Author pov
Setelah meeting Rio mengajak Bryan kekantin kantor diikuti oleh Jared dan Kevin. Mereka mengambil duduk di pojok dan memesan makanan.
"Jadi gadis itu tadi matenya Alpha?" Jared bertanya pada Bryan.
"Apa maksumu Jer? Mate Alpha? Siapa?" Tanya Rio bertubi-tubi.
"Gadis yang duduk di seberangmu, yang memberimu senyum dan kau balas dengan senyuman juga. Membuat Alpha mengeram dan menatapmu tajam. Aku tahu kau ingin menanyakan tentang ini." Ujar Bryan panjang lebar.
"Karena itukah sejak tadi Alpha memandang gadis itu tak berkedip dari awal sampai akhir meeting." Kevin ikut berkomentar.
"Jadi tidak hanya aku yang menyadari tatapan Alpha yang mengarah pada Lily?" Ucap Rio.
"Kau memanggilnya begitu seakan sudah dekat saja dengannya. Jangan-jangan kau memang dekat denganya. Rio kau bisa dicincang oleh Alpha jika mendekati matenya." Kata Bryan.
"Katamu gadis itu menghilang tanpa jejak." Ucap Jared.
"Dia memiliki koneksi yang bagus. Kalian pasti kaget melihat data pribadinya." Jelas Bryan.
"Memang ada apa dengan data pribadinya?" Rio yang sudah tahu pura-pura bertanya.
"Kalian tahu, calon Luna dulu agent SS. Memiliki banyak prestasi, setiap mendapat kasus selalu berhasil ditangani dengan lancar dan sukses. Dia ahli menebak, ahli pedang, menguasai empat ilmu beladiri judo, aikido, silat, dan kungfu. Menguasai beberapa bahasa. Otaknya jenius, pokoknya dia sangat hebat. Bahkan aku sangat kesulitan mencari informasi tentangnya. Baru setelah Kyle menggunakan kakuasaannya, informasinya muncul." Jelas Bryan.
"Wow! Calon Luna kita kelihatannya sangat hebat walaupun manusia." Ucap Kevin.
Rio yang mendengar adiknya dipuji-puji diam-diam bangga. Rio tidak menyangka adiknya akan jadi seorang Luna. Sekarang Rio bertanya-tanya, apa yang sekarang dilakukan Alpha pada adiknya? Dan kenapa adiknya kabur dari Alpha? Pantas saja kemarin lly bertanya tentang kondisi werewolf jika di tinggal matenya.
"Terus bagaimana Luna bisa hilang tanpa jejak?" tanya Jared.
"Itu karena Luna menggunakan nama samaran. Ada yang membantunya. Entah siapa, pasti dia punya banyak teman yang hebat." Jelas Bryan.
Makanan yang mereka pesan akhirnya datang. Mereka menghentikan obrolan dan mulai makan. Tanpa mereka sadari obrolan mereka terdengar oleh anggta pack yang ada di kantin dan tersebar sudah Alpha pack mereka telah menemukan Lunanya.
*****
Lily pov
Aku menenangkan diriku dulu sebelum menemui Kyle. Bahkan aku masih berbelok ke toilet saat hampir sampai di ruangan Kyle. Aku bingung. Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan?
Tak terasa sudah sepuluh menit aku di sini. Kutarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya. Aku keluar dari toilet menuju ruangan Kyle. Di sana ada dua sekretaris.
"Saya Water Lily. Saya- " Belum selesai aku bicara salah satu sekretaris itu langsung menyaut.
"Anda sudah di tunggu Alp- Mr. Stone, langsung saja masuk." Ucapnya. Aku tahu dua sekretaris itu adalah werewolf.
Aku mengetuk pintu, lalu membukanya. Kyle sedang duduk di sofa dengan meja penuh makanan. Aku masih mematung di depan pintu ketika sadar sesuatu. Alpha?
Aku baru sadar Kyle seorang Alpha. Itu berarti dia Alpha pack ini!
Alpha kakakku!
"Masuklah." Ucapnya sambil berdiri. Aku melangkah masuk dengan pikiran berkecamuk. Bahkan aku tak sadar saat Kyle menutup pintu kemudian menguncinya. Pikiranku benar-benar...Astaga!
KAMU SEDANG MEMBACA
Stone City
WerewolfSudah lama sekali aku mencari mateku, tapi belum juga kutemukan. Kini saat aku menemukannya dia menghilang tanpa jejak - Kyle Alexander Stone. Aku half werewolf yang cacat. Kau seorang alpha. Aku tidak pantas menjadi pasanganmu. Maaf aku menjauh dar...