Chapter 4

952 43 1
                                    

Matahari yang sangat cerah sekali telah menyapa seluruh makhluk hidup yang ada dibumi. Namun tidak dengan hati seorang gadis, hari ini dia tidak bersemangat untuk pergi kekampus karena kejadian kemarin.
" Ayah bunda illy berangkat dulu ya. Assalamu alaikum " pamit prilly pada kedua orang tuanya selesai sarapan.

" Ja, kakak berangkat dulu. Lo juga buruan, jangan lelet ntar telat baru tau rasa lo? " seperti biasa prilly selalu mengingatkan adiknya sebelum berangkat.

" Yee emangnya lo apa? Gue mah orangnya on time. Ati ati lo, jangan kebut kebutan. Inget kelakuan lo kak, lo tuh perempuan tapi kayak laki. Jangan malu maluin gue sebagai kaum lelaki " timpal raja

" Tapi penampilan gue kan masih feminim, cuma kelakuan gue aja. Lo ngapa sih dek, sewot aja lo " jawab prilly lali beralih menuju ke jessica

" Kak jes, illy berangkat ya. Muach " prilly mencium pipi jessica.

" Hati hati ya dek " jawab jessica sembari menyuap makanan ke mulutnya

Prilly menanggapi hanya dengan mengedipkan sebelah matanya dan berlalu pergi dari hadapan mereka semua.

***

Prilly mengendarai mobilnya dengan santai, ia melihat jam yang melingkar ditangannya.
" Uh, Ternyata masih lama " ucapnya

Prilly berharap hari ini dia tidak akan melihat cowok yang sangat tidak ingin dia lihat.
" Semoga aja gak ketemu sama cowok tengil itu. Ah bete, kenapa harus ada cowok seperti dia di dunia ini sih? " prilly memukul stir mobilnya.

***

Ali telah sampai diarea parkir kampus orang tuanya. Seperti biasa ali selalu dikerumuni para cewek dikampus ini.
" Shit, Bosen gue liat muka mereka semua! Ngapain coba pake ngerumuni mobil gue, jadi nggak bisa keluar kan gue "
Ali mengomel sendiri didalam mobilnya. Ali mengedarkan pandangannya mencari seseorang.
" Nah itu ghina, baguslah dia sudah menuju kesini "

Sedangkan disisi lain prilly baru saja memasuki area parkir. Harapan prilly musnah, dia sudah bisa menebak pasti diparkiran seberang adalah si tengil.
" OMG Hellow, sial gue pagi ini "

Prilly keluar dari mobil. Tidak seperti para cewek yang bergerumbul disekitar mobil ali, beda lagi dengan para lelaki. Mereka lebih senang menghampiri prilly ketika dia telah keluar dari mobil.

Tak disangka oleh prilly disaat dia keluar dari mobil, disaat yang bersamaan pula ali keluar dari mobil dengan cabe cabeannya ghina yang bergelayut manja dilengan ali. Dan tatapan mereka pun sempat bertemu, namun dengan cepat prilly mengalihkan pandangannya.
" Iuh Iuh najong tralala, huek. Noh liat boys si ghina ganjen banget orangnya. Cantik sih tapi masih cantikan gue kan? " prilly berkata dengan semua lelaki yang sudah ada didepannya.

Para lelaki itu pun serentak mengangguk bersama. Prilly mengerlingkan sebelah matanya dengan tujuan menggoda para lelaki ini agar semakin mengejar ngejar dirinya.
" Hei pril " seseorang menepuk pundak prilly.

Prilly membalikkan tubuhnya
" Eh bani, hellow sayang. I miss you so much " prilly memeluk Bani pacarnya sekarang.
" Prilly, gue juga mau dipeluk? Kayaknya enak nih dipeluk sama cewek secantik lo " kata salah satu pemuda itu. #aku kasih tau namanya inisial aja ya.

" Mau banget gue peluk lo, sini deh gue peluk " prilly menghampiri pemuda tersebut.
" Ya mau lah prill, gue apa aja mau. Jadi suami lo juga mau " jawab pemuda A

" Mana mau prilly sama lo, secara gitu kerenan gue. Pasti prilly lebih milih gue lah " sungut pemuda B

" Udah udah, lo semua yakin pengen jadi suami gue?. Nggak nyesel kalau nantinya gue tinggalin? " tanya prilly

" Gue yakin prill, kalau lo jadi istri gue lo pasti nyaman bareng gue. Dan gue jamin lo nggak akan ninggalin gue " Saut pemuda C yang langsung mendapat sorakan dari para pemuda lainnya. Sedangkan prilly hanya nyengir kuda.

