Chapter 33 • Night Changes

451 32 2
                                    

Ketika aku asik membaca, tiba tiba di layar laptopku ada tulisan 'Incoming from Calum Hood'. Aku disitu benar benar kaget dan tumben dia? ada apa?

Aku tanpa ragu dan basa basi, aku mengangkatnya.

~ Skype ~

"Hey" [ MULMED ].

"Hey?" Aku dengan heran.

"Sorry malem malem gue -- aku video call." Ragu-ragu dan sedikit canggung.

"Hmm.. Its okay. Cuma kok tiba tiba? Ada apa?" Tanyaku.

"Eng-engga! Cuma mau call aja." Berbohong.

Tumben call ke aku? Biasanya ke keisha?

"Tumben?" Menanyakan polos.

"Ga-gaboleh ya?" Makin canggung.

"Boleh kok. Cuma aneh aja" aku memasang muka heran.

"A-aku boleh tanya?" Gatau kenapa dia malah tambah gugup

"Boleh-- calum? Kok keringatan? Kamu kenapa?" Aku malah tambah heran dengannya.

"A-a-aku gpp! Cuma panas aja disini!" sambil pura pura menyalakan AC.

"Setau aku, rumahmu itu dingin gaada 2 nya apalagi sekarang hujan." Jawab mu dengan muka polos.

~ Calum POV ~

SIAL! Dia tau segalanya! Gue harus apa? Kenapa gue grogi banget? GUE LAKI! GUE PASTI BISA!

"Gab." Manggil.

"Hmm?" Aku melihat dia seperti sedang membaca.

"Baca apa lu-- kamu?"

LU GUE MULU!

"Lagi baca Fanfiction di Wattpad. Kenapa?" Jawab sambil serius membaca wattpad.

"Uh.. Okay?"

Gue bilang apa lagi? elah Cal! Masa gabisa sih!

"Udah makan?" Loh? Pertanyaan macam apa itu?

"Huh? Udah kok" dia terlihat heran. Malah lebih heran dari sebelumnya.

"Maksud Gue! aku! Ah terserah! Lu kan tadi hujan hujanan. Kali aja belum makan! Gitu" rasa gugup tak tertahankan oleh gue.

"Oh, kamu bener bener gpp?".

"Berapa kali gue harus bilang sih?" Mulai kesal dengan pertanyaan itu.

"Oh.. So-sorry". Elah, dia malah maaf. Ayo cal!

Keheningan terjadi sejenak

"Gab" panggilku lagi.

"Apa calum?". Suara lembut dia.. dan cara memanggilku, khas banget.

"A-aku ma-mau minta m-maaf.".

"Hmm? Minta maaf apa?" Sambil menengok kearah laptopnya dan kepadaku.

"Ya, tau lah. Itu tuh. Pasti taulah kamu"

Aku mengkode dulu sebelum BOOM.

"Yang mana? Itu tuh yang-- oh yang itu. Kamu gak salah kok. Kenapa kamu maaf?" Dia tiba tersenyum.

"Ya, you know. Aku berkata gaenak padamu. Apa lagi.. Di.. Mobil.."

"Ohaha, calum calum. Kamu gak usah minta maaf. Aku loh yang seharusnya maaf. Ucapanmu engga salah kok. Itu malah aku jadiin sebagai pelajaran. Mungkin aku masih banyak mengeluarkan hal yang jauh dari jalur - jalur yang benar-  dan masih banyak berbuat kesalahan."

Rebel Heart • Calum Hood [ Volume 1 ] [ ON EDITING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang