Chapter 4: Rumit

481 48 9
                                    

Mulmed: Jeon Jungkook.

Chapter sebelumnya...
"Kau sudah datang" pria itu berdiri dan tersenyum khas pada Jiho
***
"Jaehyun!" Jiho memanggil nama tersebut dengan nafas yang masih tersengal sengal,sisi perutnya pun sudah sakit karena berlari begitu jauh,Jaehyun berdiri dan menunduk karena telah membuat temannya sakit perut

"Apa kau tidak apa apa?" Tanya Jaehyun,Jiho menggeleng menandakan kalau dia apa apa. Jaehyun merasa sangat bersalah pada Jiho,sangat. "haruskah ku gendong?" Tanya pria berkharisma itu,tentu saja tawarannya tidak ditolak oleh Jiho,Jiho adalah gadis dengan sifat apa adanya. Saat dia marah dia akan marah,saat ia mau dia akan mengatakan mau,saat ia tidak mau dia akan mengatakan tidak mau. Jaehyun berjongkok didepan gadis itu,Jiho dengan santai menghempaskan tubuh yang tidak ringan dan tidak beratnya itu kepunggung Jaehyun membuat pria berkharisma itu harus menarik nafas agar bisa berdiri dan mengangkat beban. Selang beberapa detik,Jaehyun berdiri sambil menggendong Jiho dipunggungnya,mereka berjalan dalam keheningan,tidak ada yang berbicara.

Mereka berdua sudah sampai didepan rumah Jiho,Jaehyun berjongkok menandakan agar Jiho turun,gadis itu menurut dan turun dari permukaan punggung Jaehyun
"Apa kau tidak mau mampir?" Ajak Jiho,gadis itu sedikit menyibak helaian rambut yang menerpa permukaan wajahnya,Jaehyun menggeleng "kau bilang mau membicarakan sesuatu padaku,apa kau mempunyai masalah?" Tanya Jiho selidik,tapi lelaki tampan itu hanya tersenyum tipis

"Aku akan bicara disini saja" jawabnya. Jiho mengembangkan senyum karena lawan bicaranya akhirnya mau membuka mulut,Jaehyun memasang wajah serius dan wajah itu begitu membuat Jiho penasaran
"Sebenarnya aku-"

"Jaehyun?sedang apa kau disini?" Suara serak menengahi obrolan Jiho dan Jaehyun,keduanya berbalik kearah Mingyu yang kini sudah berdiri didepan gerbang rumahnya

"Mingyu! Kau membuatku kaget saja!" Sentak Jiho,gadis itu langsung berpaling kembali kearah Jaehyun yang hanya tersenyum kaku ketika mendapati Mingyu "lanjutkan saja apa yang ingin kau bicarakan,jangan hiraukan dia"

"Eum,nanti saja. Aku pulang dulu karena sudah malam,sampai jumpa" Jaehyun mengacak rambut Jiho,pria itu melambai kearah Mingyu yang memperhatikan gerak gerik mereka. Setelah tubuh Jaehyun menghilang,Mingyu berlari mendekati Jiho

"Hei,kau lupa untuk datang ke kedai ddeokbokki? Jahat sekali! Apa kau ditolak?" Tanya Jiho pada pria didepannya,Mingyu mengangguk enteng membuat Jiho mendecak pelan.

"Kalian pacaran?" Tanya Mingyu,Jiho menggeleng kecil. Tapi pria itu masih curiga karena Jaehyun memperlakukan Jiho layaknya pada pacar "Jaehyun menyukaimu" Jiho tertawa kecil mendengar pernyataan asal dari sahabatnya itu,tapi perlahan lahan tawanya memudar ketika mengingat perkataan Jaehyun yang terputus. Mingyu semakin aneh karena sikap sahabat kecilnya itu.

"Aku masuk dulu ya! Bye!" tanpa aba aba atau tanpa persetujuan Mingyu,Jiho melesat masuk kedalam rumahnya,sedangkan pria yang ditinggal hanya diam mematung karena sikap sahabatnya itu,Mingyu langsung menebak bahwa perkataannya benar.

Didalam rumah Jiho,gadis itu tidak menggubris ibunya yang menanyainya pertanyaan kenapa Jiho pulang telat,Nyonya Kim bingung karena anaknya tidak memberikan salam dan bahkan Jiho terlihat lelah. Gadis itu berlari kecil kelantai atas untuk mengistirahatkan dirinya.
Setelah sampai dikamarnya,Jiho langsung mengganti seragamnya menggunakan piyama tidur,dengan santai ia menghempaskan tubuhnya ketempat tidur empuk miliknya.
Ia mulai berfikir tentang perkataan Mingyu.

Jaehyun menyukaiku?mungkin saja.
Benar! Dia menyukaiku!
Tadi dia ingin bicara padaku kan?tapi tidak jadi karena dia malu mengucapkannya saat Mingyu berada disana?
Eiii...ayolah Jiho sadar!
Tapi memang benar Jaehyun menyukaiku!
Pikirkan lagi kenapa Jaehyun menyuruhku kembali ke kedai ddeokbokki!? Pasti dia ingin mengungkapkan perasaannya! Apalagi dia menawariku untuk naik kepunggungnya saat dikedai ddeokbokki tadi!
Eh?tunggu! Darimana dia tau aku berada dikedai ddeokbokki?!

SFF +kmgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang