22- AIRMATA

35 6 0
                                        

PEMBACA BANTU AKU MEMPERBAIKI EYD-NYA YA! MAKASIH PEMBACA #LOVEYOU

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT NYA YA 👌

___________________________________



Terkadang orang yang krlihatannya kuat dan keras bagian luarnya memiliki sisi yang sangat lembut didalam-nya. Seperi siput yang memiliki cangkang yang sangat keras untuk menutupi bagian dalamnya yang sangat lembut. Begitu juga dia-  ternyata aku salah mengartikan dia selama ini.

___________________________________

"Mau kemana lagi Hah?" Zakwan perlahan-lahan terus menghampirinya, membuatnya semakin mundur, mundur—dan mundur hingga akhirnya ia benar-benar terkunci, terpojok hingga tubuhnya terhantam dinding dibelakangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau kemana lagi Hah?" Zakwan perlahan-lahan terus menghampirinya, membuatnya semakin mundur, mundur—dan mundur hingga akhirnya ia benar-benar terkunci, terpojok hingga tubuhnya terhantam dinding dibelakangnya.

"Elo udah gak bisa lari lagi dari gue." Zakwan mendekatkan badanya kepada Zaviera. Kemuadian dengan gaya kuli pasar, Zakwan membopong Zaviera munuju hotel seperti dia adalah sebuah karung beras. Rasanya airmatanya akan mulai berjatuhan apa yang akan dia lakukan padanya.

"Selamat datang Tuan dan Nona—semuanya sudah siap seperti yang anda pesan." Sapa seorang Receptionist ketika memasuki lobi hotel.

Zakwan membawanya memasuki lift tanpa sekalipun berniat menurunkannya. Apa yang akan dia lakukan Zaviera yang tak kuat menahan, airmatanya menyeruak keluar membasahi pipinya. Ia yang kesal-pun menangis sambil memukuli punggung Zakwan. Ia yang merasa punggungnya basah-pun menurunkan Zaviera.

"Elo nangis?" Zakwan yang merasa bersalah-pun menariknya kedalam dekapannya.

"Lepasin!" Zaviera terus memberontak dalam pelukannya.

"Elo jahat!"

"Gue cuman bercanda."

"Elo jahat!" Zaviera memukul dada Zakwan bertubi-tubi hingga Zakwan mampu menahan tangannya.

"Gue tau, gue salah—gue minta maaf."

"Gue gak punya masud kaya gitu—beneran deh." Bujuk Zakwan menyakinkannya.

"Jangan nangis lagi ya—elu jelek kalo nangis."

"Biarin!" akhirnya ejekan Zakwan mampu membuat tangisannya terhenti.

"Nah gitu—cewek yang suka nangis itu jelek, senyum—" ia menunjukkan cara tersenyum lebar.

"Senyum dong—" Zakwan-pun menarik bibir Zaviera menunjukkan cara tersenyum dengan tangannya.

"Cantik." Ucapnya spontan membuat Zaviera memerah.

"Keluar yuk!"

"Kemana?" Tanya Zaviera.

"Rahasia!"

Zakwan mengiringinya keluar dari dalam lift. Gelap!

"Jangan takut."

Dengan menggenggam tangan Zaviera, ia membawanya perlahan-lahan menjauh dari tempat sebelumnya. Dan—kejutan! Didepannya telah ada sebuah sofa dan meja yang dihiasi lilin-lilin dan beberapa hidangan diatasnya.

"Sepertinya mereka salah?" gumam Zakwan.

"Wah—candle light date?"

"Jangan Ge-er." Zakwan menghempaskan tubuhnya di sofa.

"Sini gih." Ia menepuk tempat disampingnya.

"Nih minum—coklat hangat bisa ngembaliin perasaan elo." Katanya sambil menyondorkannya pada Zaviera.

"Elo romantis juga." Pujinya sambil menyesap coklat hangat itu.

" Pujinya sambil menyesap coklat hangat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makanya jadi pacar gue aja." Sontak Zaviera tersedak.

"Eh—hati hati sayang." Zakwan.

"Amit-amit dah."

"Amit apa amin? Amin juga boleh kok." Ledek Zakwan.

"Gesrek lo!" ucapnya sambil mencubiti lengan Zakwan.

"Aw sakit—" rintihnya sambil tertawa.

"Makanya jadi orang jangan rese." Akhirnya-pun Zaviera menghentikan cubitan-cubitannya.

"Iya-iya sayang."Zakwan segera menahannya sebelum ia mencubitinya lagi.

"Udah ya—sakit." Ucapnya dengan tampang memelas.

"Elo ngapain sih ngajak gue kesini?"

"Gue Cuma mau ngajak elo lihat itu." Ia menunjuk keatas.

"Memang malam ini banyak bintang yang redup, tapi elo taukan disana masih ada satu yang bersinar terang."

"Elo tau artinya?" Zaviera hanya menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan Zakwan.

"Gue mau berharap disetiap hari-hari gue yang sulit, masih ada akhir bahagia." Ucapnya sambil menerawang menatap keatas.

"Akhir bahagia seperti apa?"

"Sesuatu." Jawabnya dengan senyum simpul.

"Apaan sih gue penasaran."

"Emang elo bakal ngerti?"

"Ya ngertilah!"

Tiba-tiba Zakwan memeluk Zaviera. sontak dirinya terkejut dengan pelukan yang tiba-tiba itu. Ia merasakan Zakwan memeluknya begitu erat hingga membuatnya susah bernafas.

 Ia merasakan Zakwan memeluknya begitu erat hingga membuatnya susah bernafas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zak—" panggilnya lirih.

"Gue mohon tetaplah seperti ini, 5 menit aja." Suaranya terdengar sengau membuat Zaviera membiarkan dirinya dipeluk seperti itu.

"Luapkan saja, biar elo lega." Zaviera yang tak tega-pun terperanggah membalas memeluk Zakwan.

___________________________________

SEKALI LAGI JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT NYA YA 👌

Best regards,

Shufiamalina

AFTERDARK [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang