuat fanny canggung. Setelah melihat namanya ada di daftar tersebut, ia langsung mundur kebelakang. Karena apa ? Karena Ia begitu canggung dan malu dengan Dika. Padahal fanny masih ingin melihat lihat daftar siswa itu.
Dika sama sekali tidak mengenal sosok fanny. Padahal mereka pernah bertemu di acara olimpiade. Entah apa yang membuatnya lupa. Dan itu membuat Fanny kecewa.
------
Setelah mereka mengetahui hasilnya, Mereka langsung pergi ke kelasnya masing masing.
Fanny, ayumi, friska dan ara berjalan dengan senangnya menuju ke kelas inovasi.
Kelasnya sangat berbeda dari kelas reguler lainnya. Yang membedakan adalah cat tembok yang terlihat paling cerah dan indah dibanding kelas lainnya, Fasilitas AC, Wifi, Kursi dan meja yang sangat modern, Loker khusus untuk setiap siswa, papan tulis model terbaru dan sangat lebar, Dan tentu saja suasana kelas yang begitu apik dan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Rotate Direction
Novela JuvenilPerjalanan hidup seorang gadis yang bernama Fanny yang dipenuhi oleh kejadian kejadian yang 'tak masuk akal' dalam hidupnya. Akankah Fanny bisa menempuh hidup yang 'aneh' ini ?