Part 22 - Sorry

21 2 0
                                    

Author pov

Setelah menghampiri Dika, Fanny berjalan dengan lemas menuju ke kelas. Fanny duduk di tempat duduknya sambil menadahkan kepalanya di atas meja.

"Fanny! Ada yang manggil kamu!"

Teriak salah satu temanya yang membuat Fanny terkejut. Ia langsung menghampiri orang yang memanggilnya itu.

"Hai..!"

Sapanya membuat Fanny tersenyum tipis. Daniel menghampiri Fanny dan mengajak Fanny untuk menemuinya sepulang sekolah. Teriakan dari teman dibelakangnya sangat berisik. Ya.. mungkin Daniel ini adalah kakak kelas yang tampan, dan tinggi.

"Oke kak.. See you" jawab Fanny lesu.

Ia kembali duduk di tempat duduknya dan menadahkan kepalanya lagi di meja. Kedua sahabatnya langsung mnghampirinya.

"Gila!! fan kamu keren banget bisa digituin sama kakak kelas ganteng!." Friska berbicara cepat. Tapi, Fanny tak sedikitpun merespon.

"Fris, dia lagi ga mau bercanda kayanya." bisik Ayumi pada Friska. Friska menyadarinya dan langsung menanyakan keadaan Fanny sekarang. Tapi, Fanny enggan mengangkat kepalanya. Mereka berdua bisa apa ? Ia hanya mengikuti apa yang diinginkan Fanny.

PULANG SEKOLAH

"Friska, ayumi.. Duluan aja ya. Aku ada urusan." Wajah Fanny masih saja seperti sebelumnya. Ia menoleh ke belakang dan melihat Dia sekejap.

"Aku harap, kamu gapapa ya,Dik."

Ia langsung berjalan keluar kelas dan menepati janjinya untuk bertemu dengan Daniel. Ia sebenarnya senang, tapi hatinya sedang gelisah sekarang. Apa boleh buat, ia tak bisa melanggar sebuah janji.

"Fanny! Disini!" Fanny langsung menoleh dan berjalan ke arah Daniel. Daniel memasang senyum lebarnya ke arah Fanny. Fanny membalasnya dengan senang hati.

Fanny sudah ada di hadapannya sekarang. Fanny menanyakan alasan dari pertemuan ini.

"Fan.." Daniel
"Iya kak ?" Fanny
"Seneng ketemu sama kakak ?" Daniel
"Seneng" Fanny
"Kakak boleh suka sama kamu ?"Daniel
"Hah ? " Fanny
"Boleh ?" Daniel
"Boleh kak."Fanny
"Makasih ya, Fan." Daniel
"Sama.. Sama." Fanny

Fanny hanya tersenyum tipis dan raut wajahnya masih sama sejak tadi. Senang ? Tidak. Sedih ? Juga tidak. Tapi.. Yang ia rasakan sekarang adalah RASA KEKHAWATIRAN.

"Fan, Mau pulang bareng ?" Daniel
"Oh, engga kak.. Maaf, Aku masih ada urusan." Fanny
"Ohh oke, See you fan.." Daniel
"See you too."Fanny

Daniel beranjak pulang dan sesekali.menoleh kebelakang bahkan berjalan mundur untuk melihat Sosok Fanny sebelum berpisah. Fanny hanya merespon dengan senyum tipis dibibirnya.

Fanny POV

Jujur saja, mungkin semua orang akan sangat senang, bahkan sampai kegirangan ketika orang tampan dan tinggi itu mengutarakan perasaan padanya . tapi apa yang kurasakan sekarang, 'Tak terasa apapun' itu saja. Aku masih mengkhawatirkan sosok Dika. Orang yang mungkin saja mendapat musibah karena kecerobohanku.

Ddrrtt...

Handphoneku berdering, segera kuangkat telfon dari nomor yang tidak ku kenal.

Love Rotate DirectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang