SFF +kmg

Chapter 1: Temanku

Mulmed: Kim Jiho
***
Jiho berdiri didepan sebuah rumah,langit masih gelap dan tubuh Jiho sudah terbalut dengan seragam sekolah,juga syal yang warnanya separas dengan seragamnya. Gadis itu menggosok gosok telapak tangannya,menghilangkan kedinginan dini hari. Bibirnya bergumam tidak jelas,ekspresinya sungguh malas dan sedikit bosan.

Cklek

Gerbang dibelakangnya terbuka menampakkan seorang lelaki jangkung nan tampan,seragam yang pria itu pakai sama dengan Jiho. Jiho menghentakkan kakinya sebal,sudah 32 menit ia menunggu diluar rumah milik pria jangkung itu.

"Hei,kenapa lama sekali,apa yang sedang kau kerjakan didalam sana!!" Gerutu gadis cantik dengan mata besar itu,Pria itu membalasnya dengan menguap,matanya masih sipit karena mengantuk,tentu saja,siapa yang mau berangkat kesekolah jam 4 dini hari?
Jiho dengan tampang yang benar benar kesal langsung mencubit lengan kokoh pria itu,tentu saja sang empunya meringis sambil mengelus lengannya

"Yak!" Teriak si pria,mata Jiho membulat walau sebenarnya matanya sudah membulat

"Yak?" Tanya gadis itu,Mingyu langsung mengatup bibirnya rapat,mengetahui apa kesalahannya,dengan siap siaga dia menyiapkan diri agar badannya tidak memar memar. Jiho mendengus dan memukul kepala pria itu,walau harus sedikit berjinjit karena badan Mingyu yang tinggi seberti tiang bendera,Mingyu mengelus kepalanya yang sakit akibat benturan kecil

"Maafkan aku! Kenapa pagi pagi seperti ini sudah membuat bising?!" Ucap pria itu,tangan kokohnya ia masukan kedalam saku jaket,Mingyu berjalan kearah halte bus dan meninggalkan Jiho dibelakangnya. Gadis itu pasrah karena setiap hari selalu seperti ini.

Kim Mingyu adalah seorang sahabat pria Jiho,sahabat pria satu satunya dan sahabat yang bisa melindunginya. Walaupun dia bukan teman satu satunya,melainkan salah satu teman paling spesial dari yang spesial. Walaupun kadang Mingyu menyebalkan,tapi Jiho tetap tidak bisa meninggalkan si pangeran sekolah. Mingyu memang populer,jadi banyak siswi yang tergila gila,bahkan sangat iri dengan Jiho yang begitu dekat dengan Mingyu. Fanatik.

Mereka menaiki bus untuk pergi kesekolah,sekarang mereka sudah ada didalam bus. Hening. Hanya mereka lah penumpang didalam bus. Tidak ada percakapan,Jiho sibuk terhanyut dalam syair lagu didalam earphonenya,dan Mingyu sibuk dengan mimpinya.

"Eoh,sudah sampai!" Teriak Jiho dan dengan cepat memencet tombol disampingnya,tubuh gadis itu berdiri lalu kakinya menendang kaki pria yang masih asyik tertidur,tentu saja Mingyu terbangun dengan ringisan kuat,Jiho acuh tak acuh berjalan keluar bus dan memasuki pekarangan sekolah,Mingyu pun sama,tapi mereka berjalan lumayan berjauhan. Kaki Jiho masuk kedalam kelasnya,selang beberapa detik pria jangkung itupun mengikutinya. Mereka memang tidak duduk bersama,tapi bangku mereka depan dan belakang membuat mereka berdua mudah berbicara.

"Apa kau sudah mengerjakan pr?" Tanya Jiho,tapi matanya masih sibuk mencatat. Entah apa yang gadis itu catat,terlihat sangat sibuk. Mingyu hanya menggeleng,sedetik kemudian teriakan khas Jiho terdengar, "Hei,bodoh aku bertanya padamu!"

"Aku sudah bilang belum!" Teriak Mingyu tak kalah nyaring,Jiho meniup poninya yang sedikit menutup penglihatannya,matanya menatap Mingyu seolah berkata kapan?
"Tadi" ucap Mingyu seolah bisa membaca tatapan seseorang,Jiho malah menatap Mingyu makin tajam "Baiklah,aku menggeleng. Kau puas?"

"Hei! Harusnya kau itu menjawabnya dengan suara! Bagaimana bisa aku melihatmu kalau aku sedang sibuk mencatat! Apa kau bodoh?!" Tanya Jiho,suaranya benar benar menggelegar membuat Mingyu bosan mendengar amukan gadis cantik itu,Mingyu memejamkan mata berusaha tertidur dan menghiraukan ocehan sahabat baiknya,Jiho mendengus kasar dan melempar tempat pensil kesayangannya tepat kearah wajah Mingyu,lagi dan lagi pria tampan itu meringis karena wajahnya terkena nyeri lagi.