PEMBACA BANTU AKU MEMPERBAIKI EYD-NYA YA! MAKASIH PEMBACA #LOVEYOU
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT NYA YA 👌
___________________________________
20 menit. Zaviera duduk dipinggir trotoar dibawah pohon mangga yang kemungkinan dapat melindunginya dari silau matahari sore itu. Ia terlalu pasrah dengan keadaanya, ia serahkan semuanya kepada kehendak Tuhan.
"Ya Tuhan, kirimkanlah malaikatmu Tuhan-kirimlah dia untuk menghantar saya pulang ke rumah, jika dia cewek saya berjanji akan menjadi temanya dan kalau cowok-"
"Juga akan jadi teman saya." Zaviera menampar pipinya sendiri, yang kemudian ia meringis sendiri. Ia cukup gila menjadi gelandangan yang terlantar didepan sekolahnya sendiri.
Matanya berbinar! Kemudian ia tersenyum, sopir Rachel telah datang menjemput. Mungkin malaikatku adalah Rachel, Ya Tuhan! Namun, senyumnya mulai sirna ketika beberapa saat kemudian Rachel datang bersama dengan-Zakwan. Ia menghantar Rachel sampai masuk kedalam mobil. Zaviera yang awalnya berniatan untuk nebeng-pun harus pupus, karna bagaimanapun ia tidak bisa menghancurkan suasana kebahagiaan sahabatnya itu.
Zakwan dan Rachel terlihat berbincang-bincang sebentar sampai kemudian Rachel melambaikan tanganya bersamaan dengan mobil-nya yang melaju pergi. Zaviera terduduh lemas memegang lututnya mungkin dia benar-benar akan diculik orang, dan Kak Kevin akan dimarahin mamah.
Rasanya Ia hampir ingin menangis-jalanan sangat sepi saat itu dan jarang sekali kendaraan yang lewat. Apalagi sekolah terlihat sangat menyeramkan karna hari terlihat mulai menggelap. Saat ia mulai kalut dengan perasaan-nya, sebuah klakson mengejutkanya hingga membuat ia sontak terlonjak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zakwan tertawa melihat tingkah lucu Zaviera yang seketika berdiri dan mengucapkan aneka macam sumpah serapah.
"Hey-Zav!" sapaan Zakwan sontak membuat muka Zaviera merah padam menahan malu.
"ZAKWAAANN!!!" teriak Zaviera kesal.
"Katanya tadi mau pulang?"
"Ditinggal." Jawabnya singkat.
"Yaaah-kasian." Ejek Zakwan yang dibalas tatapan sinis Zaviera.
"Butuh bantuan?" tawar Zakwan.
"Gak!" tolaknya singkat.
"Beneran gak mau gue anterin pulang?" Goda Zakwan.
"Gak!"
"Oh yaudah, gue duluan ya-" Zakwan segera menaikkan kaca jendelanya.
Zaviera berpikir-pikir sejenak. Ini sebenarnya tawaran bagus, tapi-kenapa harus dia?? Apa jangan-jangan-Hah! Dia malaikatku-Zakwan! Zaviera kembali mengetuk kaca mobil Zakwan.
"Apa lagi?" tanya Zakwan pura-pura kesal saat menurunkan kaca jendelanya lagi.