~kita gak tahu kemana takdir akan membawa kita~
^^
Orang yang kini sedang duduk di sampingku sungguh membuatku merinding. Auranya begitu negatif hingga membuat siapa saja yang ingin mendekatinya langsung lari terbirit-birit.
Tapi kok aku tahan ya? Eh...Sudah berkali kali aku memanggilnya tapi tetap saja ia tak mau membuka mulutnya.
Itu mulut dikunci ya bang ampe keras begitu?Restoran, dia membawaku ke sebuah restoran?
"Turun," ucapnya dingin seraya membukakan pintu mobil untukku. Bisa baik juga ni orang!!
Aku pun turun dari mobil. Dan apa ini? Tanganku, ia mengenggam tanganku. Eh ralat mungkin lebih menyelipkan jarinya di antara jari jariku. Sama aja ya?
Aku berusah melepas genggamannya namun apalah daya hayati gak kuat bang.
Tapi adem juga tangannya, kapan lagi aku bisa pegangan tangan sama cowo cakep!
Aku tersadar dari lamunanku yang sungguh membuatku ingin muntah. Rasanya aku ingin memukul kepala siapapun yang barusan menggerayangi pikiranku.
"Eh anak mama dateng."
What the. Ada apa ini?. Mengapa ada mama di sini, dan mengapa juga ada tante Rika?
Perasaanku tidak enak sekarang, ah sudahlah mungkin ini hanya perasaanku saja. Eh tapi kok tumben ni singa baik sama aku. Pake narikin kursi segala lagi, ck sok romantis!
"Jadi, kalian tahu kan kita di sini mau ngomongin apa?" Tanya tante Rika.
"Emang ngomongin apa tan?" Tanyaku polos. Mereka menatapku heran membuatku merasa seperti orang bodoh.
"Apa kamu gak ngasih tahu dia dulu Dhik," tanya tante Rika pada anaknya.
Dhika hanya menggeleng tanpa menatap mamanya.
"Kita ke sini mau makan-makan kan? Kebetulan ni aku udah laper banget," ucapku seraya mengelus perutku.
"Sayang kita makanannya nanti ya, kita mau ngomongin perjodohan kamu dulu," ucap mamaku. Dan apa dia bilang tadi perjodohan ku? Dengan siapa? Jangan bilang....
"Dengan siapa?" Ucapku dengan nada tinggi. Sungguh aku benar-benar terlihat orang yang tak tahu malu saat ini.
Plis aku mohon jangan katakan jika orang itu Dhika.
"Dengan Dhika." DAMN, aku serasa ditimpuk ratusan batu kali. Oh tuhan hayati gak sanggup lagi jika sudah seperti ini. Lebay!
"Ah mama, masa aku di jodohin ama singa si. Mama udah gak sayang ama anak mama yang cantik ini ya? Mama mau anak mama mati diterkam singa," rengekku
"Hus, kamu ini kalo ngomong. Dhika ganteng kayak gitu kok kamu bilang singa," ucap mamaku.
Mama kayaknya harus pake kaca mata deh, aku rasa matanya udah minus. Dhika sama singa masih cakepan sama gentle lan singa kali.
"Mah, mama gak salah kan? Dhika gak salah denger kan? Masa aku di jodohin ama kennybal si. Nanti anak aku bisa-bisa jadi mangsanya ni orang mah," rengeknya, ck persis seperti anak kecil.
Ngaca ken, tadi lo juga gitu.Emang dia kira gue kanibal apa, lagi se bringas bringasnya gue gue gak bakal makan anak sendiri lagi. Liat aja gue bakal cari cara buat batalin perjodohan ini!.
"Acara pertunangan kalian akan dilakukan bulan depan,"
Belati mana belati, lebih baik hayati mati sajah!
"Dan kalian akan menikah setelah kalian berdua lulus SMA." Shit, apa apaan ini. Runtuh sudah pertahanan yang ku buat. Ya tuhan hayati sudah tidak sanggup lagi jika sudah seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE'S LIKE RAINBOW✔
Novela Juvenil~"senyummu indah, seindah pelangi yang muncul di kala hujan reda"~ Kenny Aurora Hermansyah dan Farhandhika Lionar, dua insan yang memiliki pemikiran, sifat, yang berbanding terbalik. Saat mereka mulai mengenal lebih dalam, banyak hal yang tak pernah...