13 - Kencan

137K 9.7K 1K
                                    

Tolong di baca dulu sebelumnya :)

Selamat sore readers sayaaang :*

Aku baru sampe rumah sakit nih ders, mau menginap karena kebetulan besok aku ada operasi.

Sengaja update dulu sekarang supaya aku gak punya hutang dan punya jarak lumayan lama untuk update nanti hahahaha

Operasi apa? operasi untuk mengambil gumpalan kebaperan yang nyangkut di badan aku hahahaha atau mungkin itu cilok yang lupa aku telen, atau mungkin juga itu upil yang nyangkut disana *joget

Minta do'anya ya, sayang-sayangku.. semoga operasi aku lancar, pemulihan lukanya cepat, dan bisa langsung update lagi untuk membahagiakan kalian semua *peluk satu satu

Sebel ya, orang mah di badan ada bekas tapak cinta, masa aku tapak operasi *nguquq

Ya sudah, segitu aja sih. pemberitahuan aja.. update nya lebih lama kan masa pemulihan *peluk Muda

Silakan disantap ..

-

-

-

-

Tante Mar, selamat! Alena gak jomblo lagi..

"PAPAAAAA!!!!" Maryam berteriak begitu suaminya masuk ke dalam rumah menggunakan baju koko karena baru saja pulang dari mesjid.

"Kenapa mama? Heboh banget."

"Itu papaaaa! Alenaaaa! Ya ampun, si cantik anak mama udah gak jomblo lagi." Suaminya tersenyum, "Mama seneng? Biasanya mama sedih, soalnya pasti makin kesepian." Sahut suaminya. Maryam mengerucutkan bibirnya, "Itu kan dulu, sekarang mama seneng pa. nah, sekarang kebukti juga kan air mata si manis anak mama terbayar sudah dengan berjuta kebahagiaan. Pokoknya mama gak mau tahu, besok pagi mama mau ke Bali. Ayo dong, pa.. sekalian, ya? kita ke Bali?"

Suaminya menggeleng, "Papa banyak pekerjaan, besok hari penting."

"Yah, papa gak asik! Ya udah, mama sendiri aja. tapi boleh ya, mama ke Bali?" Maryam mengedipkan matanya dengan genit, sementara suaminya hanya menggelengkan kepalanya.

"Iya, boleh."

Dan jeritan kerempongan ala ibu-ibu terdengar menggema di seluruh penjuru rumahnya. Dasar, nenek lincah.

*****

Alena masih menggenggam tangan Muda dengan begitu erat, senyuman di bibirnya tidak bisa di tahan-tahan lagi olehnya. Sekarang ya masa bodoh saja, toh mereka juga sudah berpacaran.

Berpacaran, ya?

Ampun, kenapa Alena seperti ABG begini sih?

"Aa.. kenapa mau jadi pacar Lena ?" Tanyanya dengan suara manja. Muda menahan senyum, "Sepertinya saya sudah menjawabnya tadi." Sahutnya.

"Tadi? Tadi emang Aa jawab apa? ih, Aa kan cuman bilang kalau Aa gak asik, sementara Lena asik, makannya Aa membutuhkan Lena yang asik untuk membuat Aa asik. Aduh, A.. A Muda kan kaku, kok bisa manis gitu sih kalau ngomong? Aa belajar gombal dari siapa? Dari Icha ya?"

Muda tertawa, ia memiringkan tubuhnya untuk menghadap Alena.

"Ih, Aa ketawaaa.. Cieee.. pasti bahagia, ya? Pacaran sama Lena?"

Muda tertawa lagi, seraya menganggukkan kepalanya.

"Ih, kok pipi Lena malah panas ya. Lena malu." Kekehnya.

Muda kembali tertawa, "Sudah, kita kembali ke dalam. Sudah maghrib, shalat dulu."

Alena menggeleng, "Lena lagi gak shalat. Diem disini aja, boleh?" Pintanya.

A Short Journey (3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang