Chapter 17: Benci

324 36 12
                                    

Chapter sebelumnya...

"apakah ucapan adalah doa?benarkah aku sakit pencernaan?aish,molla!"
***
Sekolah

"Aish..tamatlah riwayatmu Kim Jiho! Hari ini hari kematianmu!" Jiho berlari sekencang mungkin agar dirinya melewati gerbang sekolah sebelum gerbang itu ditutup. Tapi nihil. Gerbang itu bahkan sudah tertutup rapat. Gadis bermata besar itu memegang lututnya sambil membungkuk,menghela nafas perlahan. Rambutnya yang panjang ia biarkan terurai. Astaga! Mungkin semua orang berfikir Jiho baru selesai mandi karena wajah,rambut dan bajunya basah. Yes,itu semua ulah keringat yang membasahi sekujur tubuhnya

"Sial!" Jiho kembali berdiri tegak,gadis itu menggigit gigit kecil jari tangannya.

"Aigoo,Jiho-ya?kenapa kau telat?" Penjaga Kang akhirnya datang menyelamatkan Jiho "bahkan kau telat...omo! 13 menit?!" Penjaga Kang buru buru membukakan gerbang nya untuk Jiho. Memang seperti itulah penjaga Kang~ sangat baik hati kan?

"Gumawo,Kang Sajang" Jiho membungkuk lalu berlari secepat kilat melewati lapangan sekolah yang super luas. Rok pendeknya mungkin bisa saja terbuka. Err..

Jiho berhenti tepat didepan kelas. Syukurlah ternyata pelajaran pertama adalah guru Jang. Guru baik hati dan cantik itu. Jiho menghela nafas nya kuat sebelum memegang knop pintu
"Annyeonghaseyo..."

Tepat dugaan gadis bermata besar itu,semua orang memperhatikannya,bahkan Jang ssaem menggeleng geleng melihat Jiho. Rambut dan pakaian yang acak acak dan keringat bercucuran,seperti bukan anak sekolahan kan?
"Duduklah" hanya itu yang terlontar dari mulut Jang ssaem,Jiho kembali membungkukan badannya dan berjalan kearah bangku sebelah Sujeong.

"Kenapa telat?"

"Aku tidur terlalu malam,hehe" gadis bermata besar itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali. Detik berikutnya,Jiho merapihkan rambutnya yang acak acakan tersebut.
***
Kantin

"Jiho memang aneh akhir akhir ini" ucapan Seokmin mampu membuat Jiho hampir tersedak,bukan hanya Jiho,Mingyu pun sama "aku yakin ada yang tidak beres darimu"

"Apaan kau ini-"

"Mingyu-ya,aku juga tidak pernah melihatmu pergi dan pulang bersama Jiho lagi. Apa itu gara gara kau sudah berpacaran dengan Sujeong?ya kan?~" suara Seokmin terdengar sedikit menggoda sahabatnya itu,Mingyu hanya bisa mengibaskan tangannya menyuruh Seokmin berhenti berbicara

"Jujur saja,aku juga belum terbiasa dengan Jiho yang sekarang. Rasanya aneh" gadis berambut cokelat itu angkat bicara,Jiho menggigit bibir bawahnya pelan

'Itu karenamu'
Hanya kalimat itulah yang terlintas di fikiran Jiho. Rasanya sangat tidak nyaman.
"Aku hanya lelah saja" senyuman terukir diwajah cantik Jiho. Senyuman kebohongan.

"Bisakah kalian jangan terlalu menyudutkannya?bicaralah hal yang seru saja" kini Jungkook lah yang berbicara. Nada dinginnya keluar begitu saja sampai membuat ke5 temannya menoleh kearahnya

"Sebenarnya kemana arah pembicaraan kita?aku merasa tidak nyaman" Jaehyun memandangi teman temannya satu persatu.

Suasana asing dan jiwa jiwa baru menyelimuti mereka semua. Sudah kedua kalinya masalah tercipta berkat Jiho-Mingyu.
"Aku lelah dan mengantuk,sampai jumpa" Jiho langsung berdiri dari tempat duduknya,lebih baik menghindari saja.

Jiho berjalan santai kearah kelasnya,rasa lega langsung menghampiri saat kelas '2-1' sudah terpampang didepan mata. Langkahnya tidak berhenti sampai disitu,Jiho kembali berjalan kebangkunya dan membenamkan wajah cantiknya itu kepermukaan meja. Mengistirahatkan fikirannya adalah cara ampuh untuk menghilangkan penat. Tertidur lalu bermimpi indah. Itu adalah harapan semua orang,termasuk Jiho.

SFF +kmgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang