Prilly Pov
Sudah tiga hari aku tetap membuntuti ali, entah bagaimana caranya aku bisa masuk kedalam ragaku. Sudah cukup, sudah cukup selama ini aku telah melihat perjuangan ali. Aku sangat bangga dengannya, aku sangat merasa bersalah dengannya.
Dan aku juga tau bahwa aku yang telah menyebabkan ali menjadi seperti ini.
Ya Allah, bantu aku... Kembalikan jiwaku kedalam ragaku.
Aku berjalan mendekati bangkar yang kutempati. Kupejamkan mata sejenak, dan kulirik kearah ali sekilas. Betapa beruntungnya aku bersama ali, bahkan disaat seperti sekarang ini dia mengedepankan aku.
Aku mulai tidur diatas bangkar dan mensejajarkan jiwaku dengan ragaku, berharap semoga ini berhasil. Kutarik nafasku dalam dalam kemudian kupejamkan mataku
Bismillahirrahmaanirrahim
Kurasakan tubuhku tertarik sesuatu hingga semuanya semakin gelap.
***
" Hey, prilly please bangun. Hey bangun dong, aku sudah tau semuanya.. Aku tau semuanya prill. Kumohon bangunlah, apa mimpimu terlalu indah sehingga kau tak mau membuka mata " ucap ali mengelus tangan prilly.
Tiba tiba saja tangan prilly bergerak, ali sangat terkejut. Ia terbangun dari duduknya, ia menatap kewajah prilly berharap semoga prilly membuka matanya.
" Prill, pleasee bangun " ali mengecup tangan prilly sekilas
Ia terus memandangi wajah prilly, hingga sang pemilik mata hazel tersebut membuka matanya.
" A.. Ali " kata pertama yang keluar dari mulut prilly." Iya prill, iya aku disini. Tunggu ya, aku panggilin dokter " ucap ali lalu memanggil dokter.
Taklama dokter pun datang dengan kedua suster yang berjalan dibelakangnya.
" Sebentar ya pak, saya periksa dulu keadaan pasien " dokter tersebut memeriksa prilly." Keadaan pasien alhamdulillah baik, nanti saya akan suruh suster membawakan makanan pasien dan juga obatnya. Baiklah, saya permisi " ucap sang dokter lalu pergi dari ruangan prilly.
" Ali maafkan aku " ucap prilly
" Sssttt, udah ya.. Kamu jangan banyak bicara. Kamu harus istirahat " jawab ali.
" Ali " ucap prilly lagi
" Ssstt sudah prill, kamu harus istirahat. Aku akan jaga kamu disini "
" Ali "
" Ssstt udah "" Isshh alii, aku mau bilang kalau aku laper!!, kamu mau aku mati kelaparan karena nggak bicara sama kamu kalau aku laper " ucap prilly jengkel.
" Hehehe, kamu laper. Mau makan apa hmm? Tunggu sebentar ya, susternya lagi ambil makanan buat kamu " jawab ali.
" Ihh kamu ihh, tadi nawarin mau makan apa? Eh taunya nunggu makanan rumah sakit.. Tau gitu gausah nawarin " ucap prilly kesal lalu membuang muka. Ia mencoba berbaring membelakangi ali justru membuat luka dilengannya kegesek.
" Aww awww sshhh " prilly menggigit bibir bawahnya menahan sakit.
" Ehh kamu kenapa prill? Apanya yang sakit? Aku panggilin dokter ya " ucap ali lalu hendak berlari keluar namun dicekal oleh prilly.
Prilly menggeleng
" Aku gapapa ali, ini cuma kegesek sedikit. Udah aku gapapa " ucap prilly" Kamu hati hati dong, kan aku khawatir " ucap ali melihat lengan prilly
" Ciee khawatir, dulu aja suka bentak bentak. Maafin aku ya ali, selama ini aku banyak salah sama kamu, bahkan aku udah sangat menyusahkanmu. Aku seperti ini karena aku punya alasan ali " ucap prilly tulus, sorot matanya berubah menjadi sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Vs Playgirl
FanfictionJika seseorang berfikir, Apakah cinta itu patut diperjuangkan ketika kesetiaan dibalas dengan kekecewaan? Tentu jawabannya adalah TIDAK. Jika seseorang berfikir, Apakah arti kesetiaan jika akhirnya kekecewaan yang akan memenangkan? Cerita ini berce...