" Udah udah kasian kan pacar aku ini sampek dicuekin " prilly menyikut bani

" Hehe, kamu kemarin kemana sih? Aku nyariin kamu? Terus aku dengar kamu juga sakit? " bani begitu perhatian dengan prilly, namun prilly tidak tulus dengannya. Prilly cuma ingin mempermainkannya.

Bani adalah Cowok kedua prilly setelah Al, dan dia sasaran utama prilly. Namun bani tidak pernah jera, walaupun bani mengetahui bahwa prilly juga berpacaran dengan danu. Bani tidak mempermasalahkannya, cintanya pada prilly sangat tulus terbukti dia selalu setia walaupun ia mengetahui bahwa prilly selalu menduakannya. Bani yakin bahwa suatu saat nanti prilly akan membalas cintanya pula dengan tulus.

***

" Oke boys, gue ke kelas dulu ya. Bye semua, muach " prilly meninggalkan bani dan pemuda lainnya. Prilly memberi kiss bye dan melambaikan tangannya.

Prilly berjalan menuju kelasnya dengan santai, ia menyandang tas selempangannya di lengannya.
" Prilllyyyy " teriak seseorang yang sudah pasti prilly mengetahui siapa pemilik suara itu

" Aduuuuhh, itte nggak kurang kenceng ya manggilnya. Gue tu gak budek ya te, gue masih normal "  omel prilly

" Hehe, iyee maaf atuh neng. Eh, lo kemarin kemana ha? Kok lo gak masuk sih? " tanya gritte

" Gue tu... "
" Terus lo kan tau, kemarin itu waktunya guru killer. Atau lo sengaja solob biar gak ketemu sama tuh guru " potong itte

" Gak gi... "
" Terus terus kemarin itu gue ampe kena hukuman gara gara gak fokus ke materi. Dan itu gara gara lo, gue kan mikirin lo " potong itte lagi. Prilly kesal karena sedari tadi ia ingin menjawab tetapi selalu dipotong, dan akhirnya prilly terpaksa membekap mulut itte.

" Lo tuh nanya satu satu napa? Beri gue kesempatan buat jawab dulu, jangan asal potong aja lo. Sekarang dengerin gue, kita duduk aja disana " prilly melepas bekapannya karena itte selalu meronta.

" Huh huh, lo sadis banget sih prilly, gue kan gabisa nafas. Jahat banget lo!! " sungut itte mengikuti prilly untuk duduk

" Suruh siapa lo motong pembicaraan gue. Sekarang dengerin gue dulu jangan dipotong lagi, satu kata saja keluar dari mulut cantik lo itu. Gue langsung jamin lo gak akan punya tuh mulut lagi " prilly menyeringai garang.

Itte langsung membekap mulutnya sendiri kemudian mengangguk.
" Gue itu kemarin masuk tapi "
Itte ingin membuka suaranya kembali.

" Eeiits inget, atau nggak mulut lo bakal ilang. Gue lanjutin nih, tapi kemarin gue tuh telat yaudah kemarin gue dihukum suruh bersihin aula "

Mengalirlah semua cerita tentang kemarin.
" Ampe gue tuh pingsan karena gue belum makan " prilly menyudahi ceritanya dan tak lama kemudian bel berbunyi.

" Udah masuk prill, ayok beib kitaa cus ke kelas " gritte merangkul pundak prilly

" Itte... itte penampilan aja kayak laki tapi aslinya alay banget " cibir prilly pelan namun masih bisa terdengar oleh gritte

" Prill gue denger lo ngomong apa? Udah deh gausah ngeledek, gue kek gini juga cuma didepan lo " sungut itte tidak terima

Prilly nyengir sendiri
" Hehe iya iya beib, ngambek nih sama gue. Udah ayook keburu dosennya masuk kelas "

Prilly berjalan duluan dan menarik tangan gritte. Namun ketika ingin masuk kedalam kelas, tangan prilly dicekal oleh seseorang.
" Lo, ihh minggir! Gue mau masuk! "

***
Haduh siapa sih yang ganggu prilly.

Haha tunggu kelanjutannya ya readers.

Ini juga nyempetin karena ada yang nyemangatin aku, gini kan seneng jadi ada yang care sama aku.

Salam sayang :*

Playboy Vs PlaygirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang