[13]DIBAPERIN

1.6K 58 0
                                    

PUTRI's

aku terus-terusan memegang perutku yang sedari tadi rasanya menonjok-nonjok dari dalam mau meledak.

"put kenapa?" tanya jovy sambil mengusap punggungku.

"enek" jawabku singkat.

"put, ke uks yaa" ajak vanilla sabar. aku menggelengkan kepalaku lemah, karena ingat abis ini pelajaran bu risti yang terkenal killer abis.

"putt" panggil edo sambil melihat mukaku yang pucat pasi.

"lo hamil?" tanya riel membuatku melotot kearahnya. gila ini anak satu teori darimana gua hamil. pernah ngisi aja engga.

"ngidam gak?" kali ini pertanyaan ngawur keluar dari mulut tian dengan muka dongonya.

"ya enggala" jawabku pelan sambil meringis karena perutku sakit sekale.

ugh rasanya mau nangis aku. aku lebih memilih mengacuhkan perkataan teman-temanku dan berjalan dengan lemas ke ruang guru meminta obat maag.

ditengah perjalanan aku melihat ada dia yang menatapku dengan heran, tapi perut lebih penting dari stefan. aku mempercepat langkahku biar bisa segera ambil obat lalu balik.

***

"dari mana?" tanya vanilla tapi tidak kugubris malahan aku menangis.

menangis karena rasa sakit ini. rasa sakit ini menyiksaku. isakan demi isakan keluar saking sakitnya. rasa sakit di perut semakin tidak tertahan membuatku tidak bisa berhenti menangis.

STEFAN's

itu kenapa si putri tiba-tiba nangis? jarang banget dia nangis gaada alasan. ya emang sih dia cengeng ngeliat kecoa aja bisa nangis kejer-kejer. cuman yang ini, aku baru pertama kali dia liat nangis sedih begitu gatau alasannya.

dulu dia pernah sesedih ini ya sama gua? batinku sambil terus memperhatikan air mata yang mengalir di pipinya.

aku mengedarkan pandanganku ke seluruh penjuru kelas mencari teman putri yang bisa kutanyakan ada apa dengan putri! pandanganku terkunci kepada carrelia avika, carry. aku melangkah menuju tempat duduknya yang tidak berbeda jauh denganku.

"car, putri kenapa?" tanya to the point. sedangkan dia malah menatapku dengan cengo dan kaget. emang apa salahnya sih nanya begituan.

"gatau" jawabnya masi shock. akhirnya aku mengangguk dan kembali ke tempat dudukku sambil menunggu bel pelajaran berikutnya.

putri jangan nangis lagi ya, nanti jelek loh kalo kamunya nangis terus, batinku lagi sambil tersenyum sembunyi. yaiyala kalo senyum mamer disangka gila gua. tapi iya gua mau ngeliat dan ngedengar tawaan putri, candaannya, dan semuanya yang bahagia, bukan tangisannya.

PUTRI's

aku melempar tasku ke sembarang tempat dan melempar tubuhku ke kasur dengan sangat lelah. badanku berasa remuk dan mataku capek menangis terus gegara sakit perut.

kakiku melangkah menuju rak dimana aku sedang membiarkan hape-ku tercas begitu saja. aku membuka keseluruhan chat yang ada barangkali ada yang penting dan membaca chat dari beberapa temanku. salah satunya dari carry.

carrelia avika : tadi stefan nanyain lu kenapa nangis tapi w jawab gatau doang wkwk

aku membuka mulutku seperti ikan koi membutuhkan air, mataku seperti mau keluar. ya siapa gak kaget coba ditanyain ma mantan gitu!!

eh putri gabole baper!! ujar suara di kepalaku, mungkin itu malaikat yang ada di kepalaku.

udah sante putri, dia baik kali. ujar suara yang lain. aku menggeleng-gelengkan kepalaku mengusir segala pikiran kacau yang tak berguna dan memilih menjawab HEHE doang.

kembali aku melempar barangku ke kasur dan menghempaskan diri ke kasur. tinggal nyanyi aja i will fly. pikiranku kembali berpikir dan merenungkan tentang perkataan carry.

stefan nanyain gua? ga bohong? batinku penuh pertanyaan besar.

------

huyyy!!
maaf ya bagi kalian yang lelah membaca banyak dialog tadi putri bilang 'too much dialog' gitu jadi maafkan author ya! huehehe. thankyou yang vote and comment. kalian juga kali vote&comment bisa dong yang belom hahaha.

luv kalian!

MR. JENIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang