Mountain Of Light : Part 17

108 12 0
                                    

(Trivia)

As I watch you move, across the moonlit room

There's so much tenderness in your loving

Tomorrow I must leave, the dawn knows no reprieve

God give me strength when I am leaving...

So raise your hands to heaven and pray

That we'll be back together someday

Tonight, I need your sweet caress, hold me in the darkness

Tonight, you calm my restlessness, you relieve my sadness

As we move to embrace, tears run down your face

I whisper words of love, so softly

I can't believe this pain, it's driving me insane

Without your touch, life will be lonely

So raise your hands to heaven and pray

That we'll be back together someday

Tonight, I need your sweet caress, hold me in the darkness

Tonight, you calm my restlessness, you relieve my sadness

Morning has come, another day

I must pack my bags and say goodbye...

Goodbye...

***

"Can you take me home before we leave?" tanya gadis itu.

Melongok pada pria yang sedang sibuk merapikan koper berisi barang-barang yang akan mereka bawa.

Ethan mendongak, menatap Delia.

"Home?" tanyanya balik dengan dahi berkerut.

Sepanjang pengetahuannya, Indonesia, tempat mereka akan pergi, adalah satu-satunya rumah Delia. Dan Ethan tidak ingin membayangkan rumah yang dimaksud Delia adalah rumah Mikail —meski itu masuk akal— karena kembali ke sana berarti menggagalkan semua rencana yang sudah matang dipersiapkan.

Melihat raut horor diwajah Ethan, bibir Delia mau tidak mau mengulas sedikit senyum.

"My apartment...," katanya dengan suara lemah, mencoba menghapus kebisuan Ethan. "I need to gather somethings before flying back to Indonesia."

Beberapa detik terlewati dengan diam. Ethan tidak tahu apakah permintaan Delia ini aman bagi gadis itu, ia sama sekali tidak memikirkan keselamatannya jika Mikail tahu gadisnya masih hidup dan kini berada dalam lindungannya. 

Ethan membayangkan tekanan mental yang akan dirasakan Delia dengan semua kenangan yang akan kembali dikenangnya.

Melihat sosok itu, raut muka itu. Ethan tidak bisa bilang tidak. Dengan kondisinya yang sekarang, mungkin ini adalah kesempatan terakhir Delia untuk kembali ke apartment-nya.

Apabila dia sudah sampai di Indonesia nanti, Ethan berharap dan percaya semuanya akan menjadi lembaran pertama kehidupannya.

Ethan menyunggingkan sebuah senyum dan menyorongkan kursi roda untuk Delia. Wajahnya mendadak sumringah. "Okay, then, I'll escort you there..."

***

(Another place with someone has broke, Mikail.)

Mikail menatap bayangannya di depan cermin. Masih Mikail yang sama. Mikail yang berpenampilan mendominasi dibungkus pakaian mahal dari Gucci. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mountain Of LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang