LLR - Part 8

212 50 24
                                    

itu mulmednya Miranda..... cantikan mana Miranda apa Kennybal??

~kau hadir memberi warna di hidupku~

***

"Lo suka makan ice cream?" Tanya Andre.

"Masih kok emang kenapa?"

"Mampir ke kedai ice cream sebentar keberatan gak?"

"Gak deh udah malem juga, gue pulang aja," ucapku seraya tersenyum. "Gue duluan ya." Aku beranjak meninggalkan Andre.

"Gue anter." Tangan kekar Andre menahanku sehingga aku tak bisa melanjutkan langkahku.

Aku menatap Andre dengan penuh tanya mulutku terbuka saat aku ingin mengatakan sesuatu, Andre sudah terlebih dulu mencegahnya. "Kan lo kesini bareng gue ya lo pulang bareng gue." Aku tak bisa berkata apapun jika sudah begini.

***

Selama perjalanan aku lebih memilih diam begitupun dengan Andre, entahlah aku hanya ingin diam saat ini

Andre menghentikan mobilnya di drpan gerbang rumahku.

"Makasih ya Ndre," ucapku kemudian keluar dari mobilnya.

"Hati-hati di jalan," timpalku

"Pulang ama Andre lagi?" Baru selangkah aku berjalan menuju gerbang, aku sudah dikagetkan oleh Dhika yang kini sedang bersandar di pagar rumahku.

"Kenapa emangnya, lumayan irit ongkos!"

"Kalo irit ongkos kenapa gak pulang bareng gue aja." Aku membuang wajahku.

"Ya udah si ya, gue mau masuk." Aku berjalan melewati Dhika. Tangan kekar Dhika menahanku untuk masuk.

"Gue gak suka lo pulang bareng Andre." Aku menaikkan sebelah alisku. Ingin rasanya aku berkata 'apa masalahnya kalo gue pulang bareng Andre!'. Namun aku lebih memilih untuk diam.

"Besok lo pulang pergi bareng gue." Tiap hari juga gitu!!

"Abis dari mana lo baru pulang?" Dhika mulai mengintrogasiku. Kalo gini kapan aku bisa masuk!!

"Bioskop, Dhik lepasin gue apa, gue mau masuk." Dhika melepas genggamannya dan akupun segera masuk ke rumahku

***

Sekarang aku sedang duduk manis di mobil Lion. Aku kira ia tidak sungguh-sungguh ingin menjemputku tapi nyatanya ia datang pagi sekali bahkan saat aku belom bangun. Gak waras ni orang mentang-mentang rumah deket!!

Hening, hanya suara radio yang dari tadi terdengar. Aku bingung mau ngomong apa. Entahlah aku tak mengerti mengapa aku dan Dhika menjadi canggung.

"Tiga bulan lagi kita UN," ujar Dhika memecahkan keheningan.

Tinggal tiga bulan lagi masih aja ada orang yang sempet-sempetnya pindah sekolah heran!!

"Tinggal dua bulan lebih seminggu lagi tepatnya," ujarku membenarkan.

"Iya ya gak kerasa bentar lagi kita lulus." Dan gak kerasa bentar lagi kita nikah.

"Iya ya Ken, gak kerasa." Dhika menepikan mobilnya di tempat parkir

udah gak sabar gue keluar, panas amat ya ni tempat!! Batinku, tinggal sejengkal lagi aku bisa keluar, tanganku ditarik oleh Dhika membuatku kembali terduduk. menyedihkan!!

"Tunggu, gue keluar duluan," bisiknya membuat Bulu kudukku berdiri semua, ada desiran aneh yang kini kurasakan. badanku seketika menjadi kaku. Gimana udah mau muntah?. jangan dulu ya, belum semua ini.

LOVE'S LIKE RAINBOW✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang