3- RUMAH VILA

189 18 8
                                        

Dihari minggu selanjutnya, Kev menarik-narik ujung daster lusuh milik Bi Inah, memintanya untuk segera mengantarkanya ke rumah teman barunya yang baru saja ia kenal seminggu yang lalu, Vila.

"Aden main dirumah aja." Kata Bi Inah sambil menata meja makan.

"Enggak mau Bi, aku mau main dirumah Vila. Aku udah terlanjur janji sama dia."

"Tapi Mama Aden nyuruh main dirumah aja." Ucap Bi Inah yang agak gregetan menghadapi Tuan mudanya itu.

"Oke kalo Bibi gak mau, Kev pergi sendiri." putus Kev meninggalkan Bi Inah.

"Eh-eh tunggu Den."

"Apaan lagi sih Bi." Kev berbalik.

"Iyadeh Bibi mau nganterin Aden, tapi ada syaratnya."

"Apa?"

"Aden harus sarapan dulu."

"Enggak Mau." Tolak Kev dengan tegas.

"Ya udah Bibi gak mau nganterin."

"Ya udah aku pergi sendiri."

"Eh-eh Jangan Den-"

"Makanya anterin."

"Sarapan dulu Den."

"Aku mau-nya sarapan dirumah Vila." Kev mengulangi ucapanya itu dengan tegas.

"Aden makan dirumah aja."

"Aku enggak mau disini-disini aku makan sendirian, Enakan dirumah Vila banyak temennya."

"Kalo gitu bawa bekal dari rumah."

"Terserah deh." Ucap Kev setelah berfikir-fikir

Bi Inah pun menyerah dan pada akhirnya-pun menyiapkan bekal untuk Tuan muda-nya yang keras kepala itu. Dan setelah itu Ia pergi mengantar Tuan muda-nya itu ketempat yang ditujunya.

"Beneran ini rumahnya Den?" Kev mengangguk. Kemudian mereka berdua melangkah masuk memasuki rumah yang memiliki halaman depan yang luas, dan akhirnyapun Ia sampai pada teras rumah. Kev mengetuk pintu.

"Eh ada Kev." Tenyata Sava yang membuka pintu.

"Vila ada Tante?" tanya Kev kemudian.

"Ada sayang, ayo masuk-Vilanya lagi dihalaman belakang tuh-sama Kak Kevin."

Sava menghantarkan Kev menuju halaman belakang yang diikuti oleh Bi Inah dibelakang mereka.

"Vila!!! Ada Kev kesini nih!" Teriak Sava.

"Iya Ma." Vila langsung meninggalkan permainanya dan lari ke arah Kev.

"Kev main yuk! Vila lagi main mobil remote sama Kak Kevin." Vila langsung menggandeng Kev untuk berrmain dengan-nya.

"Aden Sarapan dulu!"

"Nanti aja Bi!" teriak Kev.

"Kalo nanti Aden sakit gimana?" teriak Bi Inah namun di abaikan oleh Kev yang asyik bermain mobil-mobilan bersama Vila dan Kevin.

"Kev belum sarapan Bi?" tanya Sava.

"Iya, Nyonya."

"Janganan panggil Nyonya Bi, saya masih muda panggil Neng Sava aja."

"Iya, Neng Sava."

"Kev belum sarapan Bi?" ulang pertanyaan-nya lagi.

"Iya Neng-Aden emang susah banget kalo disuruh makan."

"Kenapa?"

"Aden gak bakalan mau kalo makan sendirian harus ditemenin."

"Ah-emang orang tuanya kemana Bi?"

"Emm-mm-mm kalo Tuan lagi di Jakarta kalo nyonya-lagi di Paris."

"Ngapain?"

"Itu kan aslinya Aden kan Jakarta, kalo Nyonya lagi ada acara disana sekalian liburan."

"Kok Kev ditinggal sendirian di-Jogja kenapa enggak di Jakarta aja-kan ada Papahnya."

"Soalnya Tuan enggak suk... eh-eh..."

"Kenapa Bi?"

"Enggak kenapa kenapa Neng."

"Cerita aja Bi, soalnya kemaren waktu Vila manggil Papahnya Kev jadi ketakutan, dan waktu saya tanya dia bilang takut sama Papah-nya."

" Dia bilang yang namanya Papah itu galak semua, apa dia takut sama Papa-nya?"

"Iya-Begitulah Neng."

"Kok bisa?."tanya Sava heran.

"Soalnya-Tuan enggak suka sama Aden, Karena beliau tak menginginkan kehadiran putera." Sava yang mendengar kenyataan itu tercengang.

"Entah kenapa Tuan tidak menyukai Aden-"

"Apa dia memperlakukan Kev dengan baik?" Bi Inah langsung menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Sava.

"Tuan sering marah dan main kasar sama Aden, jadi biasanya kalo ada yang bilang kata 'Papah' Aden langsung ketakutan kalo dimarahin Tuan."

"Jadi itu penyebab Kev dipindah ke Jogja."

"Iya Neng."

"Terus kenapa Kev enggak ikut Mamahnya?"

"Nyonya juga frustasi melihat perlakuan Tuan pada beliau-jadi ia melampiaskanya dengan bepergian sendiri."

"Kasian Aden-tidak pernah diperhatiin sama orang tuanya, jadi ketika saya mau ninggalin Aden jadi gak tega saya Neng-"

"Semoga mereka sadar kalau anaknya adalah Malaikat kecil yang datang untuk mereka."

"Semoga saja begitu."

"Kev itu anak yang baik, cerdas dan mandiri, itu yang membuat saya senang ketika Vila berteman sama Kev." Ungkap Sava.

"Kev!!! Sini Sarapan dulu Sayang! Vila sama Kak Kevin juga!"

"Iya Ma!!!" Mereka bertiga berlarian kearah Sava.

"Kenapa kita diundang juga Ma? Kan kita udah sarapan." kata Kak Kevin.

"Kalian nemeni Kev, Nanti Mama buat juga mau buat crapes chocolate kesukaan kalian-Oke?" Sava.

"Oke-kalo gitu." Kak Kevin "Kev ayo kita temenin sarapan."

Sementara Vila dan Kak Kevin yang menemani Kev yang sarapan, Sava bergulat dengan alat dapur-nya untuk membuat Crapes Chocolate untuk anak-anak yang dibantu oleh Bi Inah.

"Kev minggu depan Vila ulang tahun lho! Kev dateng ya!" kata Vila.

"Iya aku akan datang."

"Jangan lupa bawa kado buat Vila ya Kev."

"Kenapa kalo soal bawa kado kamu gak lupa sih Vila." Celetuk Kak Kevin

"Vila mau Kado apa?"tanya Kev

"Vila pengen baju incess."

"Udah minta-milih lagi." Gerutu Kak Kevin.

"Kev aja gak kebelatan kok Kak, kenapa Kak Kevin sewot banget." Kak Kevin membuang muka menanggapi ucapan Vila.

Pertengkaran kedua kakak beradik itu membuat Kev tertawa. Tak pernah sekalipun Ia dapat sebahagia ini. Senyumnya sangatlah indah-bahkan anak kecil seperti Vila-pun terpesona dengan itu.

"Indah-kenapa lasanya aneh?'

Find Me On:

Instagram

Author : shufiaalf

AFTERDARK [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang