LLR - Part 4

239 62 31
                                    

~jangan pernah gengsi untuk mengatakan maaf jika kau salah~

***

Dhika pov

Menurut kalian perlakuanku tadi sama Kenny terlalu kelewatan apa enggak? Gak biasanya tu cewek berhati baja nangis, bahkan dulu aku pernah ngelakuin hal yang lebih parah dari ini tapi dia gak semarah itu.

Aku melakukan itu karena aku kesal dengan kelakuannya tempo hari yang mempermalukanku, kalian tahu kan seberapa sadisnya dia memberi lem pada kursiku hingga celanaku robek. Tapi mengapa ia justru menangis dan marah saat aku membalas perbuatannya.

Kalian jangan mikir aku mulai jatuh cinta sama dia, kalian salah, aku cuman ngerasa bersalah karena aku udah bikin dia nangis. Ya meski aku itu ngeselin tapi tetep aja sebagai seorang laki-laki aku merasa jika aku membuat seorang wanita menangis sama artinya aku membuat ibuku menangis, karena ibuku juga seorang wanita. Dan benar apa kata Kenny tadi apa yang aku lakukan itu banci.

Tapi lebih banci lagi kalo aku main tangan kan sama dia, aku bener kan?

Aku heran sama dia. Kok dia betah ya marah lama-lama kalo gue si gak betah. Aku udah minta maaf sama dia, tapi kenapa ia tetap marah sama aku, ya kali aku nyamperin dia ke rumahnya, terus bilang gue minta maaf Ken ogah amat yang ada jatoh harga diri gue.

Kenny nangis lagi? Emang gue tadi jahat banget ya?

Aku melihat Kenny yang menangis dari kamarku, ya kebetulan kamarku dan kamar Kenny sebelahan dan ada jendela yang berhadapan dengan jendela kamar Kenny.

Apa gue minta maaf aja kali ya? Ah gak-gak, ego gue masih lebih tinggi dari pada rasa bersalah gue.

"argh." Aku menggerang.

Tapi kalo gini kesannya gue jahat banget gitu.

Ah mungkin Kenny sedang ada masalah selain denganku, tapi kalo dia menangis karena aku? DAMN kau telah menyakiti wanita Dhik. Tapi sudahlah Kenny ini, dia kan cewe jadi-jadian.

Wonder woman bisa nangis juga, kirain bisanya cuman marah-marah doang.

***

hari ini hari yang sangat menyebalkan bagiku. bayangin aku? Farhandhika Lionar harus satu kelompok sama Kenny Aurora Hermansyah pada saat study tour oh apa tak cukup aku udah tetanggan sama Kennybal lalu dijodohin sama orang tua kami. Sekarang kenapa masih harus satu kelompok sama Kennybal pas study tour. Kenapa gak sekalian aja satu kamar terus tidur bareng. Belum muhrim Dhik!

Ya emang si touringnya masih bulan depan, apa bulan depan? artinya setelah aku tunangan sama Kennybal? Shit lengkap sudah penderitaanku.

Asal kalian tahu sampai saat ini Kenny masih marah sama aku, dan parahnya lagi Kenny yang biasanya paling cerewet sekarang mendadak jadi kalem.

Enaknya gue apain ya biar ni anak marah-marah?

Aku mengeluarkan seringaianku kemudian membuka galeri di ponselku. "Woi liat deh ini foto Kenny kecil." Kenny memandang tajam diriku.

yes cara gue berhasil.

Aku mengirim foto itu ke grup kelas.

"Ternyata si Kennybal bisa nangis juga ya, dan ya ampun Kenny muka lo jelek banget, masih cakepan gue waktu masih kecil," maki Riana.

"Si Kenny yang terkenal bisa makan orang ternyata bisa kayak kucing rumahan ya." Gue pengen tahu raeksi dia setelah ini.

Dia mengambil gadget Sarimin cowo yang katanya si cupu, iya lah dikit-dikit nangis. Sebenernya si nama aslinya bukan Sarimin tapi William, abis nama kebagusan si, enakan juga di panggil Sarimin.

LOVE'S LIKE RAINBOW✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang