16- H I D U P

189 13 1
                                        

PEMBACA BANTU AKU MEMPERBAIKI EYD-NYA YA! MAKASIH PEMBACA #LOVEYOU

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT NYA YA 👌

___________________________________

Zakwan mendesah—menguatkan niatnya mulai melangkahkan kakinya memasuki rumah. Kepedihan dimulai! Para pelayan segera menghampirinya dan mengambil alih barang bawaan-nya. Kemudian ia menghempaskan tubuhnya sofa ruang tengahnya dan menghidupkan televisi yang menayangkan sebuah acara milik perusahaan swasta.

'...Abraham, CEO Rajendra Group—mendonasikan 25% dari keuntungan perusahaan miliknya kepada lembaga-lembaga yang mengurusi anak yatim dan dhuafa. Sehingga Tuan Abraham, CEO Rajendra Group mendapatkan penghargaan dari mentri—" Zakwan mematikan televisi sebelum ucapan reporter itu selesai.

Ia muak—Papanya adalah aktor terbaik yang ia kenal, sepertinya Ia salah profesi seharusnya dia menjadi aktor dan menjadi yang terbaik diantaranya.

"ZAKWAN!" Teriak seseorang membuat Zakwan mengalihkan perhatiannya ke orang itu.

"Mama pulang?" tanyanya seketika.

"Iya sayang—Mama kangen banget sama kamu." Deolinda segera duduk disebelahnya. Beberapa pelayan yang berada dibelakangnya-pun menaruh barang-barang didepannya.

"Kamu tau Zak! Mama seneng banget dapet beberapa gaun cantik, yang ini hanya ada 2 dan—salah satunya milik Mama. Mama juga dapet baju ini Cuma 3.850 dolar dan yang satunya 4.180 dolar. Cantik gak Mama pake ini?" Keantusias-an Mamanya hanya ia balas dengan deheman.

"Mama juga dapet stiletto ini Zak—kamu tahu ini terbuat dari bahan terbaik, sangat nyaman kalau dipake."

"Ah Iya—Mama hampir lupa, Mama ada sepatu sama jam bagus buat kamu. Suka gak?" Deolinda memamerkanya pada Zakwan.

"Kamu suka gak?" tanyanya kembali melihat Zakwan yang mengacuhkan-nya.

"Kamu dengerin Mama apa gak sih!" tanyanya kembali dengan nada yang lebih tinggi.

"Apaan sih Ma!" jawab Zakwan dengan nada tak kalah tinggi.

"Jadi dari tadi kamu gak dengerin Mama?"

"Jadi dari tadi kamu gak dengerin Mama?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"MAMA NGESELIN!" teriak Zakwan.

"Kamu kok gitu sama Mama—setelah berhari-hari pergi dan pulang hanya untuk liat kamu, kamu begini sama Mama?"

"Mau Mama begini—mau Mama begitu sama aja, sama-sama mementingkan dunia sendiri! Apa Mama pernah peduli sama saya?"

"Mama selalu peduli sama kamu—Papa juga."

"Peduli kata Mama? Kalian hanya Pencari Dunia! Saya hanya butuh kalian—bukan harta kalian!"

"Mama sama Papa ngelakuin ini semua demi kamu Zak!" airmata Deolinda terlihat mulai bertumpahan.

AFTERDARK [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang