(Trivia)
Kapanpun, disaat kau merasa hidupmu akan berakhir, ingatlah satu hal, setiap akhir adalah awal yang baru.
Yeah, every ending is just another beginning.
***
Pria itu menelengkan kepalanya sedikit, melihat gadis itu sudah duduk di kursi dekat jendela. Matanya cukup lama memperhatikan gadis itu, merasakan radian kebahagiaan yang berasal dari binar mata penuh kebahagiaanya.
'Dia dulu adalah milikku. Kenapa dulu aku membiarkannya lepas begitu saja'
"Tuan, tolong kenakan sabuk pengaman Anda sebelum kita lepas landas," sahut seorang pramugari, membuyarkan pria itu dari observasinya yang terlalu personal.
Pria itu tersenyum lalu melakukan apa yang diperintahkan. Begitu selesai dan pramugari itu pergi, ia kembali menoleh ke sisi gadis itu dan melihat siluetnya, tenggelam dalam imajinasinya sendiri.
Siluet itu...
Wajah itu...
Itu adalah sosok wanita yang pernah dicintainya, wanita yang pernah menjadi separuh hatinya.
Wanita itu... meski waktu telah berlalu dan perasaan sudah berubah, ia tetap tidak bisa mengingkari bahwa apa yang akan dilakukannya adalah salah.
Pria itu menelan ludahnya.
Tanpa dilihat siapapun, ia masukkan kembali tabung kecil berisi cairan berwarna bening itu kembali ke sakunya.
***
"Maureen?" Suara Daniel terdengar panik. Nada suaranya benar-benar terdesak sampai Maureen sendiri tidak heran kenapa perawat benar-benar persisten ingin Maureen menjawab telepon itu meski ia sedang sibuk menangani pasien di rumah sakit. "Kau terima email barusan?"
"Email apa?" tanya Maureen, sama sekali tidak tahu. Sejak sejam yang lalu ia tidak menyentuh ponselnya sama sekali, tergeletak begitu saja di meja kerjanya. Mungkin jika Daniel tidak menelepon ke telepon rumah sakit, Maureen tidak akan tahu sama sekali.
Daniel tidak menjawab. Sebaliknya ia hanya mengatakan, "bisa bertemu? Aku baru saja mendarat di JFK Airport. Dalam sejam aku akan sampai di apartmenmu. Cek email-mu sekarang juga."
Setelah itu sambungan telepon diputus.
Masih dipenuhi rasa penasaran, Maureen memacu dirinya kembali ke ruang kerjanya di mana ia meletakkan ponselnya. Tanpa ba-bi-bu, di antara panggilan tak terjawab, pesan masuk, dan sejumlah email yang belum dibaca, ia menemukan sebuah email yang dimaksud Daniel.
From : StrangerFromThePast
To : - JonesDaniel;
-JonesCecilia;
-Maureen.J.Centrallhospital
Subjet : She
She may be the face I cant forget...
Something unfamiliar be running down her vein, right to the heart.
You let it be, you let it skip some beats, you let her go...
And she'll live in his heart, without no one has to know.
-PJ-
Lutut Maureen seketika lemas. Apapun maksud email tersebut, atau untuk siapapun email ini ditujukkan, ia tahu ini tidak akan berakhir dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mountain Of Light
RomanceCopyright © 2013 by agustineria Dilarang mengcopy, menjiplak, dan memperbanyak tanpa seijin penulis. Jangan membudayakan plagiarism. Perhatian: Cerita ini dikhususkan bagi followers saya saja. *** Aku membutuhkanmu lebih dari apapun di dunia ini...