Part 7

17.7K 1.4K 8
                                    

Lily pov

Aku sedang berbaring di rerumputan hijau di tepi sebuah danau. Danau itu sangat indah. Dipenuhi bunga teratai yang bermekaran dan berwarna-warni. Kupejamkan mata, dan menghirup aroma harum bunganya yang begitu menenangkan.

Terdengar suara seperti orang berjalan. Aku membuka mata dan menoleh. Tak jauh dariku, sekitar 15 meter seekor serigala besar dengan bulu berwarna coklat keemasan yang indah. Serigala itu berjalan lurus kedepan, lalu duduk di tepi danau.

Aku mendudukkan diriku sambil terus memandang serigala itu. Serigala itu meringgkuk menghadapkan kepalanya padaku. Kulihat tatapannya yang begitu penuh kesedihan dan kerinduan. Kenapa dadaku sakit melihat kesedihan serigala itu?

Tiba-tiba ada tetes air jatuh di sela-sela jariku. Ternyata tanpa sadar aku mengeluarkan air mata. Kenapa aku menangis?

Apa karena kesedihan serigala itu?

Aku beranjak berdiri. Berjalan mendekat kearah serigala. Aku duduk di sampingnya dan mengelus kepalanya.

"Kenapa kau sedih serigala?" Tanyaku.

Dia hanya menatapku dengan tatapan yang memilukan, di tambah dengan mata yang berkaca-kaca seolah mengatakan dia benar-benar sedih. Aku menepuk-nepuk dadaku. Kenapa rasanya sakit sekali melihat serigala ini sedih?

Airmataku jatuh lagi. Aku menghapusnya. Menutup mata, menghirup udara untuk menenangkan diri, lalu kubuka mataku kembali. Ke mana serigala itu?

Serigala itu sudah hilang, entah pergi ke mana. Bagaimana dia bisa menghilang begitu cepat?

Aku berdiri menoleh ke sana kemari. Tidak ada. Aku berlari ke sana kemari mencarinya, tapi tidak ada. Aku jatuh terduduk, menangis tersedu-sedu. Aku tak tahu aku sesedih ini.

Tidak!!!

Jangan pergi!!!

Aku terengah-engah terbangun dari tidurku. Aku melihat sekeliling. Cuma mimpi. Itu cuma mimpi. Tapi kenapa selalu terasa seperti nyata?

Aku sudah bermimpi seperti itu sejak pertama kali di sini. Sudah sekitar tiga minggu aku di sini dan sudah enam kali mimpi itu muncul. Aku selalu terbangun dengan airmata. Apa arti mimpi itu?

Kyle!

Apa ini ada hubungannya denganmu, Kyle?

Apakah aku sangat menyakitimu?

Apakah keputusanku meninggalkanmu itu salah?

Maafkan aku, Kyle. Mafkan aku meninggalkanmu. Kukira aku tidak akan memikirkannya bila jauh. Kini entah kenapa aku merasa menyesal meninggalkannya.

Apakah jika aku memiliki jiwa serigala dalam tubuhku, aku akan merasakan dia mateku?

Moon apa yang harus aku lakukan?

Lagu One More Night-Maroon 5 dari ponselku, menyadarkanku dari pikiranku yang bercambang. Aku melihat nama kakakku muncul. Kenapa dia menelpon pagi-pagi begini?

"Halo, kak. Ada apa menelponku pagi-pagi seperti ini?" Tanyaku.

"Sudah malam berturut-turut ada serangan dari rouge. Meskipun kamu berada di sekitar manusia yang akan aman dari rouge, tapi kakak ingin kamu tetap siaga. Mengerti?" Jelasnya tanpa basa-basi.

"Kenapa ada serangan? Bukannya kata kakak di sini aman, dan sudah lama tidak mendapat serangan?"

"Memang, tapi Alpha kami sedang berada di luar wilayah hampir dua bulan. Biasanya alpha ke luar wilayah hanya seminggu. Mungkin karena itu para rouge menyerang Pack. Hari ini kakak tidak masuk kantor karena harus berjaga-jaga diperbatasan." Jelasnya lagi penjang lebar.

Stone CityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang